Ekonomi Dunia Minus Tahun Ini, Sri Mulyani: Ini Resesi Paling Dalam

Senin, 21 Desember 2020 - 15:45 WIB
loading...
Ekonomi Dunia Minus Tahun Ini, Sri Mulyani: Ini Resesi Paling Dalam
Menkeu Sri Mulyani menerangkan, berarti resesi tahun ini sangat dalam bahkan kalau dibandingkan pada saat guncangan global ekonomi pada saat financial crisis tahun 2008-2009. Foto/Dok
A A A
JAKARTA - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani menerangkan, pandemi virus Covid-19 membawa dampak yang dalam bagi perekonomian dunia. Efeknya resesi ekonomi global masih akan terjadi untuk waktu cukup lama. Adapun, laporan OECD memperkirakan pertumbuhan ekonomi dunia bisa minus 4,2%.

"Tahun 2020 menurut OECD growth akan mencapai minus 4,2%. Ini berarti resesi yang cukup dalam atau sangat dalam bahkan kalau dibandingkan pada saat guncangan global ekonomi pada saat financial crisis tahun 2008-2009," tutur Sri Mulyani dalam konferensi pers APBN KiTa secara virtual, Senin (21/12/2020).

(Baca Juga: Jangan Putus Asa, Jadikan Resesi Ekonomi sebagai Peluang )

Lalu, setiap negara mengalami kontraksi seperti Amerika Serikat hingga China. Namun dalam hal ini Negeri Tirai Bambu masih positif sedangkan India kontraksinya cukup dalam di 10,3%, Malaysia di 6,0%, Filipina 8,3% kontraksi dan Singapura di minus 6%. Indonesia ada di kisaran antara minus 1,7% hingga minus 2,2%.

"Dalam hal ini menjadi range yang Kementerian Keuangan melihat terutama sampai dengan minggu kedua bulan Desember ini yaitu outlook kita di -1,7% hingga minus 2,2%," tuturnya.

(Baca Juga: Perbankan Masih Takut Saat Bisa Jadi Solusi Atasi Resesi Ekonomi )

Lanjutnya, lembaga internasional tersebut juga merevisi proyeksi ekonomi di 2021. OECD memperkirakan pertumbuhan ekonomi dunia 4,2%, IMF memprediksi 5,2%, dan Bank Dunia memprediksi ekonomi dunia tumbuh 4,2%.

"Untuk tahun 2021 lembaga-lembaga ini melakukan juga revisi terhadap proses pemulihan. OECD memproyeksikan tahun depan tumbuh 4,2% untuk global growth, IMF 5,2%, dan World Bank 4,2%," katanya.
(akr)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1612 seconds (0.1#10.140)