IDX Channel Gelar Economic Outlook Festival 2021 Bangkit Dari Pandemi dan Resesi

Senin, 14 Desember 2020 - 20:27 WIB
loading...
IDX Channel Gelar Economic...
IDX Channel menyelenggarakan Economic Outlook Festival 2021 dengan tema Bangkit dari Pandemi dan Resesi yang akan dilaksanakan pada Rabu, 16 Desember 2020. FOTO/MNC Media
A A A
JAKARTA - Kedatangan vaksin Covid-19 ke Indonesia membawa secercah harapan bagi perekonomian Indonesia . Pasca merebaknya virus Covid-19 pada Maret 2020 yang kemudian berimbas terhadap perekonomian secara umum, bangsa ini menghadapi tekanan sangat berat.

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat Indonesia untuk pertama kali mengalami resesi sejak 1999. Indonesia masuk periode resesi teknikal setelah pertumbuhan ekonomi pada kuartal III 2020 terkontraksi 3,49 persen. Pada kuartal sebelumnya, ekonomi Indonesia terkontraksi 5,32 persen. Meski masih minus, ekonomi Indonesia diharapkan bisa bangkit kembali dengan amunisi yang disiapkan pemerintah.

Direktur Operasional IDX Channel, Apreyvita Dyah Wulansari mengatakan, beberapa indikator ekonomi Indonesia menunjukkan terjadi pemulihan. Optimisme ini diharapkan memberikan dampak terhadap perekonomian nasional di 2021 mendatang.

“Kita semua berharap di tahun depan ekonomi kembali rebound, hal ini ditandai dengan mulai membaiknya beberapa indikator perekonomian. Di samping itu, kedatangan vaksin Covid-19 ke Indonesia juga diharapkan bisa menjadi salah satu pendorong membaiknya ekonomi kedepan,” ucap Apreyvita di Jakarta, Senin (14/12/2020).



Secara umum rilis data pertumbuhan ekonomi terlihat ada perbaikan. Hal itu ditunjukkan dengan kinerja positif dari neraca perdagangan surplus selama lima bulan terakhir. Di samping itu belanja Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) yang terakselerasi.

Badan Pusat Statistik mencatat neraca perdagangan Indonesia di bulan Oktober 2020 surplus US$3,61 miliar secara bulanan. Realisasi ini jauh lebih tinggi dari September yang surplus US$2,44 miliar dan Oktober surplus US$161 juta. Secara total, sepanjang Januari - September 2020 neraca perdagangan Indonesia surplus US$17,07 miliar. Realisasi ini melebihi capaian Januari -Oktober 2019 yakni defisit US$2,12 miliar.

Selain itu, pasar juga menyambut baik pengesahan Undang-Undang Cipta Kerja. Selain itu masih ada sektor-sektor yang tumbuh positif dengan tren yang meningkat, misalnya, sektor jasa kesehatan dan industri farmasi. Lalu sektor pertanian khususnya tanaman hortikultura dan perkebunan serta UMKM.



Bank Indonesia mendorong pemangku kepentingan untuk memperkuat sinergi memulihkan ekonomi nasional yang terimbas pandemi. Bank Indonesia mempertahankan tren suku bunga rendah secara terukur, kebijakan makroprudensial yang dapat lebih menggerakkan sektor riil, dan akselerasi ekonomi digital.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1903 seconds (0.1#10.140)