Hery Gunardi Resmi Jadi Bos Bank Syariah Indonesia, Simak Susunan Direksinya
loading...
A
A
A
JAKARTA - Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) PT Bank Syariah Indonesia Tbk. usai digelar. Ada sejumlah nama yang diputuskan pemegang saham menjadi pengurus bank tersebut. Hery Gunardi yang saat ini menjabat sebagai Ketua Project Management Office merger tiga bank syariah milik BUMN ditetapkan menjadi direktur utama.
Bank Syariah Indonesia, merupakan penggabungan tiga bank yaitu PT Bank BRISyariah Tbk (BRIS), PT Bank Mandiri Syariah dan PT Bank BNI Syariah. BRIS merupakan entity suvivor yang menerima penggabungan tiga bank tersebut. Dalam RUPSLB yang digelar pada pada Selasa, 15 Desember 2020. Manajemen perseroan juga membahas lima mata acara yang terkait dengan merger tiga bank syariah anak usaha BUMN itu.
Kelima mata acara RUPSLB BRI Syariah adalah persetujuan atas penggabungan, persetujuan rancangan penggabungan, persetujuan akta penggabungan, persetujuan perubahan anggaran dasar, dan persetujuan susunan Direksi, Komisaris, dan Dewan Pengawas Syariah Bank Hasil Penggabungan.
"BRI Syariah menggelar RUPSLB sebagai salah satu proses yang harus dilalui dalam proses merger tiga bank umum syariah milik anak perusahaan BUMN. Bank hasil merger akan bergabung secara efektif pada 1 Februari 2021," demikian bunyu keyerangan tertulis yang disampaikan oleh Manajemen BRI Syariah Indonesia, di Jakarta, Selasa (15/12/2020).
Dalam RUPSLB yang sudah diselenggarakan, para pemegang saham BRIS menyepakati penggabungan perusahaan dengan PT Bank BNI Syariah (BNIS) dan PT Bank Syariah Mandiri (BSM). Kedua perusahaan tersebut telah disepakati untuk digabung ke dalam BRIsyariah, dan akan beroperasi pasca tuntasnya proses merger dan persetujuan merger diperoleh dari regulator dengan nama baru, yakni PT Bank Syariah Indonesia Tbk. RUPSLB turut menyetujui visi Bank Hasil Penggabungan untuk Menjadi 10 Bank Syariah Terbesar di Dunia.
Penggabungan BRIS, BNIS, dan BSM dilakukan untuk menciptakan bank syariah berskala besar guna meningkatkan penetrasi ekonomi dan keuangan syariah di Indonesia. Para pemegang saham telah menyepakati, struktur pengurus bank hasil penggabungan akan terdiri dari seorang Direktur Utama, dua Wakil Direktur Utama, dan masing-masing satu Direktur Wholesale & Transaction Banking, Retail Banking, Sales & Distribution, Information Technology & Operations, Risk Management, Compliance & Human Capital, serta Finance & Strategy.
RUPSLB BRIsyariah juga menyepakati penambahan tugas, tanggung jawab, dan fungsi Dewan Pengawas Syariah (DPS) untuk Bank Hasil Penggabungan. Bersamaan dengan itu, disepakati pula aturan mengenai kewenangan, jumlah minimal, dan masa jabatan DPS.
Adapun susunan manajemen baru berdasarkan hasil RUPSLB adalah sebagai berikut:
Dewan Komisaris:
Mulya E. Siregar : Komisaris Utama merangkap Komisaris Independen
Suyanto : Komisaris
Masduki Baidlowi : Komisaris
Imam Budi Sarjito : Komisaris
Sutanto : Komisaris
Bangun S. Kusmulyono : Komisaris Independen
M. Arief Rosyid Hasan : Komisaris Independen
Komaruddin Hidayat : Komisaris Independen
Eko Suwardi : Komisaris Independen
Dewan Pengawas Syariah:
Mohamad Hidayat : Ketua Dewan Pengawas Syariah
Oni Syahroni : Anggota Dewan Pengawas Syariah
Hasanudin : Anggota Dewan Pengawas Syariah
Didin Hafidhuddin : Anggota Dewan Pengawas Syariah
Direksi:
Hery Gunardi : Direktur Utama
Ngatari : Wakil Direktur Utama 1
Abdullah Firman Wibowo: Wakil Direktur Utama 2
Kusman Yandi : Direktur Wholesale Transaction Banking
Kokok Alun Akbar : Direktur Retail Banking
Anton Sukarna : Direktur Sales and Distribution
Achmad Syafii : Direktur Information Technology
Tiwul Widyastuti : Direktur Risk Management
Tribuana Tunggadewi : Direktur Compliance and Human Capital
Ade Cahyo Nugroho : Direktur Finance and Strategy
Bank Syariah Indonesia, merupakan penggabungan tiga bank yaitu PT Bank BRISyariah Tbk (BRIS), PT Bank Mandiri Syariah dan PT Bank BNI Syariah. BRIS merupakan entity suvivor yang menerima penggabungan tiga bank tersebut. Dalam RUPSLB yang digelar pada pada Selasa, 15 Desember 2020. Manajemen perseroan juga membahas lima mata acara yang terkait dengan merger tiga bank syariah anak usaha BUMN itu.
Kelima mata acara RUPSLB BRI Syariah adalah persetujuan atas penggabungan, persetujuan rancangan penggabungan, persetujuan akta penggabungan, persetujuan perubahan anggaran dasar, dan persetujuan susunan Direksi, Komisaris, dan Dewan Pengawas Syariah Bank Hasil Penggabungan.
"BRI Syariah menggelar RUPSLB sebagai salah satu proses yang harus dilalui dalam proses merger tiga bank umum syariah milik anak perusahaan BUMN. Bank hasil merger akan bergabung secara efektif pada 1 Februari 2021," demikian bunyu keyerangan tertulis yang disampaikan oleh Manajemen BRI Syariah Indonesia, di Jakarta, Selasa (15/12/2020).
Dalam RUPSLB yang sudah diselenggarakan, para pemegang saham BRIS menyepakati penggabungan perusahaan dengan PT Bank BNI Syariah (BNIS) dan PT Bank Syariah Mandiri (BSM). Kedua perusahaan tersebut telah disepakati untuk digabung ke dalam BRIsyariah, dan akan beroperasi pasca tuntasnya proses merger dan persetujuan merger diperoleh dari regulator dengan nama baru, yakni PT Bank Syariah Indonesia Tbk. RUPSLB turut menyetujui visi Bank Hasil Penggabungan untuk Menjadi 10 Bank Syariah Terbesar di Dunia.
Penggabungan BRIS, BNIS, dan BSM dilakukan untuk menciptakan bank syariah berskala besar guna meningkatkan penetrasi ekonomi dan keuangan syariah di Indonesia. Para pemegang saham telah menyepakati, struktur pengurus bank hasil penggabungan akan terdiri dari seorang Direktur Utama, dua Wakil Direktur Utama, dan masing-masing satu Direktur Wholesale & Transaction Banking, Retail Banking, Sales & Distribution, Information Technology & Operations, Risk Management, Compliance & Human Capital, serta Finance & Strategy.
RUPSLB BRIsyariah juga menyepakati penambahan tugas, tanggung jawab, dan fungsi Dewan Pengawas Syariah (DPS) untuk Bank Hasil Penggabungan. Bersamaan dengan itu, disepakati pula aturan mengenai kewenangan, jumlah minimal, dan masa jabatan DPS.
Adapun susunan manajemen baru berdasarkan hasil RUPSLB adalah sebagai berikut:
Dewan Komisaris:
Mulya E. Siregar : Komisaris Utama merangkap Komisaris Independen
Suyanto : Komisaris
Masduki Baidlowi : Komisaris
Imam Budi Sarjito : Komisaris
Sutanto : Komisaris
Bangun S. Kusmulyono : Komisaris Independen
M. Arief Rosyid Hasan : Komisaris Independen
Komaruddin Hidayat : Komisaris Independen
Eko Suwardi : Komisaris Independen
Dewan Pengawas Syariah:
Mohamad Hidayat : Ketua Dewan Pengawas Syariah
Oni Syahroni : Anggota Dewan Pengawas Syariah
Hasanudin : Anggota Dewan Pengawas Syariah
Didin Hafidhuddin : Anggota Dewan Pengawas Syariah
Direksi:
Hery Gunardi : Direktur Utama
Ngatari : Wakil Direktur Utama 1
Abdullah Firman Wibowo: Wakil Direktur Utama 2
Kusman Yandi : Direktur Wholesale Transaction Banking
Kokok Alun Akbar : Direktur Retail Banking
Anton Sukarna : Direktur Sales and Distribution
Achmad Syafii : Direktur Information Technology
Tiwul Widyastuti : Direktur Risk Management
Tribuana Tunggadewi : Direktur Compliance and Human Capital
Ade Cahyo Nugroho : Direktur Finance and Strategy
(nng)