"Cadangan migas kita sudah tua tetapi ada cekungan-cekungan yang sampai sekarang belum dimanfaatkan dan dimaksimalkan sehingga bisa menarik investor untuk berinvestasi di Indonesia," ujarnya pada Market Review IDX Channel, Selasa (12/1/2021).
Dia melanjutkan, keterbukaan data harus diberikan semaksimal mungkin kepada calon investor sehingga mereka bisa melakukan perhitungan, apakah masih ekonomis atau tidak untuk berinvestasi di Indonesia. ( Baca juga:Ini Dia Biang Kerok Penyebab Investor Migas Ogah Tanam Duit )
"Ini menjadi salah satu faktor yang menarik investasi kita. Apalagi saat ini penduduk kita cukup besar sehingga menjadi salah satu market ke depannya untuk bisa dipergunakan oleh investor," imbuhnya.
Baca Juga:
Mamit menuturkan, potensi gas di dalam negeri juga cukup besar dan kebutuhan di dalam negeri sendiri juga besar. Namun permasalahannya infrastruktur belum merata sehingga membutuhkan investasi.
"Sejak beberapa belas tahun yang lalu penemuan cadangan itu lebih ke gas. Ini yang mesti digenjot pemerintah agar bisa diserap di dalam negeri," tuturnya. ( Baca juga:Teror Ular Kobra Resahkan Warga Salawu Tasikmalaya )
Menurut dia, tahun ini menjadi peluang untuk berinvestasi di sektor ESDM. Harga komoditas seperti batu bara dan minyak sudah mulai menunjukkan kenaikan. Di sisi lain, pemerintah juga tengah mengembangkan kendaraan motor listrik.
"Ke depan akan ada shifting energy sehingga dengan adanya kendaraan listrik menjadi peluang yang sangat besar untuk melakukan investasi di ESDM," tandasnya.
(uka)