Kunci Sukses Investasi, Jangan Hanya Mikir Cuan!
loading...
Foto/Ilustrasi
A
A
A
JAKARTA - Financial Planner Annisa Steviani memberikan saran berinvestasi di tengah pandemi. Sebelum investasi tentunya tujuan harus jelas tidak boleh sembarangan.
"Kadang kita nabung invest nggak tau buat apa, terus suatu hari down pusing uang dipakai semua lalu liburan. Itu biasa terjadi, karena kamu nggak punya tujuan keuangan," ujar Annisa dalam acara Seminar Sharia Investment Week (SIW) 2020 secara virtual, Selasa (17/11/2020).
Menurut dia langkah awal untuk memulai investasi harus jelas terlebih dahulu yakni harus diatur sedemikian rupa dan spesifik, seperti ingin membeli rumah beberapa tahun ke depan.
"Misalnya mau beli rumah dua tahun lagi, itu butuhnya berapa? bisakah kamu mencapainya? karena kalau mau-mauan kan banyak banget dan begitu ditulis ternyata nggak mampu mencapainya dengan cashflow selama ini. Kemudian, relevan dengan produk investasi yang kamu pilih dan ada jangka waktunya," katanya.
Setelah memastikan tujuan dalam berinvestasi, dia menyebut bahwa orang tersebut juga harus menentukan apa produk investasinya. Jika ingin memilih produk investasi dengan risiko tinggi bisa dipilih untuk tujuan jangka panjang dan kalau risiko rendah untuk tujuan jangka pendek.
"Investasi bukan demi cuan saja, karena kalau kamu impulsif nggak tau tujuan investasi dan dana darurat kita di saham belum balik lagi padahal sedang darurat ujung-ujungnya utang dan nggak bisa memenuhi kebutuhan kita karena terlalu impulsif dan nggak punya tujuan keuangan serta nggak sesuai dengan jangka waktunya," kata dia.
"Kadang kita nabung invest nggak tau buat apa, terus suatu hari down pusing uang dipakai semua lalu liburan. Itu biasa terjadi, karena kamu nggak punya tujuan keuangan," ujar Annisa dalam acara Seminar Sharia Investment Week (SIW) 2020 secara virtual, Selasa (17/11/2020).
Menurut dia langkah awal untuk memulai investasi harus jelas terlebih dahulu yakni harus diatur sedemikian rupa dan spesifik, seperti ingin membeli rumah beberapa tahun ke depan.
"Misalnya mau beli rumah dua tahun lagi, itu butuhnya berapa? bisakah kamu mencapainya? karena kalau mau-mauan kan banyak banget dan begitu ditulis ternyata nggak mampu mencapainya dengan cashflow selama ini. Kemudian, relevan dengan produk investasi yang kamu pilih dan ada jangka waktunya," katanya.
Setelah memastikan tujuan dalam berinvestasi, dia menyebut bahwa orang tersebut juga harus menentukan apa produk investasinya. Jika ingin memilih produk investasi dengan risiko tinggi bisa dipilih untuk tujuan jangka panjang dan kalau risiko rendah untuk tujuan jangka pendek.
"Investasi bukan demi cuan saja, karena kalau kamu impulsif nggak tau tujuan investasi dan dana darurat kita di saham belum balik lagi padahal sedang darurat ujung-ujungnya utang dan nggak bisa memenuhi kebutuhan kita karena terlalu impulsif dan nggak punya tujuan keuangan serta nggak sesuai dengan jangka waktunya," kata dia.
(nng)
Explore More