Rentetan Sentimen Positif Mulai RCEP Hingga Pengakuan Trump Berpotensi Perkuat Rupiah
loading...

Foto/Ilustrasi
A A A
JAKARTA - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada hari ini diprediksi akan menguat menyusul sejumlah sentimen positif yang membayangi pergerakan aset berisiko di Asia termasuk nilai tukar.
Kepala Riset Monex Investindo Futures Ariston Tjendra mengatakan, sentimen positif datang dari ditandatanganinya perjanjian dagang multilateral antara 15 negara Asia Pasifik termasuk Indonesia yang disebut RCEP (Regional Comprehensive Economic Partnership) .
"Salah satu benefitnya (dari RCEP) adalah penurunan hingga peniadaan tarif perdagangan antar negara," kata Ariston di Jakarta, Senin (16/11/2020).
(Baca juga: 15 Negara Akhirnya Tanda Tangani Perjanjian Regional RCEP )
Selain itu sentimen positif juga datang dari pengakuan kemenangan Biden secara tersirat oleh Trump yang paling tidak memberikan harapan politik AS akan lebih stabil pasca pemilu dan AS segera fokus kembali ke soal ekonomi. "Rupiah juga berpotensi menguat dengan sentimen di atas," katanya.
(Baca juga: Trump Marah, Sebut Penyerang Pendukungnya Sampah )
Ariston melanjutkan, hari ini juga Badan Pusat Statistik (BPS) akan merilis data neraca perdagangan Indonesia yang mungkin akan memberikan sentimen positif ke rupiah karena kemungkinan hasil yang surplus. "Hari ini potensi rupiah di kisaran 14.050-14.200 per dolar AS," bebernya.
Lihat Juga: Pengacara Sunan Kalijaga Pamer Gepokan Dolar di Media Sosial, Netizen: Tandingan Hotman Paris
Kepala Riset Monex Investindo Futures Ariston Tjendra mengatakan, sentimen positif datang dari ditandatanganinya perjanjian dagang multilateral antara 15 negara Asia Pasifik termasuk Indonesia yang disebut RCEP (Regional Comprehensive Economic Partnership) .
"Salah satu benefitnya (dari RCEP) adalah penurunan hingga peniadaan tarif perdagangan antar negara," kata Ariston di Jakarta, Senin (16/11/2020).
(Baca juga: 15 Negara Akhirnya Tanda Tangani Perjanjian Regional RCEP )
Selain itu sentimen positif juga datang dari pengakuan kemenangan Biden secara tersirat oleh Trump yang paling tidak memberikan harapan politik AS akan lebih stabil pasca pemilu dan AS segera fokus kembali ke soal ekonomi. "Rupiah juga berpotensi menguat dengan sentimen di atas," katanya.
(Baca juga: Trump Marah, Sebut Penyerang Pendukungnya Sampah )
Ariston melanjutkan, hari ini juga Badan Pusat Statistik (BPS) akan merilis data neraca perdagangan Indonesia yang mungkin akan memberikan sentimen positif ke rupiah karena kemungkinan hasil yang surplus. "Hari ini potensi rupiah di kisaran 14.050-14.200 per dolar AS," bebernya.
Lihat Juga: Pengacara Sunan Kalijaga Pamer Gepokan Dolar di Media Sosial, Netizen: Tandingan Hotman Paris
(ind)