6 Jam di Gedung Putih, Luhut: Saya Tidak Pernah Membayangkan

Selasa, 24 November 2020 - 07:07 WIB
loading...
6 Jam di Gedung Putih,...
Foto/Ilustrasi/SINDOnews
A A A
WASHINGTON - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menceritakan pengalamannya saat kunjungan kerja di Amerika Serikat (AS). Di sana Luhut mengaku hampir enam jam berada di Gedung Putih dan diterima di tempat kerja resmi Presiden AS, Oval Office, untuk bertemu Donald Trump.

(Baca juga : Isi Baterai Lexus UX 300e di Rumah Butuh Waktu 5 jam )

“Saya tidak pernah membayangkan bahwa akan ada waktu suatu hari saya hampir selama enam jam berada di White House, dan bahkan berkesempatan untuk diterima di Oval Office. Untuk mengisi waktu saya selagi menjalani karantina mandiri,” ujar Luhut dalam keterangannya dikutip pada Selasa (24/11/2020). ( Baca juga:Disambangi Luhut, AS Siap Investasi Rp28 Triliun ke Indonesia )

Didampingi oleh Duta Besar RI untuk AS Muhammad Lutfi, Luhut menyampaikan apresiasi dari Presiden Joko Widodo kepada Presiden Donald Trump yang telah memperpanjang fasilitas generalized system of preferences (GSP) untuk Indonesia. Alhasil, Indonesia menjadi satu-satunya negara di Asia yang mendapat peluang emas itu.

(Baca juga : Segera Layani Ibadah Berjamaah, Ini 4 Masjid Menawan di London )

Selama dua tahun terakhir, Luhut menyebut dirinya intens berkomunikasi dengan Jared Kushner (menantu Trump) dan rekannya Adam Boehler (CEO IDFC) yang notabene keduanya merupakan tangan kanan Trump. Karena kedekatan itulah letter of interest (LOI) investasi sebesar USD2 miliar dolar AS dari IDFC kepada SWF Indonesia ditandatangani pada 19 November lalu.

“Ini adalah oleh-oleh yang besar karena keberadaan AS sebagai negara industri maju akan berpengaruh penting bagi perkembangan SWF di Tanah Air,” kata Luhut.

(Baca juga : 25 Seniman Bola Barcelona Terhebat Jebolan Akademi La Masia )

Selain pejabat Gedung Putih, kata Luhut, ternyata banyak investor yang bertemu dengannya untuk mengetahui perkembangan Indonesia, terlebih setelah disahkannya UU No. 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja. Luhut juga membahas penanganan pandemi Covid-19 dengan sahabatnya dari IMF dan World Bank untuk pemulihan ekonomi nasional, dan kelestarian lingkungan hidup.

“Berbagai respons baik saya terima selama kunjungan di sana adalah buah dari budaya dan adat ketimuran serta visi Presiden Jokowi yang sangat dikagumi oleh pemimpin negara manapun,” ujarnya. ( Baca juga:AS dengan Militernya Bela 'Musuh-musuh' China dalam Sengketa Laut China Selatan )

Luhut yakin, Indonesia akan selalu menjadi mitra strategis bagi negara sahabat, tak terkecuali AS dalam ekonomi maupun geopolitik, siapapun presidennya. Dirinya ingin terus menjalin komunikasi yang baik dengan pemerintahan AS berikutnya demi terbukanya peluang kerja sama yang luas di berbagai bidang.
(uka)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Efek Perang Dagang,...
Efek Perang Dagang, Harga Emas Ukir Sejarah Baru Tembus Level USD3.000
Bank Teratas Dunia Ini...
Bank Teratas Dunia Ini Ramal Dolar AS Bisa Kehilangan Status Global
Tetangga Indonesia Ini...
Tetangga Indonesia Ini Diserbu Investasi AS, Capai Kesepakatan Rp67 Triliun
Resesi Amerika Makin...
Resesi Amerika Makin Dekat? Inflasi Diramal Sentuh Level Tertinggi sejak 1991
Trump Ancam Balas Tarif...
Trump Ancam Balas Tarif Uni Eropa 200%, Targetkan Sampanye dan Alkohol
Diguncang Tarif Trump,...
Diguncang Tarif Trump, Rupiah Merana dan Surat Utang RI Tertekan
Uni Eropa Balas Tarif...
Uni Eropa Balas Tarif Trump: Produk AS Terancam Kena Pajak 25%
BRICS: Tidak Ada yang...
BRICS: Tidak Ada yang Akan Percaya Dolar AS Lagi!
Menko Airlangga dan...
Menko Airlangga dan Luhut Samakan Jurus demi Genjot Pertumbuhan Ekonomi, Ini Hasilnya
Rekomendasi
Alien Terlihat di ISS...
Alien Terlihat di ISS saat Astronot yang Terdampar Berupaya Kembali ke Bumi
7 Pati Bintang 1 Dapat...
7 Pati Bintang 1 Dapat Promosi Jabatan dan Kenaikan Pangkat dari Panglima TNI
6 Pemicu AS dan Inggris...
6 Pemicu AS dan Inggris Gelar Serangan Besar-besaran ke Pangkalan Houthi di Yaman
Berita Terkini
Bank Indonesia Menghadirkan...
Bank Indonesia Menghadirkan Kemudahan Transaksi Pembayaran Digital Melalui QRIS TAP
17 menit yang lalu
Prediksi Harga Emas...
Prediksi Harga Emas Bakal Dekati Rp2 Juta per Gram
7 jam yang lalu
Kolaborasi Pelaku Industri,...
Kolaborasi Pelaku Industri, Mitra Bisnis dan Konsumen Perkuat Ekosistem Otomotif
7 jam yang lalu
Kadin Indonesia Siap...
Kadin Indonesia Siap Bangun Sistem Digital Pendataan Pekerja Migran
9 jam yang lalu
Kereta Lebaran Jarak...
Kereta Lebaran Jarak Jauh Masih Tersedia 1,4 Juta Kursi
11 jam yang lalu
Efek Perang Dagang,...
Efek Perang Dagang, Harga Emas Ukir Sejarah Baru Tembus Level USD3.000
11 jam yang lalu
Infografis
6 Harimau Malaya Mati...
6 Harimau Malaya Mati dalam Kecelakaan di Jalan Raya
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved