Geser BRI, Laba Bank BCA Kokoh di Puncak Klasemen

Minggu, 15 November 2020 - 15:00 WIB
loading...
Geser BRI, Laba Bank BCA Kokoh di Puncak Klasemen
Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja (dua kiri) bersama bos BCA lainnya memaparkan kinerja keuangan triwulan III 2020, di Jakarta, Senin (26/10) lalu. Foto/SINDOnews
A A A
JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir terus menggenjot perseroan plat merah untuk menjadi sector leader baik di domestik maupun regional. Meski begitu, beberapa sektor BUMN seperti perbankan, farmasi, perminyakan, dan maskapai, memiliki daya saing terhadap swasta baik di level domestik maupun regional.

Di sektor perbankan misalnya, pada kuartal ke III-2020. Mayoritas anggota bank Himpunan Bank-bank Milik Negara (Himbara) mencatat mengalami penurunan kinerja di tengah tekanan pandemi Covid-19. Hal serupa pun juga terjadi bagi bank raksasa swasta di Tanah Air.



Menariknya, salah satu korporasi perbankan raksasa Indonesia yakni PT Bank Central Asia Tbk. atau BCA, meski kinerjanya terkontraksi negatif akibat pandemi Covid-19, BCA mampu mencatat kinerja positif dibandingkan dengan kinerja bank Himbara selama periode kuartal III tahun ini. Di mana, perseroan mampu mengantongi laba bersih Rp 20 triliun atau hanya turun 4,2 persen secara tahunan (yoy).

PT Bank Central Asia Tbk. (BCA)

BCA membukukan laba bersih sebesar Rp20 triliun pada kuartal III 2020. Capaian ini memang menurun dari periode yang sama pada tahun 2019. Namun, penurunan itu terbilang tipis, yakni 4,2 persen dari Rp20,9 triliun pada kuartal III 2019. Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja mengatakan, pandemi masih menjadi tantangan bagi perekonomian.

Meskipun begitu, Jahja menilai sudah ada tanda-tanda pemulihan bagi sektor perbankan. Di mana, keberhasilan BCA dilihat dari mendongkrak pendapatan bunga bersih sebesar 9,0 persen menjadi Rp40,8 triliun pada kuartal III 2020. Sementara aset perseroan menembus rekor baru, yakni sebesar Rp1.000 triliun per September 2020.

PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI)

BRI telah merilis kinerjanya. Net profit bank ini anjlok hingga 43,05 persen jadi hanya Rp 14,11 triliun per September 2020 dari Rp 24,78 triliun pada periode yang sama 2819 (YoY). Penurunan ini sejalan dengan turunnya pendapatan bunga bersih 6,2 persen dari Rp 69,86 triliun menjadi Rp 57,08 triliun.

Sementara beban pencadangannya juga mengalami kenaikan 22,5 persen dari Rp 15,1 triliun menjadi Rp 18,5 triliun. Beban lain-lain naik dari Rp 13,7 triliun menjadi Rp 16,7 triliun. "Bahwa laba kuartal III 2019 sudah jadi level terendah tahun ini. Sehingga pada kuartal IV diharapkan bisa lebih baik lagi," ujar Haru Koesmahargyo, Direktur Keuangan BRI, dikutip pada Minggu (15/11/2020.

PT Bank Mandiri (Persero)

Bank Mandiri mencatat kinerja pada kuartal III 2020 belum maksimal. Perolehan laba merosot tajam hingga 30,72 persen dari Rp20,25 triliun pada September 2019 menjadi hanya Rp14,03 triliun pada September 2020. Koreksi laba tersebut sejalan dengan capaian pendapatan bunga bersih yang lebih rendah secara tahunan. Jika pada kuartal 2019 Bank Mandiri mengantongi pendapatan bunga bersih Rp43,94 triliun, angkanya terpangkas 4,05 persen menjadi Rp42,16 triliun pada kuartal 2020.

PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI)

Merujuk laporan keuangan BNI, mencatatkan laba bersih Rp 4,32 triliun atau turun 63,9 persen (yoy) dari Rp 11,97 triliun di akhir September 2019. Penurunan itu tidak lepas dari penurunan pendapatan bunga bersih dan kenaikan pencadangan. Sementara itu, pendapatan bunga bersih tercatat menurun 0,81 persen dari Rp26,87 triliun di kuartal III 2019 menjadi Rp26,65 triliun pada kuartal III tahun ini. Penurunan ini seiring dengan rasio kecukupan pencadangan perseroan yang naik dari 159,2 persen pada tahun lalu menjadi 206,9 persen tahun ini.

PT Bank Tabungan Negara (BTN)

Terakhir yang terkena imbas pada bank pelat merah ini adalah Bank Tabungan Negara (BTN). Emiten dengan kode BBTN mencatat laba Rp768 miliar pada semester I-2020. Pencapaian laba itu turun sebesar 40 persen dibanding periode sama tahun lalu yang Rp1,3 triliun.

Untuk diketahui, Kementerian BUMN pun mencatat bahwa dari data 2018, BCA memiliki keunggulan dalam hal Return on Assets (ROA) dibanding Bank Mandiri, BRI, maupun BNI. Namun jika dilihat dari besaran Net Interest Margin (NIM), BUMN-BUMN perbankan relatif lebih unggul dari perusahaan swasta domestik yang menjadi pesaingnya tersebut.
(nng)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1203 seconds (0.1#10.140)