Dampak RCEP: Ekspor Meningkat, Impor Terjaga

Senin, 23 November 2020 - 17:35 WIB
loading...
Dampak RCEP: Ekspor...
Ilustrasi ekspor. FOTO/REUTERS
A A A
JAKARTA - Juru Bicara Menteri Perdagangan, Fithra Faisal Hastadi mengatakan perjanjian Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP) adalah tonggak bersejarah. Sebab, RCEP adalah pakta perdagangan terbesar saat ini.

"Ini adalah jelas tonggak bersejarah dan ini merupakan pencapaian yang paling penting dari Kementerian Perdagangan dibawah Pak Mendag Agus Suparmanto. Karena ini adalah pakta perdagangan terbesar di dunia dan ini merupakan inisiasi dari Indonesia sejak tahun 2011, dan justru bisa terlaksana disaat pandemi, disaat-saat penuh kesulitan," kata Fithra, di Jakarta, Senin (23/11/2020).



Melalui RCEP akan memberikan efek berlanjut perekonomian bagi kinerja ekspor Indonesia. Sebab, akan banyak peluang yang didapatkan Indonesia. Sebab, peluang ekspor produk Indonesia ke 15 negara RCEP akan lebih terbuka. Apalagi anggota RCEP menyumbang 30 persen produk domestik bruto (PDB) global dan 28 persen perdagangan global.

"Banyak peluang yang bisa kita dapatkan dari RCEP ini, seperti penetrasi ekspor ke pasar-pasar RCEP akan semakin terbuka, dan dengan demikian naiknya potensi ekspor ini juga akan mendatangkan investasi dan pada akhirnya akan mendorong pertumbuhan ekonomi dan lain sebagainya," ujar Fithra.



Disisi lain, kata Fithra yang juga Ekonom Universitas Indonesia (UI) ini mengatakan, kedepan Indoensia akan lebih mudah dalam mendapatkan bahan baku dari negara-negara anggota RCEP. "Ini memudahkan kita untuk mendapatkan akses bahan baku," kata dia. Sementara mengenai kekhawatiran Indonesia akan kebanjiran barang dari luar, seperti China dan Australia, kata dia, hal itu tidak akan terjadi. Sebab, 70-80 persen impor Indonesia adalah bahan baku untuk industri. Disisi lain, pemerintah juga akan melakukan pengawasan ketat.

"Jadi Pak Mendag Agus Suparmanto itu sudah berkomitmen dan mandat dari Pak Presiden Jokowi untuk selalu menjaga arus masuk yang impor ini, terutama yang bukan kebutuhan industri tidak terlalu membebani dari sisi industri dalam negeri. Nah, dalam konteks itu data selalu kami pantau dan apabila ada peningkatan yang tajam tentu akan kami kelola dengan baik," kata FIthra.

Dengan demikian, tidak perlu lagi ada kekhawatiran kedepan Indonesia akan kebanjiran produk non industri dari negara-negara anggota RCEP. "Terkait daya saing, selain kebijakan domestik pemerintah untuk menggesa peningkatan kualitas, RCEP juga menyediakan peluang kerja sama teknis antara negara-negara RCEP untuk saling meningkatkan kapasitas UMKM yang selama ini memang sulit bersaing," kata dia. Adapun peserta RCEP terdiri dari 10 negara anggota ASEAN beserta lima negara mitra, yaitu China, Jepang, Korea Selatan, Australia dan Selandia Baru.
(nng)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Impor Indonesia April...
Impor Indonesia April 2024 Turun 10,60 Persen, Nilainya Tembus USD16,06 Miliar
Ekspor Februari Melorot,...
Ekspor Februari Melorot, Neraca Dagang Masih Surplus USD0,87 Miliar
Merosot 5,79% Ekspor...
Merosot 5,79% Ekspor RI pada Februari 2024 Turun Jadi USD19,31 Miliar
Impor Indonesia Tembus...
Impor Indonesia Tembus Rp303 Triliun pada November 2023, Ini Rianciannya
Rilis Buku, Zulkifli...
Rilis Buku, Zulkifli Hasan Beberkan Setahun Pencapaian Sebagai Mendag
Ekspor Indonesia Tokcer...
Ekspor Indonesia Tokcer Pascaliburan, Nilainya Tembus USD21,72 Miliar di Mei 2023
Ditanyai Soal Demo Pedagang...
Ditanyai Soal Demo Pedagang Thrifting, Mendag Zulhas Malah Nyelonong
Bertemu Mendag Selandia...
Bertemu Mendag Selandia Baru, Zulhas Utarakan Komitmen Perdagangan Bebas
Ekspor Indonesia Turun...
Ekspor Indonesia Turun 17,62% pada April 2023, Semua Sektor Lesu
Rekomendasi
Hadiri Buka Puasa Bersama...
Hadiri Buka Puasa Bersama KEK MNC Lido City, Ponpes Miftahul Ulum: Perkuat Silaturahmi
Anak Muda Korea Selatan...
Anak Muda Korea Selatan Semakin Takut Menikah dan Melahirkan
9 Negara dengan Polusi...
9 Negara dengan Polusi Udara Terburuk di Dunia
Berita Terkini
Rupiah Sepekan Melemah...
Rupiah Sepekan Melemah Hampir 1 Persen, Berikut Penyebabnya
57 menit yang lalu
Tegaskan Komitmen, MNC...
Tegaskan Komitmen, MNC Insurance Bayar Klaim Asuransi Kebakaran Rp1,22 M di Surabaya
1 jam yang lalu
Awal Pekan Depan, IHSG...
Awal Pekan Depan, IHSG Diprediksi Konsolidasi di Rentang 6.200-6.300
2 jam yang lalu
Malas Gerak, Harga Emas...
Malas Gerak, Harga Emas Hari Ini Stagnan Rp1.764.000 per Gram
4 jam yang lalu
Kembangkan Panas Bumi...
Kembangkan Panas Bumi di Aceh, PGE Pastikan Berjalan Secara Berkelanjutan
5 jam yang lalu
Kuasa Hukum Berikan...
Kuasa Hukum Berikan Klarifikasi Laporan J Trust Bank terhadap Crowde
13 jam yang lalu
Infografis
Bukti Risiko Bumi Dihantam...
Bukti Risiko Bumi Dihantam Asteroid Semakin Meningkat
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved