Harga Minyak Dunia Menanjak Saat Saudi Berjanji Pangkas Pasokan Lebih Dalam

Selasa, 12 Mei 2020 - 08:54 WIB
loading...
Harga Minyak Dunia Menanjak Saat Saudi Berjanji Pangkas Pasokan Lebih Dalam
Harga minyak mentah dunia menanjak naik pada awal perdagangan hari Selasa (12/5/2020), didorong oleh komitmen yang tak terduga dari Arab Saudi untuk memperdalam pemotongan produksi pada bulan Juni. Foto/Dok
A A A
MELBOURNE - Harga minyak mentah dunia menanjak naik pada awal perdagangan hari Selasa (12/5/2020), didorong oleh komitmen yang tak terduga dari Arab Saudi untuk memperdalam pemotongan produksi pada bulan Juni. Langkah itu sebagai upaya menahan banjir pasokan di pasar global ketika permintaan bahan bakar anjlok imbas pandemi virus corona atau Covid-19.

Dilansir Reuters, harga minyak mentah berjangka Brent menanjak naik ke level USD30,11 per barel atau meningkat 0,9% yang setara dengan 28 sen, sedangkan pada pukul 00.21 GMT tertekan ke USD29,91/barel untuk kembali mengalami sedikit kerugian dari sesi sebelumnya. Pada awal pekan kemarin, harga minyak mentah yang menjadi patokan internasional turun sebesar USD1,34.

Sementara harga minyak mentah berjangka AS yakni West Texas Intermediate (WTI) naik 1% atau 24 sen pada posisi USD24,38/barel setelah menyentuh level tertinggi di USD24,77 per barel. Sedangkan Arab Saudi mengatakan, bakal melakukan pengurangan produksi lebih lanjut hingga 1.000.000 barel per hari (BPD) pada bulan Juni, total pemotongan produksi 7.500.000 BPD, atau mengalami penurunan hampir 40% dari April.

"Pengurangan produksi ini memberikan sinyal yang sangat baik untuk mendorong anggota OPEC + lain agar mematuhi dan bahkan menawarkan potongan sukarela tambahan. Harus ada tindakan untuk mempercepat keseimbangan pasar minyak global," ujar Kepala ahli strategi pasar global di AxiCorp, Stephen Innes.

OPEC + adalah kelompok negara pengekspor minyak yang terdiri dari anggota organisasi negara pengekspor minyak (OPEC) dan produsen lain termasuk Rusia. Uni Emirate Arab dan Kuwait juga berkomitmen untuk memotong produksi lebih lanjut, dengan janji memangkas lebih dalam 180.000 BPD.

Pemangkasan output lebih dalam dengan dikombinasikan pelonggaran lockdown oleh perekonomian terbesar di dunia telah menumbuhkan harapan pemulihan bertahap dalam permintaan bahan bakar. Selain itu diharapkan dapat meringankan beberapa tekanan pada kapasitas penyimpanan minyak mentah.
(akr)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1782 seconds (0.1#10.140)