"Kemarin sempat terpikir jangan-jangan kita bikin satu perusahaan pupuk yang non subsidi. Supaya cost-nya jelas yang subsidi dan nonsubsidi," kata Erick dalam rapat kerja dengan Komisi VI DPR RI, Jakarta, Senin (30/11).
(Baca juga: Erick Thohir Proyeksi Kinerja BUMN Masih Minus 30 Persen di 2021 )
Hal tersebut sebagai upaya mencari jalan keluar bagi persoalan pupuk di dalam negeri. Di mana, pasokan pupuk subsidi dan nonsubsidi di petani masih bermasalah. Karena itu, keberadaan perseroan pupuk baru dinilai bisa menangani pupuk nonsubsidi.
Baca Juga:
Meski begitu, rencana tersebut belum dapat direalisasikan. Pasalnya, hal itu masih berupa ide atau gagasan yang dimiliki Erick Thohir. Artinya, ide tersebut belum dibahas lebih jauh.
Sebelumnya, Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) mempertanyakan subsidi pupuk yang dikeluhkan petani. Pasalnya, beberapa petani kebingungan mencari pupuk urea bersubsidi. Pupuk langka sejak beberapa pekan terakhir dan yang ada tinggal non subsidi dengan harga berlipat.
Menanggapi ini Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengatakan, akan mengkaji penambahan anggaran untuk subsidi pupuk bagi kalangan petani.
(Baca juga: Kementan Serukan Penyuluh Sosialisasi Pemupukan Berimbang ke Petani )
"Pemerintah telah menyetujui penambahan pupuk dan tinggal administrasi sepenuhnya belum. Tapi semua proses sudah kita lewati dan langkah di lapangan sudah kami sikapi," ujar Yasin dalam rapat bersama DPR beberapa waktu lalu.
Dia menyebut, penambahan anggaran subsidi pupuk ini akan dilakukan secepatnya. Agar petani bisa mendapatkan subsidi pupuk. "Saya akan urus satu minggu ini dan kita akan selesaikan," kata dia.
(ind)