Ngedur 8 Bulan Surplus, Neraca Dagang Oktober Cetak Rekor

Jum'at, 20 November 2020 - 18:26 WIB
loading...
Ngedur 8 Bulan Surplus,...
Menteri Perdagangan Agus Suparmanto menginspeksi salah satu kios pedagang telur di Pasar Kramat Jati, Jakarta. FOTO/SINDOnews
A A A
JAKARTA - Menteri Perdagangan Agus Suparmanto mengungkapkan neraca perdagangan Indonesia pada Oktober 2020 mengalami surplus USD3,61 miliar tertinggi sepanjang tahun ini melampaui surplus neraca bulan Juli sebesar USD3,24 miliar. Begitu pula jika dibandingkan dengan September neraca dagang juga mengalami keuntungan lebih tinggi.

Tercatat pada Oktober surplus neraca perdagangan sebesar USD1,22 miliar lebih besar dibandingkan September sebesar USD 2,39 miliar. Peningkatan tersebut akibat surplus nonmigas menjadi merangkak naik menjadi USD 4,06 miliar di samping juga terjadi penurunan defisit migas menjadi USD 450,1 juta. "Peningkatan surplus nonmigas salah satunya bersumber dari peningkatan kinerja ekspor nonmigas pada kelompok lemak dan hewan mapun nabati, yaitu produk sawit dan produk turunannya," ujar Agus, di Jakarta, Jumat (20/11/2020).



Berdasarkan laporan Kemendag, ekspor lemak dan minyak hewan mapun nabati bulan Oktober meningkat sebesar USD 188,1 juta atau 10,96 persen (month to month/mtm). Selain itu, ekspor batubara Oktober juga meningkat sebesar USD 167,1 juta atau 15,69 persen mtm. Sepanjang Oktober 2020, ekspor nonmigas Indonesia ke beberapa negara mitra dagang juga terus tumbuh. Peningkatan ekspor nonmigas terbesar terjadi pada ekspor Indonesia ke China sebesar USD 234,7 juta, Vietnam USD 96,1 juta, Filipina USD 83,3 juta, Malaysia USD 65,8 juta, dan Spanyol USD 54,8 juta.

Secara kumulatif, neraca perdagangan Indonesia Januari-Oktober 2020 mengalami surplus USD 17,07 miliar. Surplus tersebut mulai mendekati nilai surplus neraca perdagangan pada 2010 yang mencapai USD 22,12 miliar. Pada Oktober 2020, ekspor Indonesia terus menunjukkan penguatan dari bulan ke bulan. Nilai total ekspor Indonesia mencapai USD 14,39 miliar, tumbuh 3,1 persen dibandingkan ekspor bulan sebelumnya.

Meskipun pada kelompok ekspor migas mengalami pelemahan, namun kenaikan ekspor nonmigas sebesar 3,5 persen mtm mampu menjaga momentum pertumbuhan total ekspor Oktober 2020. Peningkatan ekspor nonmigas Oktober 2020 disebabkan pertumbuhan ekspor pada sektor pertanian sebesar 1,3 persen mtm, industri 2,1 persen mtm, serta pertambangan dan lainnya 17,0 persen mtm.

Kinerja ekspor nonmigas ke pasar utama Indonesia pada Oktober 2020 juga meningkat, yaitu Tiongkok 8,9 persen mtm, Jepang 0,3 persen mtm, dan India 1,2 persen mtm. Ekspor ke Asia Tenggara yang juga merupakan pasar utama Indonesia juga meningkat sebesar 8,4 persen mtm. Secara kumulatif, kinerja ekspor nonmigas Indonesia periode Januari-Oktober 2020 turun 5,6 persen dibandingkan Januari-Oktober 2019 (year on year/yoy). Namun, penurunan ekspor secara kumulatif ini tidak sedalam penurunan kinerja ekspor periode Januari-September 2020 yoy yang mencapai 5,81 persen.

Di tengah masa pandemi ini beberapa produk ekspor utama masih berkinerja baik, seperti produk lemak dan minyak hewan maupun nabati tumbuh 13,1 persen yoy, pupuk 14,1 persen yoy, logam mulia, perhiasan maupun permata 30,1 persen yoy, dan alas kaki 6,7 persen yoy. "Meskipun masih rentan, perekonomian global mulai membaik. Adaptasi keseharian masyarakat terhadap protokol kesehatan perlahan-lahan mulai membuahkan hasil dengan mulai meningkatnya aktivitas perekonomian secara global," kata dia.

Selain itu, optimisme dari efektivitas vaksin dari berbagai negara turut menjadi faktor positif pemulihan perekonomian global. Begitu pula dengan pemulihan ekonomi Tiongkok yang lebih cepat dari ekspektasi telah menopang kenaikan permintaan produk ekspor nonmigas Indonesia di pasar global.

Impor Turun
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2140 seconds (0.1#10.140)