Bos BI Bilang Ekonomi RI Mulai Pulih, Nih Tanda-tandanya
loading...
A
A
A
JAKARTA - Bank Indonesia (BI) memastikan pertumbuhan ekonomi domestik juga membaik sejalan dengan meningkatnya realisasi stimulus fiskal dan mobilitas masyarakat, serta membaiknya permintaan global.
(Baca Juga: Jaga Stabilitas Rupiah, BI Turunkan Suku Bunga Acuan Jadi 3,75% )
Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan, ekonomi Indonesia pada triwulan III 2020 membaik yang tercermin pada pertumbuhan sebesar 5,05% (qtq) dari kontraksi 4,19% (qtq), atau berkurangnya kontraksi pertumbuhan menjadi 3,49% (yoy) dari 5,32% (yoy) pada triwulan sebelumnya.
"Meningkatnya realisasi stimulus dan membaiknya mobilitas masyarakat menopang perbaikan permintaan domestik secara bertahap baik konsumsi maupun investasi," kata Perry di Jakarta, Kamis (19/11/2020).
Sementara itu, kinerja ekspor juga membaik, didorong permintaan global terutama dari AS dan China. Perbaikan ekonomi domestik yang terus berlanjut tercermin pada perkembangan positif sejumlah indikator pada Oktober 2020, seperti mobilitas masyarakat, penjualan eceran nonmakanan dan online, PMI Manufaktur, serta pendapatan masyarakat.
(Baca Juga: Kebangkitan Ekonomi China dan Jepang Akan Menolong Negara Lain )
"Pertumbuhan ekonomi diprakirakan meningkat pada 2021 didorong oleh membaiknya perekonomian global serta akselerasi realisasi anggaran Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah, kemajuan dalam program restrukturisasi kredit, serta berlanjutnya stimulus moneter dan makroprudensial Bank Indonesia," ungkapnya.
Bank Indonesia melalui bauran kebijakannya akan terus memperkuat sinergi dengan Pemerintah dan otoritas terkait agar berbagai kebijakan yang ditempuh semakin efektif mendorong pemulihan ekonomi.
(Baca Juga: Jaga Stabilitas Rupiah, BI Turunkan Suku Bunga Acuan Jadi 3,75% )
Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan, ekonomi Indonesia pada triwulan III 2020 membaik yang tercermin pada pertumbuhan sebesar 5,05% (qtq) dari kontraksi 4,19% (qtq), atau berkurangnya kontraksi pertumbuhan menjadi 3,49% (yoy) dari 5,32% (yoy) pada triwulan sebelumnya.
"Meningkatnya realisasi stimulus dan membaiknya mobilitas masyarakat menopang perbaikan permintaan domestik secara bertahap baik konsumsi maupun investasi," kata Perry di Jakarta, Kamis (19/11/2020).
Sementara itu, kinerja ekspor juga membaik, didorong permintaan global terutama dari AS dan China. Perbaikan ekonomi domestik yang terus berlanjut tercermin pada perkembangan positif sejumlah indikator pada Oktober 2020, seperti mobilitas masyarakat, penjualan eceran nonmakanan dan online, PMI Manufaktur, serta pendapatan masyarakat.
(Baca Juga: Kebangkitan Ekonomi China dan Jepang Akan Menolong Negara Lain )
"Pertumbuhan ekonomi diprakirakan meningkat pada 2021 didorong oleh membaiknya perekonomian global serta akselerasi realisasi anggaran Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah, kemajuan dalam program restrukturisasi kredit, serta berlanjutnya stimulus moneter dan makroprudensial Bank Indonesia," ungkapnya.
Bank Indonesia melalui bauran kebijakannya akan terus memperkuat sinergi dengan Pemerintah dan otoritas terkait agar berbagai kebijakan yang ditempuh semakin efektif mendorong pemulihan ekonomi.
(akr)