Kemenperin: Pengolahan Limbah Topang Daya Saing Industri

Jum'at, 04 Desember 2020 - 22:37 WIB
loading...
Kemenperin: Pengolahan...
Seperti kita ketahui bersama, selain memberikan dampak positif terhadap perekonomian nasional dan penyerapan tenaga kerja, aktivitas industri juga terdapat konsekuensi pada lingkungan. Foto/SINDO Photo
A A A
JAKARTA - Peningkatan produktivitas dan daya saing sektor industri manufaktur merupakan salah satu kunci untuk mengakselerasi pemulihan ekonomi nasional akibat dampak pandemi Covid-19 saat ini. Namun, upaya memacu kapasitas tersebut juga memerlukan inisiatif dalam menjaga lingkungan perusahaan.

“Seperti kita ketahui bersama, selain memberikan dampak positif terhadap perekonomian nasional dan penyerapan tenaga kerja, aktivitas industri juga terdapat konsekuensi pada lingkungan,” kata Sekretaris Jenderal Kementerian Perindustrian, Achmad Sigit Dwiwahjono saat mengunjungi Balai Besar Teknologi Pencegahan Pencemaran Industri (BBTPPI) di Semarang, Jumat (4/12/2020).

(Baca Juga: Kelola Limbah Batik, Kemenperin Revitalisasi IPAL Komunal Laweyan )

Ia menjelaskan, dalam setiap kegiatan proses produksi di sektor manufaktur , pihaknya telah mendorong perusahaan untuk menjaga agar kualitas limbah yang dihasilkan tetap sesuai dengan baku mutu menurut peraturan yang berlaku. Hal ini agar dapat mempertahankan daya dukung dan daya tampung di lingkungan sekitar pabrikan, seperti optimalisasi sumber daya alam yang dijadikan sebagai bahan baku.

“Guna mencapai sasaran tersebut, salah satu upaya yang perlu dilakukan adalah melalui pengelolaan terhadap limbah industri yang dihasilkan sesuai dengan karakteristik dari limbah tersebut,” ujarnya.

Pengelolaan dan perlindungan lingkungan khususnya terhadap limbah dari kegiatan industri merupakan kewajiban bagi setiap perusahaan yang telah diamanatkan dalam berbagai peraturan, baik itu Peraturan Menteri maupun Peraturan Daerah.

“Oleh karenanya, pemahaman dan pemilihan teknologi yang tepat guna dalam pengolahan limbah ini merupakan hal yang sangat krusial bagi industri agar mendapatkan hasil pengolahan yang efektif dan efisien,” papar Sigit.

(Baca Juga: Kreatif, Warga Kampung Ikan Asap Olah Limbah Jelantah Jadi Aneka Produk )

Saat ini, perkembangan teknologi pengelolaan limbah industri terus berkembang sejalan dengan semakin tingginya permasalahan lingkungan, baik yang menggunakan teknologi fisika, kimia, maupun biologi. Selain itu, penerapan Sustainable Development Goals (SDGs) juga perlu dilakukan dengan memastikan ketersediaan energi terbarukan serta memastikan pelaku industri melalui tahapan redistributif, restoratif, dan regenerative, sehingga penerapan kebijakan industri hijau dapat tercapai

“Maka itu, kami memandang bahwa industri hijau harus kita jadikan role model pada aktivitas industri di masa masa depan,” imbuhnya.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1386 seconds (0.1#10.140)