Ekonom Peringatkan Proyeksi Ekonomi RI Hanya Tumbuh 0,5% Bisa Terjadi
loading...
A
A
A
JAKARTA - Ekonom Indef Bhima Yudistira mengatakan, proyeksi Dana Moneter Internasional (IMF) mengenai pertumbuhan negara-negara berkembang yang akan cenderung negatif kemungkinan besar memang akan terjadi. Adapun pertumbuhan ekonomi Indonesia diperkirakan hanya mampu tumbuh 0,5% pada tahun 2020 akibat terdampak wabah corona atau Covid-19.
"IMF biasanya masih overshoot 0,5-1%. Jadi prediksi moderatnya ekonomi tahun ini sangat mungkin minus 1%. Kita belum tahu kapan Covid-19 ini selesai, apalagi dengan fasilitas kesehatan yang masih terbatas," ujar Bhima saat dihubungi SINDOnews di Jakarta, Kamis (16/4/2020)
Dia menambahkan, peredaran manusia dari epicentrum corona di Jakarta ke daerah dikhawatirkan mempersulit penanganan krisis kesehatan. Pastinya bisnis akan lakukan banyak efisiensi seperti pemutusan hubungan kerja (PHK) yang akan memperburuk daya beli masyarakat.
"Dilihat dari stimulus juga kecil hanya 2,5% terhadap PDB. Kalah jauh dibandingkan Malaysia yang 10% lebih. Stimulus menentukan kecepatan recovery, semakin besar stimulusnya makin cepat ekonomi tumbuh lagi," katanya
Selain itu menurut Ekonom Core Piter Abdullah mengatakan ekonomi Indonesia akan masih terjaga di kisaran 2%. "Kita sudah memprediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia dikisaran -2 hingga 2%.Pertumbuhan ekonomi Indonesia bisa minus 2% bila wabah tidak cepat ditangani dan pemerintah tidak cukup memberikan stimulus menahan perlambatan ekonomi," jelasnya.
"IMF biasanya masih overshoot 0,5-1%. Jadi prediksi moderatnya ekonomi tahun ini sangat mungkin minus 1%. Kita belum tahu kapan Covid-19 ini selesai, apalagi dengan fasilitas kesehatan yang masih terbatas," ujar Bhima saat dihubungi SINDOnews di Jakarta, Kamis (16/4/2020)
Dia menambahkan, peredaran manusia dari epicentrum corona di Jakarta ke daerah dikhawatirkan mempersulit penanganan krisis kesehatan. Pastinya bisnis akan lakukan banyak efisiensi seperti pemutusan hubungan kerja (PHK) yang akan memperburuk daya beli masyarakat.
"Dilihat dari stimulus juga kecil hanya 2,5% terhadap PDB. Kalah jauh dibandingkan Malaysia yang 10% lebih. Stimulus menentukan kecepatan recovery, semakin besar stimulusnya makin cepat ekonomi tumbuh lagi," katanya
Selain itu menurut Ekonom Core Piter Abdullah mengatakan ekonomi Indonesia akan masih terjaga di kisaran 2%. "Kita sudah memprediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia dikisaran -2 hingga 2%.Pertumbuhan ekonomi Indonesia bisa minus 2% bila wabah tidak cepat ditangani dan pemerintah tidak cukup memberikan stimulus menahan perlambatan ekonomi," jelasnya.
(ant)