Lagi dan Lagi, Neraca Dagang Oktober Kembali Surplus USD3,61 Miliar

Senin, 16 November 2020 - 12:08 WIB
loading...
Lagi dan Lagi, Neraca...
Foto/Ilustrasi
A A A
JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatatkan neraca perdagangan Indonesia pada Oktober 2020 mengalami surplus sebesar USD3,61 miliar. Angka ini mengalami kenaikan jika dibandingkan suruplus bulan lalu karena hanya USD2,39 miliar. Ini merupakan surplus enam kali neraca dagang Indonesia pada tahun ini. Ini memperpanjang rentetan surplus setelah pada September sudah mencatatkan lima kali.

Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Setianto mengatakan, surplus neraca perdagangan Oktober karena angka Ekspor lebih besar dari impor. Apalagi adanya penurunan impor cukup dalam pada Oktober 2020. “Angka ini meningkat cukup besar karena terjadi penurunan cukup dalam pada impor dibandingkan bulan Oktobwr,” ujarnya saat paparan lewat virtual, Senin (16/11/2020).



Adapun angka ekspor, pada Oktober tercatat sebesar USD14.39 miliar. Angka tersebut mengalami kenaikan 3.09% jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Sementara jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu justru mengalami penurunan sebesar -3,29%% (year on ear/yoy). Sebab angka ekspor pada Oktober 2019 mencapai USD14,88miliar.

Turunnya angka ekspor disebabkan oleh turunnya angka ekspor migas. Meskipun pada ekspor non migas mengalami peningkatan sebesar 3,54% dibandingkan September 2020. Adapun ekspor migas mencatatkan penurunan sebesar 5,94% dari USD670 juta menjadi USD630 juta (month to month). Sementara untuk ekspor migas jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu juga mengalami penurunan sebesar 26,89% dari USD860 juta menjadi USD630 juta.

Sedangkan untuk ekspor non migas, jika dibandingkan bulan sebelumnya mengalami kenaikan sebesar 3,54% dari USD13,29 miliar menjadi USD13,76 miliar (month to month/MtM). Sementara jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu justru mengalami penurunan 1,84% dari USD14,02 miliar menjadi USD13,76 miliar. "Kalau kita lihat perkembangan bulan ke bulan ekspor menunjukan tren bulan ini meningkat dibandingkan September. Jadi ada kecenderungan meningkat jika dibandingkan September,Agustus dan beberapa bulan lalu," jelasnya.



Sementara itu, disisi lain, angka impor pada Oktober 2020 tercatat sebesar USD10,78 miliar. Angka ini mengalami penurunan sebesar 6,79% dibandingkan September 2020 (month to month/MtM) yang mencapai USD11,57 miliar. Sementara jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, angka impor justru turun lebih tajam yakni sebesar 26,93% (year on year/YOY). Sebab pada Oktober 2019 angka impor Indonesia mencapai USD14,76 miliar.

Angka impor jika dibandingkan bulan sebelumnya yakni September 2020, impor migas mengalami penurunan 8,03%. Pada September 2020, angka impor mencapai USD1,17 miliar menjadi USD1,08 miliar. Sementara jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu turun 38,54%. Semula angka impor migas adalah USD1,76 miliar pada Oktober 2019 menjadi USD1,08 miliar pada Oktober 2020 (yoy). Sementara untuk impor non migas juga mengalami penurun juga sebesar 6,65% (MtM). Pada September 2020, impor non migas mencapai USD10,40 miliar menjadi USD9,70 miliar pada Oktober 2020.

Sedangkan jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu juga hanya turunnya lebih dalam lagi yakni sebesar 25,36%. Pada Oktober 2019, angka impor non migas mencapai USD13 miliar turun jadi USD9,70 miliar. “Kalau kita lihat perkembangan impor dari bulan per bulan, Oktober 2020 terjadi penurunan dibandingkan September 2020. Kalau kita bandingkan tahun-tahun lalu impor kita masih dibawah dibandingkan 2018 maupun 2019. Impor non migas masih dibawah total impor kita di 2018 dan 2019,” jelasnya.
(nng)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
BPS: Neraca Dagang RI...
BPS: Neraca Dagang RI Surplus USD4,33 Miliar per Maret 2025
Indonesia Siapkan Proposal...
Indonesia Siapkan Proposal Dagang untuk AS, Tawarkan Peningkatan Impor
Indonesia Jadi Korban...
Indonesia Jadi Korban Perang Dagang Trump, Kenyataan Pahit Ancam Ekonomi RI
Menilik Alasan di Balik...
Menilik Alasan di Balik Trump Terapkan Tarif Impor 32% ke Indonesia
Ditampar Tarif Impor...
Ditampar Tarif Impor 32 Persen oleh Trump, Ini Profil Perdagangan Indonesia-AS
Kena Tarif Impor 32...
Kena Tarif Impor 32 Persen, Surplus Neraca Dagang Indonesia Terancam
Idulfitri 1446 H, Kepala...
Idulfitri 1446 H, Kepala BPS Menyoroti Stabilitas Ekonomi Nasional
58 Bulan Beruntun, Neraca...
58 Bulan Beruntun, Neraca Dagang RI Kembali Cetak Surplus per Februari 2025
Ekspor Indonesia Naik...
Ekspor Indonesia Naik 2,5% di Februari 2025, Nilainya USD21,98 Miliar
Rekomendasi
Korsel Bakal Ubah Semua...
Korsel Bakal Ubah Semua Motor Bensin Jadi Listrik
Diskusi Ngojak Soal...
Diskusi Ngojak Soal Air Bersih, DPRD Jakarta: Kenaikan Tarif PAM Jaya Masih Logis
Wakil Wali Kota Bandung:...
Wakil Wali Kota Bandung: Gober Parijs Van Java Tampilkan Perjuangan Hidup dengan Sentuhan Keceriaan
Berita Terkini
Kejar Pertumbuhan Ekonomi...
Kejar Pertumbuhan Ekonomi 8% Butuh Konektivitas Andal
56 menit yang lalu
Dampak Perang Dagang,...
Dampak Perang Dagang, DPR Dorong Impor Gas Penuhi Kebutuhan Industri
2 jam yang lalu
3 Fakta Menarik Singapore...
3 Fakta Menarik Singapore Airlines, Beri Bonus Fantastis 8 Kali Gaji dalam Setahun
4 jam yang lalu
Benahi Truk ODOL, Aptrindo:...
Benahi Truk ODOL, Aptrindo: Jangan Sampai Omon-omon, Harus Ada Roadmap Jelas
4 jam yang lalu
Sanksi AS Gagal Runtuhkan...
Sanksi AS Gagal Runtuhkan Moskow, Rusia Catat Pertumbuhan Ekonomi 4,1%
4 jam yang lalu
Scooter Prix dan Pertamina...
Scooter Prix dan Pertamina Mandalika Racing Series Bisa Menjadi Katalisator Ekonomi
4 jam yang lalu
Infografis
Rendang dan Gulai Masuk...
Rendang dan Gulai Masuk Daftar Rebusan Terenak di Dunia
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved