PGN Tetap Berkomitmen Menjadi Bagian dari Solusi Energi
loading...
A
A
A
JAKARTA - Di tengah upaya menjaga kondisi perekonomian negara di masa pandemi, PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) berkomitmen menjadi bagian dari solusi dalam berbagai peran yang diemban di bidang energi, khususnya penyaluran gas bumi nasional. Selama ini peran PGN sebagai Sub Holding Gas dan bagian dari Holding Migas PT Pertamina Persero dibutuhkan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi nasional dan daya saing industri dalam negeri.
“Sebagai pengelola 96% infrastruktur nasional dan 92% niaga gas bumi , PGN berupaya terus mendukung visi misi pemerintah untuk mendongkrak konsumsi gas domestik. Hal ini penting untuk menunjang perkembangan ekonomi nasional, sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” kata Sekretaris Perusahaan PGN Rachmat Hutama di Jakarta, Selasa (5/1/2021).
Saat ini PGN menjalankan beberapa penugasan dari pemerintah seperti dalam pembangunan jaringan gas rumah tangga untuk 52 kota kabupaten dan memberikan harga gas khusus untuk tujuh sektor industri khusus sesuai Kepmen ESDM 89.K/2020. ( Baca juga:Geger, Asap Panas Misterius Keluar dari Tanah Samping Rumah Warga di Karanganyar )
Juga melaksanakan program gasifikasi LNG untuk 52 titik pembangkit listrik PLN agar dapat menyediakan energi listrik yang efisien dan menjadikan peluang bagi PGN untuk mengembangkan infrastruktur gas bumi di wilayah Indonesia Bagian Tengah dan Timur melalui LNG.
PGN sebagai bagian dari Holding Migas terus mengembangkan infrastruktur untuk meningkatkan pemanfaatan gas bumi di Indonesia, termasuk dalam penyediaan gas bagi seluruh kilang Pertamina, di antaranya pembangunan terminal Regasifikasi LNG Cilacap untuk memenuhi kebutuhan gas RU IV Cilacap dan penyediaan infrastruktur gas untuk memenuhi kebutuhan RU V Balikpapan.
Sebagai berkomitmen untuk menjadi bagian dari solusi bagi pemenuhan energi nasional, PGN Group melaksanakan pembangunan proyek Pipa Transmisi Minyak Rokan untuk mendukung program pemerintah dalam meningkatkan produksi minyak dari Blok Rokan yang merupakan back-bone (sepertiga) produksi minyak bumi nasional, sekaligus salah satu blok minyak terbesar di Indonesia. Proyek ini juga mendukung program pemerintah dengan meningkatkan efisiensi pembiayaan pelaksanaan Proyek Strategis Nasional (PSN).
Upaya menjalankan peran, baik secara bisnis maupun sebagai bagian dari kepanjangan pemerintah tetap dilaksanakan PGN dengan tetap menjaga kinerja di tengah tekanan kinerja dikarenakan kondisi pandemi, triple shock dan ketidakpastian demand. PGN tetap berupaya menjaga kinerja operasional dan keuangan khususnya dalam melayani kebutuhan gas bumi nasional. ( Baca juga:Bukan Manufaktur, Sektor Jasa yang Justru Menggeliat di 2021 )
Selama periode Januari-September 2020, PGN berhasil menyalurkan gas bumi dengan volume distribusi sebesar 812 BBTUD, volume transmisi sebesar 1.276 MMSCFD, lifting minyak dan gas sebesar 5.260 MBOE, transportasi minyak sebesar 2.780 MBOE, pemrosesan LPG sebesar 34.206 TON, dan regasifikasi sebesar 93 BBTUD.
Pada kinerja triwulan III tahun 2020, PGN berhasil membukukan pendapatan sebesar USD 2.151.07 juta atau sekitar Rp31,51 triliun pada triwulan III-2020 (kurs tengah rata-rata triwulan III tahun 2020 sebesar Rp 14.647/USD). Pendapatan tersebut sebagian besar berasal dari kinerja operasional penjualan gas, sehingga PGN konsolidasi mencatat laba operasi sebesar USD315,49 juta dan EBITDA sebesar USD601,91 juta.
“Di tengah tekanan kondisi kinerja keuangan dikarenakan faktor eksternal dan pandemi, per 31 Desember kinerja operasional PGN masih terjaga baik. Saat ini PGN memiliki fasilitas standby loan dari beberapa bank yang siap digunakan sepanjang 2021 untuk berbagai keperluan. Untuk rencana investasi/ CAPEX ke depan, PGN juga sudah memiliki strategi dan skema pendanaan yang paling optimal disesuaikan dengan tipe dan jenis investasi. Sehingga secara umum, proyeksi arus kas PGN masih berada pada kondisi yang baik meskipun terdapat potensi tax exposure,” jelasnya.
“Sebagai pengelola 96% infrastruktur nasional dan 92% niaga gas bumi , PGN berupaya terus mendukung visi misi pemerintah untuk mendongkrak konsumsi gas domestik. Hal ini penting untuk menunjang perkembangan ekonomi nasional, sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” kata Sekretaris Perusahaan PGN Rachmat Hutama di Jakarta, Selasa (5/1/2021).
Saat ini PGN menjalankan beberapa penugasan dari pemerintah seperti dalam pembangunan jaringan gas rumah tangga untuk 52 kota kabupaten dan memberikan harga gas khusus untuk tujuh sektor industri khusus sesuai Kepmen ESDM 89.K/2020. ( Baca juga:Geger, Asap Panas Misterius Keluar dari Tanah Samping Rumah Warga di Karanganyar )
Juga melaksanakan program gasifikasi LNG untuk 52 titik pembangkit listrik PLN agar dapat menyediakan energi listrik yang efisien dan menjadikan peluang bagi PGN untuk mengembangkan infrastruktur gas bumi di wilayah Indonesia Bagian Tengah dan Timur melalui LNG.
PGN sebagai bagian dari Holding Migas terus mengembangkan infrastruktur untuk meningkatkan pemanfaatan gas bumi di Indonesia, termasuk dalam penyediaan gas bagi seluruh kilang Pertamina, di antaranya pembangunan terminal Regasifikasi LNG Cilacap untuk memenuhi kebutuhan gas RU IV Cilacap dan penyediaan infrastruktur gas untuk memenuhi kebutuhan RU V Balikpapan.
Sebagai berkomitmen untuk menjadi bagian dari solusi bagi pemenuhan energi nasional, PGN Group melaksanakan pembangunan proyek Pipa Transmisi Minyak Rokan untuk mendukung program pemerintah dalam meningkatkan produksi minyak dari Blok Rokan yang merupakan back-bone (sepertiga) produksi minyak bumi nasional, sekaligus salah satu blok minyak terbesar di Indonesia. Proyek ini juga mendukung program pemerintah dengan meningkatkan efisiensi pembiayaan pelaksanaan Proyek Strategis Nasional (PSN).
Upaya menjalankan peran, baik secara bisnis maupun sebagai bagian dari kepanjangan pemerintah tetap dilaksanakan PGN dengan tetap menjaga kinerja di tengah tekanan kinerja dikarenakan kondisi pandemi, triple shock dan ketidakpastian demand. PGN tetap berupaya menjaga kinerja operasional dan keuangan khususnya dalam melayani kebutuhan gas bumi nasional. ( Baca juga:Bukan Manufaktur, Sektor Jasa yang Justru Menggeliat di 2021 )
Selama periode Januari-September 2020, PGN berhasil menyalurkan gas bumi dengan volume distribusi sebesar 812 BBTUD, volume transmisi sebesar 1.276 MMSCFD, lifting minyak dan gas sebesar 5.260 MBOE, transportasi minyak sebesar 2.780 MBOE, pemrosesan LPG sebesar 34.206 TON, dan regasifikasi sebesar 93 BBTUD.
Pada kinerja triwulan III tahun 2020, PGN berhasil membukukan pendapatan sebesar USD 2.151.07 juta atau sekitar Rp31,51 triliun pada triwulan III-2020 (kurs tengah rata-rata triwulan III tahun 2020 sebesar Rp 14.647/USD). Pendapatan tersebut sebagian besar berasal dari kinerja operasional penjualan gas, sehingga PGN konsolidasi mencatat laba operasi sebesar USD315,49 juta dan EBITDA sebesar USD601,91 juta.
“Di tengah tekanan kondisi kinerja keuangan dikarenakan faktor eksternal dan pandemi, per 31 Desember kinerja operasional PGN masih terjaga baik. Saat ini PGN memiliki fasilitas standby loan dari beberapa bank yang siap digunakan sepanjang 2021 untuk berbagai keperluan. Untuk rencana investasi/ CAPEX ke depan, PGN juga sudah memiliki strategi dan skema pendanaan yang paling optimal disesuaikan dengan tipe dan jenis investasi. Sehingga secara umum, proyeksi arus kas PGN masih berada pada kondisi yang baik meskipun terdapat potensi tax exposure,” jelasnya.
(uka)