Lawan Lintah Darat, OJK Susun Skema Kredit Bunga Rendah
loading...
A
A
A
JAKARTA - Melalui Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) pada bulan Juni 2020, telah diluncurkan Generic Model Skema Kredit/Pembiayaan Melawan Rentenir (K/PMR) yang menyediakan kredit/pembiayaan dengan proses yang lebih cepat, mudah, dan berbiaya rendah.
Hal itu sebagai bagian dalam rangka mendukung pencapaian target inklusi keuangan Indonesia yang ditetapkan sebesar 90% pada tahun 2024. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sendiri telah menginisiasi beberapa program kerja inklusi keuangan antara lain Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD), Program Simpanan Pelajar (SimPel/SimPel iB), Program Satu Rekening Satu Pelajar (KEJAR), Pelaksanaan Hari Indonesia Menabung (HIM), dan Bulan Inklusi Keuangan (BIK).
(Baca Juga: Marak Fintech Ilegal yang Meresahkan, Kenali Ciri-cirinya! )
"Kita menciptakan sebuah model. Apa itu generic model? Ada 3, yang pertama kredit pembiayaan itu dengan proses cepat, kedua biaya rendah dan ketiga cepat serta rendah," kata Anggota Dewan Komisioner OJK Bidang Edukasi dan Perlindungan Konsumen, Tirta Segara di Jakarta, Senin (7/12/2020).
Menurut Tirta, program ini baru diluncurkan pada bulan Juni 2020. "Kenapa harus cepat dan rendah? Karena mau melawan rentenir. Kita lawan dengan bunga rendah," ungkap dia.
(Baca Juga: Harap Tenang, OJK Pastikan Likuiditas Perbankan Aman )
Program generic model ini sudah mulai diterapkan bulan Juni lalu dan ada sekitar 49 ribu debitur yang ikut dengan kredit yang disalurkan sebesar Rp589 miliar. OJK akan mendorong terus dan akan diaplikasikan pada tempat lain.
"Karena ini baik dan macam-macam pada masing-masing daerah sudah ada peluncuran. Bahkan di 5 TPKAD ada peluncuran seperti nama nama nya itu kredit mawar emas, kredit merdeka, lalu UMKM Berkah dan lainnya," ungkap Tirta.
Hal itu sebagai bagian dalam rangka mendukung pencapaian target inklusi keuangan Indonesia yang ditetapkan sebesar 90% pada tahun 2024. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sendiri telah menginisiasi beberapa program kerja inklusi keuangan antara lain Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD), Program Simpanan Pelajar (SimPel/SimPel iB), Program Satu Rekening Satu Pelajar (KEJAR), Pelaksanaan Hari Indonesia Menabung (HIM), dan Bulan Inklusi Keuangan (BIK).
(Baca Juga: Marak Fintech Ilegal yang Meresahkan, Kenali Ciri-cirinya! )
"Kita menciptakan sebuah model. Apa itu generic model? Ada 3, yang pertama kredit pembiayaan itu dengan proses cepat, kedua biaya rendah dan ketiga cepat serta rendah," kata Anggota Dewan Komisioner OJK Bidang Edukasi dan Perlindungan Konsumen, Tirta Segara di Jakarta, Senin (7/12/2020).
Menurut Tirta, program ini baru diluncurkan pada bulan Juni 2020. "Kenapa harus cepat dan rendah? Karena mau melawan rentenir. Kita lawan dengan bunga rendah," ungkap dia.
(Baca Juga: Harap Tenang, OJK Pastikan Likuiditas Perbankan Aman )
Program generic model ini sudah mulai diterapkan bulan Juni lalu dan ada sekitar 49 ribu debitur yang ikut dengan kredit yang disalurkan sebesar Rp589 miliar. OJK akan mendorong terus dan akan diaplikasikan pada tempat lain.
"Karena ini baik dan macam-macam pada masing-masing daerah sudah ada peluncuran. Bahkan di 5 TPKAD ada peluncuran seperti nama nama nya itu kredit mawar emas, kredit merdeka, lalu UMKM Berkah dan lainnya," ungkap Tirta.
(akr)