Data Sepekan 16-20 November, Kapitalisasi Pasar Modal Naik Tembus Rp6.474,868 Triliun
loading...
A
A
A
JAKARTA - Pasar Modal Indonesia mencatatkan pergerakan data perdagangan yang seluruhnya ditutup positif selama periode 16-20 November 2020. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pun mengalami peningkatan 2,03% dan berada pada level 5.571,656 dari posisi 5.461,058 pada penutupan pekan lalu.
Kenaikan tersebut juga turut didukung oleh kapitalisasi pasar bursa yang mencapai Rp6.474,868 triliun dari Rp6.347,942 triliun atau meningkat 2,00%.
"Peningkatan tertinggi selama sepekan ini terjadi pada rata-rata volume transaksi, yaitu sebesar 13,54% menjadi 18,217 miliar saham dari 16,044 miliar saham pada pekan yang lalu," tulis keterangan Bursa Efek Indonesia (BEI) di Jakarta, Minggu (22/11/2020).
(Baca Juga: Pasar Asean Mulai Bangkit, Ada 77 Perusahaan IPO Senilai USD4,3 Miliar )
Kemudian, rata-rata frekuensi harian selama sepekan turut meningkat 3,60% menjadi 949,073 ribu kali transaksi dibandingkan 916,063 ribu kali transaksi pada pekan sebelumnya.
Rata-rata nilai transaksi harian selama sepekan kompak mengalami peningkatan sebesar 0,79% atau Rp12,416 triliun dari Rp12,319 triliun pada penutupan pekan lalu.
Investor asing pada hari ini mencatatkan nilai jual bersih sebesar Rp321,93 miliar, sedangkan sepanjang tahun 2020 mencatatkan jual bersih sebesar Rp40,882 triliun. Pada pekan ini, terdapat 2 (dua) pencatatan Obligasi di BEI.
Pada Rabu (18/11), Obligasi Subordinasi Berkelanjutan II Bank BJB Tahap II Tahun 2020 (Obligasi) yang diterbitkan oleh PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk. mulai dicatatkan di BEI dengan nilai nominal sebesar Rp500.000.000.000,-.
Hasil pemeringkatan dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) untuk Obligasi Tahap II adalah idA (Single A). Bertindak sebagai Wali Amanat dalam emisi ini adalah PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk.
(Baca Juga: Komisaris BEI: IPO Perusahaan Teknologi Akan Terjadi Lebih Cepat )
Kenaikan tersebut juga turut didukung oleh kapitalisasi pasar bursa yang mencapai Rp6.474,868 triliun dari Rp6.347,942 triliun atau meningkat 2,00%.
"Peningkatan tertinggi selama sepekan ini terjadi pada rata-rata volume transaksi, yaitu sebesar 13,54% menjadi 18,217 miliar saham dari 16,044 miliar saham pada pekan yang lalu," tulis keterangan Bursa Efek Indonesia (BEI) di Jakarta, Minggu (22/11/2020).
(Baca Juga: Pasar Asean Mulai Bangkit, Ada 77 Perusahaan IPO Senilai USD4,3 Miliar )
Kemudian, rata-rata frekuensi harian selama sepekan turut meningkat 3,60% menjadi 949,073 ribu kali transaksi dibandingkan 916,063 ribu kali transaksi pada pekan sebelumnya.
Rata-rata nilai transaksi harian selama sepekan kompak mengalami peningkatan sebesar 0,79% atau Rp12,416 triliun dari Rp12,319 triliun pada penutupan pekan lalu.
Investor asing pada hari ini mencatatkan nilai jual bersih sebesar Rp321,93 miliar, sedangkan sepanjang tahun 2020 mencatatkan jual bersih sebesar Rp40,882 triliun. Pada pekan ini, terdapat 2 (dua) pencatatan Obligasi di BEI.
Pada Rabu (18/11), Obligasi Subordinasi Berkelanjutan II Bank BJB Tahap II Tahun 2020 (Obligasi) yang diterbitkan oleh PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk. mulai dicatatkan di BEI dengan nilai nominal sebesar Rp500.000.000.000,-.
Hasil pemeringkatan dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) untuk Obligasi Tahap II adalah idA (Single A). Bertindak sebagai Wali Amanat dalam emisi ini adalah PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk.
(Baca Juga: Komisaris BEI: IPO Perusahaan Teknologi Akan Terjadi Lebih Cepat )