Bos OJK Pede IHSG Bisa Kembali Tembus Level 6.000
loading...
A
A
A
JAKARTA - Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) , Wimboh Santoso menyampaikan bahwa peningkatan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tidak terlepas dari berbagai upaya yang dilakukan pihaknya untuk menstimulasi ekonomi. Seperi trading halt diperketat dan membolehkan emiten membeli kembali saham tanpa RUPS, sehingga fundamental emiten bisa lebih baik sehingga muncul sentimen positif.
(Baca Juga: Hore! Sinyal Pemulihan Ekonomi Indonesia Mulai Terlihat )
Bahkan, Wimboh menyebut IHSG bisa kembali menembus level 6.000 dalam waktu dekat seiring dengan torehan indeks dalam beberapa waktu perdagangan terakhir.
"Dan akhirnya dengan berbagai kebijakan di sektor riil, moneter dan OJK ini memberikan convindent sehingga angka terakhir kemarin 23 November indeks kita sudah 5.652 dan kita harapkan bisa mencapai 6.000 karena memang pada saat sebelum turun karena covid itu di atas 6.000," ujar Wimboh dalam acara CEO Networking 2020 secara virtual, Selasa (24/11/2020).
(Baca Juga: Seharian Betah di Zona Hijau, IHSG Ditutup Naik 48,26 Poin ke 5.701 )
Meskipun banyak emiten saham di Indonesia yang masih berada di level kecil, Wimboh berharap ke depannya jumlah ini terus ditambah agar integritas pasar modal terus terjaga. Dan lebih banyak lagi investor dalam negeri agar tidak terlalu bergantung dengan portofolio dari luar negeri.
"Ini semua adalah tanda-tanda yang baik di pasar modal terutama para pengusaha, kita memiliki potensi investor ritel dalam negeri yang basisnya luas sekali," ucapnya.
"Kami mengharapkan masih banyak lagi emiten-emiten yang pipeline dan juga investor ritel, dengan teknologi kita harapkan bisa lebih marak lagi ke depan," sambungnya.
Lihat Juga: MNC Sekuritas Cabang Semarang Gelar Outlook Bursa 2025 Trading For Living, Investing For Wealth
(Baca Juga: Hore! Sinyal Pemulihan Ekonomi Indonesia Mulai Terlihat )
Bahkan, Wimboh menyebut IHSG bisa kembali menembus level 6.000 dalam waktu dekat seiring dengan torehan indeks dalam beberapa waktu perdagangan terakhir.
"Dan akhirnya dengan berbagai kebijakan di sektor riil, moneter dan OJK ini memberikan convindent sehingga angka terakhir kemarin 23 November indeks kita sudah 5.652 dan kita harapkan bisa mencapai 6.000 karena memang pada saat sebelum turun karena covid itu di atas 6.000," ujar Wimboh dalam acara CEO Networking 2020 secara virtual, Selasa (24/11/2020).
(Baca Juga: Seharian Betah di Zona Hijau, IHSG Ditutup Naik 48,26 Poin ke 5.701 )
Meskipun banyak emiten saham di Indonesia yang masih berada di level kecil, Wimboh berharap ke depannya jumlah ini terus ditambah agar integritas pasar modal terus terjaga. Dan lebih banyak lagi investor dalam negeri agar tidak terlalu bergantung dengan portofolio dari luar negeri.
"Ini semua adalah tanda-tanda yang baik di pasar modal terutama para pengusaha, kita memiliki potensi investor ritel dalam negeri yang basisnya luas sekali," ucapnya.
"Kami mengharapkan masih banyak lagi emiten-emiten yang pipeline dan juga investor ritel, dengan teknologi kita harapkan bisa lebih marak lagi ke depan," sambungnya.
Lihat Juga: MNC Sekuritas Cabang Semarang Gelar Outlook Bursa 2025 Trading For Living, Investing For Wealth
(akr)