IDX Channel Economic Outlook 2021: Meneropong Peluang & Tantangan Industri Properti
loading...
A
A
A
JAKARTA - Seminar sesi kedua IDX Channel Economic Outlook 2021 Bangkit dari Pandemi dan Resesi yang mengangkat tema "Peluang dan Tantangan Industri Properti 2021", digelar pada Rabu (16/12/2020), pukul 16.00 WIB. Sebagaimana diketahui, pandemi Covid-19 telah menyebar hampir seluruh negara di dunia. Covid-19 tidak hanya membuat banyak orang menjadi korban, tapi juga memporak-porandakan perekonomian dunia. Bank dunia memproyeksikan, 92 persen negara di dunia akan masuk ke jurang resesi akibat covid-19 ini, tak terkecuali Indonesia.
Setelah pertumbuhan perekonomian pada kuartal II minus 5,32 persen, dilanjutkan dengan kuartal III yang minus 3,49 persen. Dengan demikian, Indonesia pun resmi masuk ke jurang resesi. Seluruh sektor usaha di Tanah Air ikut terpuruk, termasuk sektor pembiayaan baik dari perbankan maupun multifinance.
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat, kinerja industri pembiyaan dalam negeri masih mampu bertahan dengan nilai mencapai Rp518 triliun, atau membukukan pertumbuhan hampir 3 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Direktur Operasional IDX Channel Apreyvita Wulansari mengatakan, industri menghadapi kondisi yang cukup berat akibat dampak dari pandemi. Namun, di tengah kondisi sulit saat ini, masih ada peluang bagi industri properti untuk kembali bergeliat di tahun depan.
“Tahun ini sangat berat bagi kita semua, hampir sebagian besar sektor terkena imbas dari pandemi Covid-19 ini, tidak terkecuali sektor properti. Beberapa regulasi yang dilakukan pemerintah diharapkan dampaknya akan mulai dirasakan pada semester pertama 2021 mendatang,” ucap Apreyvita, di Jakarta, Rabu (16/12/2020).
Di sisi lain, pandemi Covid-19 justru membuat pembelian properti residensial dengan skema kredit pemilikan rumah (KPR), semakin diminati masyarakat. Berdasarkan Survei Harga Properti Residensial (SHPR) kuartal III tahun 2020 yang dikeluarkan Bank Indonesia (BI) mengindikasikan, mayoritas konsumen (76,02%) membeli properti residensial dengan menggunakan fasilitas KPR.
Sementara, Real Estate Indonesia (REI) menyebutkan, pembiayaan rumah bersubsidi yang mampu bertahan, ditopang oleh masih tingginya minat konsumen terutama di daerah, dan realisasi anggaran stimulus Subsidi Selisih Bunga (SSB) dan Subsidi Bantuan Uang Muka (SBUM) senilai Rp1,5 triliun. Sehingga, segmen rumah subsidi mampu bertahan di tengah pandemi.
Webinar sesi kedua akan menyoroti “Peluang dan Tantangan Industri Properti di 2021” dengan pembicara Direktur Jenderal Pembiayaan Infrastruktur Pekerjaan Umum dan Perumahan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Eko D Heripoerwanto. IDX Channel juga menghadirkan Direktur Finance, Planning, & Treasury PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk Nixon L.P Napitupulu, Direktur Utama PT Sarana Multigriya Financial (Persero) Ananta Wiyogo dan Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Real Estate Indonesia Paulus Totok Lusida.
Untuk diketahui, IDX Channel merupakan TV Bursa Efek Indonesia (BEI). Saat ini, IDX Channel ditayangkan di saluran Indihome Channel 119, First Media Channel 298, MNC Vision Channel 100, www.Okezone.com, www.idxchannel.com serta live streaming on YouTube IDX Channel dan www.inews.id.
Setelah pertumbuhan perekonomian pada kuartal II minus 5,32 persen, dilanjutkan dengan kuartal III yang minus 3,49 persen. Dengan demikian, Indonesia pun resmi masuk ke jurang resesi. Seluruh sektor usaha di Tanah Air ikut terpuruk, termasuk sektor pembiayaan baik dari perbankan maupun multifinance.
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat, kinerja industri pembiyaan dalam negeri masih mampu bertahan dengan nilai mencapai Rp518 triliun, atau membukukan pertumbuhan hampir 3 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Direktur Operasional IDX Channel Apreyvita Wulansari mengatakan, industri menghadapi kondisi yang cukup berat akibat dampak dari pandemi. Namun, di tengah kondisi sulit saat ini, masih ada peluang bagi industri properti untuk kembali bergeliat di tahun depan.
“Tahun ini sangat berat bagi kita semua, hampir sebagian besar sektor terkena imbas dari pandemi Covid-19 ini, tidak terkecuali sektor properti. Beberapa regulasi yang dilakukan pemerintah diharapkan dampaknya akan mulai dirasakan pada semester pertama 2021 mendatang,” ucap Apreyvita, di Jakarta, Rabu (16/12/2020).
Di sisi lain, pandemi Covid-19 justru membuat pembelian properti residensial dengan skema kredit pemilikan rumah (KPR), semakin diminati masyarakat. Berdasarkan Survei Harga Properti Residensial (SHPR) kuartal III tahun 2020 yang dikeluarkan Bank Indonesia (BI) mengindikasikan, mayoritas konsumen (76,02%) membeli properti residensial dengan menggunakan fasilitas KPR.
Sementara, Real Estate Indonesia (REI) menyebutkan, pembiayaan rumah bersubsidi yang mampu bertahan, ditopang oleh masih tingginya minat konsumen terutama di daerah, dan realisasi anggaran stimulus Subsidi Selisih Bunga (SSB) dan Subsidi Bantuan Uang Muka (SBUM) senilai Rp1,5 triliun. Sehingga, segmen rumah subsidi mampu bertahan di tengah pandemi.
Webinar sesi kedua akan menyoroti “Peluang dan Tantangan Industri Properti di 2021” dengan pembicara Direktur Jenderal Pembiayaan Infrastruktur Pekerjaan Umum dan Perumahan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Eko D Heripoerwanto. IDX Channel juga menghadirkan Direktur Finance, Planning, & Treasury PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk Nixon L.P Napitupulu, Direktur Utama PT Sarana Multigriya Financial (Persero) Ananta Wiyogo dan Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Real Estate Indonesia Paulus Totok Lusida.
Untuk diketahui, IDX Channel merupakan TV Bursa Efek Indonesia (BEI). Saat ini, IDX Channel ditayangkan di saluran Indihome Channel 119, First Media Channel 298, MNC Vision Channel 100, www.Okezone.com, www.idxchannel.com serta live streaming on YouTube IDX Channel dan www.inews.id.
(nng)