LPKR Gelontorkan Dana Rp452 Miliar Akuisisi Saham Siloam dan Lippo Cikarang
loading...
A
A
A
JAKARTA - PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) melakukan sejumlah aksi korporasi yakni melepaskan kepemilikan pada bisnis non-inti di antaranya pada First REIT. Selain itu perseroan juga meningkatkan kepemilikannya dengan melakukan akuisisi saham PT Siloam Hospitals Tbk (SILO) dan PT Lippo Cikarang Tbk (LPCK).
CEO LPKR John Riady mengatakan, transaksi akuisisi saham Siloam sebanyak 70 juta saham dengan harga rata-rata Rp5.779. Sedangkan transaksi akuisisi saham Lippo Cikarang sebanyak 80 juta saham dengan harga rata-rata Rp600. Total pengeluaran dana tunai untuk akuisisi saham tersebut sebesar Rp452,5 miliar.
"Kedua akuisisi saham diselesaikan dalam dua transaksi yang terpisah masing-masing selama 4 minggu terakhir. Kedua transaksi tersebut dibiayai dengan kelebihan dana tunai yang dihasilkan dari divestasi kepemilikan First REIT," ujar John dalam keterangan tertulisnya, Kamis (16/4/2020).
Dalam transaksi tersebut, lanjut John, Lippo Karawaci meningkatkan kepemilikannya di Siloam Hospitals sebesar 4,3% menjadi 55,4%. Sedangkan di PT Lippo Cikarang Tbk perseroan menambah sahamnya sebanyak 3% menjadi 84%.
Menurut John, perusahaan membeli saham SILO dengan diskon yang menarik untuk industri tersebut pada harga rata-rata EV/EBITDA selama 5 tahun terakhir. Harga rata-rata akuisisi ini di bawah 9.5x EV/EBITDA, sementara untuk perusahaan-perusahaan sejenis secara historis diperdagangkan pada EV/EBITDA rata-rata lebih dari 20x.
"Untuk LPCK, diskon terhadap net asset value (NAV) pada harga rata-rata transaksi lebih dari 91%, yang merupakan diskon yang signifikan untuk rata-rata perusahaan-perusahaan sejenis," katanya.
Menurut John, transaksi diselesaikan selama satu bulan terakhir dan hal ini menunjukkan komitmen LPKR untuk melepaskan aset-aset non-inti serta meningkatkan kepemilikan pada anak-anak perusahaan inti yang diperdagangkan dengan valuasi yang menarik.
Sambung John mengungkapkan, sejak kuartal kedua 2019, Lippo Karawaci telah melepaskan kepemilikannya di First REIT dari 10,5% yang telah menghasilkan dana lebih dari Rp850 miliar. Hal ini merupakan bagian dari strategi manajemen untuk melepaskan aset-aset non-strategis. Penjualan telah selesai pada kuartal I/2020 dan berhasil mengumpulkan dana tunai lebih dari Rp300 miliar.
LPKR, kata John, tetap konsisten dalam menjalankan rencana bisnisnya untuk fokus pada bisnis properti dan layanan kesehatan sebagai bisnis inti perseroan. "Pada masa yang belum pernah terjadi sebelumnya ini, analisa kami secara internal menunjukkan bahwa tindakan yang paling bijaksana adalah menghemat dana tunai atau sedikit demi sedikit meningkatkan kepemilikan kami di anak-anak perusahaan bisnis utama kami," jelas John.
CEO LPKR John Riady mengatakan, transaksi akuisisi saham Siloam sebanyak 70 juta saham dengan harga rata-rata Rp5.779. Sedangkan transaksi akuisisi saham Lippo Cikarang sebanyak 80 juta saham dengan harga rata-rata Rp600. Total pengeluaran dana tunai untuk akuisisi saham tersebut sebesar Rp452,5 miliar.
"Kedua akuisisi saham diselesaikan dalam dua transaksi yang terpisah masing-masing selama 4 minggu terakhir. Kedua transaksi tersebut dibiayai dengan kelebihan dana tunai yang dihasilkan dari divestasi kepemilikan First REIT," ujar John dalam keterangan tertulisnya, Kamis (16/4/2020).
Dalam transaksi tersebut, lanjut John, Lippo Karawaci meningkatkan kepemilikannya di Siloam Hospitals sebesar 4,3% menjadi 55,4%. Sedangkan di PT Lippo Cikarang Tbk perseroan menambah sahamnya sebanyak 3% menjadi 84%.
Menurut John, perusahaan membeli saham SILO dengan diskon yang menarik untuk industri tersebut pada harga rata-rata EV/EBITDA selama 5 tahun terakhir. Harga rata-rata akuisisi ini di bawah 9.5x EV/EBITDA, sementara untuk perusahaan-perusahaan sejenis secara historis diperdagangkan pada EV/EBITDA rata-rata lebih dari 20x.
"Untuk LPCK, diskon terhadap net asset value (NAV) pada harga rata-rata transaksi lebih dari 91%, yang merupakan diskon yang signifikan untuk rata-rata perusahaan-perusahaan sejenis," katanya.
Menurut John, transaksi diselesaikan selama satu bulan terakhir dan hal ini menunjukkan komitmen LPKR untuk melepaskan aset-aset non-inti serta meningkatkan kepemilikan pada anak-anak perusahaan inti yang diperdagangkan dengan valuasi yang menarik.
Sambung John mengungkapkan, sejak kuartal kedua 2019, Lippo Karawaci telah melepaskan kepemilikannya di First REIT dari 10,5% yang telah menghasilkan dana lebih dari Rp850 miliar. Hal ini merupakan bagian dari strategi manajemen untuk melepaskan aset-aset non-strategis. Penjualan telah selesai pada kuartal I/2020 dan berhasil mengumpulkan dana tunai lebih dari Rp300 miliar.
LPKR, kata John, tetap konsisten dalam menjalankan rencana bisnisnya untuk fokus pada bisnis properti dan layanan kesehatan sebagai bisnis inti perseroan. "Pada masa yang belum pernah terjadi sebelumnya ini, analisa kami secara internal menunjukkan bahwa tindakan yang paling bijaksana adalah menghemat dana tunai atau sedikit demi sedikit meningkatkan kepemilikan kami di anak-anak perusahaan bisnis utama kami," jelas John.
(ant)