Sabar Emakkk.... Harga Cabai Akan Normal Dua Minggu Lagi
loading...
A
A
A
JAKARTA - Dalam sebulan terakhir harga cabai melonjak. Ditengarai, meroketnya harga bumbu dapur ini dipicu berkurangnya pasokan dan meningkatnya permintaan karena adanya hari besar keagamaan yakni Natal.
Hal itu diakui Kepala Badan Ketahanan Pangan (BKP) Kementerian Pertanian (Kementan) Agung Hendriadi. Namun Agung memastikan harga cabai yang tinggi saat ini akan berangsur pulih di pekan ketiga bulan ini.
(Baca juga:Awal Tahun 2021 Harga Cabai di Aceh Meroket, yang Hijau Tembus Rp60 Ribu/Kg)
Kepastian tersebut disebut Agung setelah pihaknya melakukan komunikasi dengan para petani di sejumlah sentra produksi cabai. “Minggu ketiga bulan ini harga cabai kembali normal. Yang jelas sampai akhir Desember kemarin produksi kita memang agak sedikit berkurang dibandingkan bulan-bulan sebelumnya. Tapi akhir Januari kita sudah kembali normal,” kata Agung di Jakarta, Rabu (6/1/2021).
(Baca juga:Harga Cabai Melonjak, Dewan Minta Optimalkan Pertanian Lorong)
Langkah berikutnya, lanjut Agung, Kementan telah melakukan perluasan area tanam di sejumlah daerah. Bahkan, sesuai arahan Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo, penanaman dilakukan dengan menggunakan sentuhan teknologi.
(Baca juga:Inflasi Desember 2020 Diprediksi Meningkat Terdongkrak Pedasnya Harga Cabai)
“Kita akan melakukan penanaman cabai dengan teknologi. Kemudian kita akan mengembangkan areal tanaman baru untuk memenuhi kebutuhan yang ada. Bahkan kami melakukan operasi pasar sebagai langkah memutus rantai pasok,” katanya.
Agung juga mengatakan Kementan terus menjalin koordinasi dengan beberapa pihak, termasuk Kementerian Perdagangan (Kemendag) dan pihak lain yang bergerak di bidang pangan.
(Baca juga:Harga Cabai Meroket, Untung Daerah-Daerah Ini Segera Panen)
“Yang pasti kita harus koordinasi dengan semua sektor. Apalagi tanggal 11 sampai 25 Januari akan dilakukan PSBB (pembatasan sosial berskala besar) ketat. Tentu semua ini harus kita persiapkan agar kebutuhan pangan dalam kondisi aman,” tegasnya.
Di samping itu, ada tiga faktor yang menyebabkan harga cabai di akhir-akhir ini meningkat. Ketiga faktor itu masing-masing adalah faktor hari besar seperti perayaaan Natal dan Tahun Baru serta adanya faktor cuaca buruk yang disebabkan oleh tingginya intensitas curah hujan.
(Baca juga:Pedas Menggigit! Harga Cabai Tembus Rp70.000 per Kg)
“Faktor yang terakhir adalah terganggunya distribusi akibat banjir, baik yang dari petani maupun dari sentra produksi. Kan banjir itu bukan hanya di produksi saja yang terganggu, namun juga pada distribusinya,” ujar Agung.
Hal itu diakui Kepala Badan Ketahanan Pangan (BKP) Kementerian Pertanian (Kementan) Agung Hendriadi. Namun Agung memastikan harga cabai yang tinggi saat ini akan berangsur pulih di pekan ketiga bulan ini.
(Baca juga:Awal Tahun 2021 Harga Cabai di Aceh Meroket, yang Hijau Tembus Rp60 Ribu/Kg)
Kepastian tersebut disebut Agung setelah pihaknya melakukan komunikasi dengan para petani di sejumlah sentra produksi cabai. “Minggu ketiga bulan ini harga cabai kembali normal. Yang jelas sampai akhir Desember kemarin produksi kita memang agak sedikit berkurang dibandingkan bulan-bulan sebelumnya. Tapi akhir Januari kita sudah kembali normal,” kata Agung di Jakarta, Rabu (6/1/2021).
(Baca juga:Harga Cabai Melonjak, Dewan Minta Optimalkan Pertanian Lorong)
Langkah berikutnya, lanjut Agung, Kementan telah melakukan perluasan area tanam di sejumlah daerah. Bahkan, sesuai arahan Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo, penanaman dilakukan dengan menggunakan sentuhan teknologi.
(Baca juga:Inflasi Desember 2020 Diprediksi Meningkat Terdongkrak Pedasnya Harga Cabai)
“Kita akan melakukan penanaman cabai dengan teknologi. Kemudian kita akan mengembangkan areal tanaman baru untuk memenuhi kebutuhan yang ada. Bahkan kami melakukan operasi pasar sebagai langkah memutus rantai pasok,” katanya.
Agung juga mengatakan Kementan terus menjalin koordinasi dengan beberapa pihak, termasuk Kementerian Perdagangan (Kemendag) dan pihak lain yang bergerak di bidang pangan.
(Baca juga:Harga Cabai Meroket, Untung Daerah-Daerah Ini Segera Panen)
“Yang pasti kita harus koordinasi dengan semua sektor. Apalagi tanggal 11 sampai 25 Januari akan dilakukan PSBB (pembatasan sosial berskala besar) ketat. Tentu semua ini harus kita persiapkan agar kebutuhan pangan dalam kondisi aman,” tegasnya.
Di samping itu, ada tiga faktor yang menyebabkan harga cabai di akhir-akhir ini meningkat. Ketiga faktor itu masing-masing adalah faktor hari besar seperti perayaaan Natal dan Tahun Baru serta adanya faktor cuaca buruk yang disebabkan oleh tingginya intensitas curah hujan.
(Baca juga:Pedas Menggigit! Harga Cabai Tembus Rp70.000 per Kg)
“Faktor yang terakhir adalah terganggunya distribusi akibat banjir, baik yang dari petani maupun dari sentra produksi. Kan banjir itu bukan hanya di produksi saja yang terganggu, namun juga pada distribusinya,” ujar Agung.
(dar)