Pupuk Masih Bermasalah, Menteri Erick Mau Bangun BUMN Pupuk Baru?

Senin, 30 November 2020 - 21:57 WIB
loading...
Pupuk Masih Bermasalah,...
Foto/Ilustrasi
A A A
JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengaku sempat memiliki rencana untuk membentuk BUMN pupuk non subsidi. Dari segi pembiayaan, pembentukan perseroan baru dapat memperjelas pembiayaan bagi produk perseroan.

"Kemarin sempat terpikir jangan-jangan kita bikin satu perusahaan pupuk yang non subsidi. Supaya cost-nya jelas yang subsidi dan nonsubsidi," kata Erick dalam rapat kerja dengan Komisi VI DPR RI, Jakarta, Senin (30/11).

( )

Hal tersebut sebagai upaya mencari jalan keluar bagi persoalan pupuk di dalam negeri. Di mana, pasokan pupuk subsidi dan nonsubsidi di petani masih bermasalah. Karena itu, keberadaan perseroan pupuk baru dinilai bisa menangani pupuk nonsubsidi.

Meski begitu, rencana tersebut belum dapat direalisasikan. Pasalnya, hal itu masih berupa ide atau gagasan yang dimiliki Erick Thohir. Artinya, ide tersebut belum dibahas lebih jauh.

Sebelumnya, Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) mempertanyakan subsidi pupuk yang dikeluhkan petani. Pasalnya, beberapa petani kebingungan mencari pupuk urea bersubsidi. Pupuk langka sejak beberapa pekan terakhir dan yang ada tinggal non subsidi dengan harga berlipat.

Menanggapi ini Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengatakan, akan mengkaji penambahan anggaran untuk subsidi pupuk bagi kalangan petani.

( )

"Pemerintah telah menyetujui penambahan pupuk dan tinggal administrasi sepenuhnya belum. Tapi semua proses sudah kita lewati dan langkah di lapangan sudah kami sikapi," ujar Yasin dalam rapat bersama DPR beberapa waktu lalu.

Dia menyebut, penambahan anggaran subsidi pupuk ini akan dilakukan secepatnya. Agar petani bisa mendapatkan subsidi pupuk. "Saya akan urus satu minggu ini dan kita akan selesaikan," kata dia.
(ind)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1680 seconds (0.1#10.140)