Wow, Indonesia Bakal Punya Gedung Setinggi Empire State Building
loading...
A
A
A
JAKARTA - Jika tak ada aral menghalang, Indonesia bakal memiliki salah satu gedung tertinggi di dunia. Adalah PT Putragaya Wahana yang bakal mewujudkan proyek monumental itu.
Nantinya gedung pencakar langit itu akan masuk ke dalam kawasan CBD Ibu kota Jakarta , yaitu Thamrin Nine. Kawasan bisnis elite yang berlokasi di antara Jl. Jend. Sudirman dan Jl. M.H. Thamrin ini bakal ditanami gedung-gedung pencakar langit.
President Director PT Putragaya Wahana Alvin Gozali menjelaskan, pengembangan terbaru Thamrin Nine ini meliputi enam gedung, yakni Autograph Tower dengan ketinggian 385 meter. ( Baca juga:Ini Harapan Pelaku Usaha pada Duet Lutfi-Jerry di Kemendag )
“Auto Autograph Tower merupakan gedung tertinggi di Indonesia dan belahan bumi bagian selatan. Gedung ini akan dilengkapi dengan perkantoran serta menara observasi dan sky garden yang dapat diakses publik, Hotel Bintang 6, dan Waldorf Astoria Hotel,” paparnya, saat press conference virtual, Rabu (23/12/2020).
Gedung kedua adalah Luminary Tower dengan ketinggian 300 meter ini yang terdiri dari perkantoran yang dilengkapi dengan Pan Pacific Hotel (Bintang-5), Park Royal Hotel (Bintang-4), dan Park Royal Serviced Suites. Ketiga, Retail Arcade (podium penghubung antara kedua tower), lifestyle center yang dilengkapi berbagai fasilitas hiburan dan gaya hidup, seperti Amphitheater, Bioskop IMAX, restoran, bowling, billiard, dan lain-lain. Kehadirannya, akan memberikan warna baru bagi gaya hidup modern di area CBD Jakarta.
Selanjutnya, Le Parc: The Mansion, The Townhomes, dan The Terraces Tower. Gedung ini mencakup hunian mewah bertingkat sedang dengan konsep “Garden of Eden” yang memiliki fasilitas unik, yaitu sebuah Taman Tengah bergaya Eropa asri nan cantic. Garden of Eden akan disejukkan oleh pendingin ruangan sepanjang hari serta dinaungi atap kaca megah yang dapat dibuka.
"Ini merupakan yang pertama dan satu-satunya di Indonesia,” imbuh Avin menegaskan.
Sementara itu, Project Director PT Putragaya Wahana, Herman Bunjamin mengungkapkan Tower Autograph dan Luminary dirancang oleh Kohn Pedersen Fox (KPF), arsitek kenamaan dari Amerika yang telah berhasil mendesain gedung-gedung tertinggi dan ikonik di dunia, antara lain Shanghai World Financial Center, International Commerce Centre (Hong Kong), Lotte World Tower (Seoul), Civic Tower (Beijing), dan One Vanderbilt (New York).
"Ketinggian Autograph Tower yang mencapai 385 meter akan menyaingi ketinggian Empire State Building di New York dengan tinggi 381 meter. Selain itu, adanya Menara Observasi dan area Sky Garden di tower ini tentunya akan dapat menambah daya tarik tersendiri bagi Thamrin Nine, dan juga bagi Jakarta sebagai salah satu kota metropolitan terbesar di Asia," jelas Herman.
Untuk membesut proyek "menara langit" itu, PT Putragaya Wahana harus merogoh kocek hingga Rp8 triliun. Awalnya, pendanaan proyek bergengsi itu sekitar Rp7 triliun, cuma gara-gara ada pandemi biayanya jadi membengkak. Investasi itu belum termasuk harga tanah di kawasan super-mahal tersebut.
"Investasi awalnya Rp7 triliun. Kemungkinan secara konstruksi harus diperpanjang satu tahun karena harus slowdown akibat pandemi. Bujetnya bisa Rp8 triliun. Itu baru biaya konstruksi saja," kata Alvin. ( Baca juga:Islam Masuk ke Jawa: Kisah Sultan Al-Ghabbah Sampai Ruqyah Syaikh Subakir )
Pendanaannya berasal dari berbagai sumber, mulai dari pinjaman bank hingga infestasi asing langsung (FDI). Sudah ada investor asing dari Singapura, China, dan Brunei Darussalam yang tertarik ikut membiayainya.
Perusahaaan menyatakan bahwa tower I atau Autograph Tower topping offnya sudah dilakukan pada Oktober kemarin. Sedangkan topping off Tower Luminary menyusul di tahun depan.
"Target soft opening April 2021 serah terima ke para pembeli (tower 1). Sementrara Luminary tower serah terima Oktober," tutup Alvin.
Nantinya gedung pencakar langit itu akan masuk ke dalam kawasan CBD Ibu kota Jakarta , yaitu Thamrin Nine. Kawasan bisnis elite yang berlokasi di antara Jl. Jend. Sudirman dan Jl. M.H. Thamrin ini bakal ditanami gedung-gedung pencakar langit.
President Director PT Putragaya Wahana Alvin Gozali menjelaskan, pengembangan terbaru Thamrin Nine ini meliputi enam gedung, yakni Autograph Tower dengan ketinggian 385 meter. ( Baca juga:Ini Harapan Pelaku Usaha pada Duet Lutfi-Jerry di Kemendag )
“Auto Autograph Tower merupakan gedung tertinggi di Indonesia dan belahan bumi bagian selatan. Gedung ini akan dilengkapi dengan perkantoran serta menara observasi dan sky garden yang dapat diakses publik, Hotel Bintang 6, dan Waldorf Astoria Hotel,” paparnya, saat press conference virtual, Rabu (23/12/2020).
Gedung kedua adalah Luminary Tower dengan ketinggian 300 meter ini yang terdiri dari perkantoran yang dilengkapi dengan Pan Pacific Hotel (Bintang-5), Park Royal Hotel (Bintang-4), dan Park Royal Serviced Suites. Ketiga, Retail Arcade (podium penghubung antara kedua tower), lifestyle center yang dilengkapi berbagai fasilitas hiburan dan gaya hidup, seperti Amphitheater, Bioskop IMAX, restoran, bowling, billiard, dan lain-lain. Kehadirannya, akan memberikan warna baru bagi gaya hidup modern di area CBD Jakarta.
Selanjutnya, Le Parc: The Mansion, The Townhomes, dan The Terraces Tower. Gedung ini mencakup hunian mewah bertingkat sedang dengan konsep “Garden of Eden” yang memiliki fasilitas unik, yaitu sebuah Taman Tengah bergaya Eropa asri nan cantic. Garden of Eden akan disejukkan oleh pendingin ruangan sepanjang hari serta dinaungi atap kaca megah yang dapat dibuka.
"Ini merupakan yang pertama dan satu-satunya di Indonesia,” imbuh Avin menegaskan.
Sementara itu, Project Director PT Putragaya Wahana, Herman Bunjamin mengungkapkan Tower Autograph dan Luminary dirancang oleh Kohn Pedersen Fox (KPF), arsitek kenamaan dari Amerika yang telah berhasil mendesain gedung-gedung tertinggi dan ikonik di dunia, antara lain Shanghai World Financial Center, International Commerce Centre (Hong Kong), Lotte World Tower (Seoul), Civic Tower (Beijing), dan One Vanderbilt (New York).
"Ketinggian Autograph Tower yang mencapai 385 meter akan menyaingi ketinggian Empire State Building di New York dengan tinggi 381 meter. Selain itu, adanya Menara Observasi dan area Sky Garden di tower ini tentunya akan dapat menambah daya tarik tersendiri bagi Thamrin Nine, dan juga bagi Jakarta sebagai salah satu kota metropolitan terbesar di Asia," jelas Herman.
Untuk membesut proyek "menara langit" itu, PT Putragaya Wahana harus merogoh kocek hingga Rp8 triliun. Awalnya, pendanaan proyek bergengsi itu sekitar Rp7 triliun, cuma gara-gara ada pandemi biayanya jadi membengkak. Investasi itu belum termasuk harga tanah di kawasan super-mahal tersebut.
"Investasi awalnya Rp7 triliun. Kemungkinan secara konstruksi harus diperpanjang satu tahun karena harus slowdown akibat pandemi. Bujetnya bisa Rp8 triliun. Itu baru biaya konstruksi saja," kata Alvin. ( Baca juga:Islam Masuk ke Jawa: Kisah Sultan Al-Ghabbah Sampai Ruqyah Syaikh Subakir )
Pendanaannya berasal dari berbagai sumber, mulai dari pinjaman bank hingga infestasi asing langsung (FDI). Sudah ada investor asing dari Singapura, China, dan Brunei Darussalam yang tertarik ikut membiayainya.
Perusahaaan menyatakan bahwa tower I atau Autograph Tower topping offnya sudah dilakukan pada Oktober kemarin. Sedangkan topping off Tower Luminary menyusul di tahun depan.
"Target soft opening April 2021 serah terima ke para pembeli (tower 1). Sementrara Luminary tower serah terima Oktober," tutup Alvin.
(uka)