Bangun Pabrik Vaksin Covid-19, Erick Thohir Minta Bio Farma Gandeng Swasta

Kamis, 14 Januari 2021 - 16:47 WIB
loading...
Bangun Pabrik Vaksin...
Menteri BUMN Erick Thohir, menginginkan Indonesia bisa membangun pabrik vaksin secara mandiri. Dia pun meminta, agar Holding BUMN Farmasi, PT Bio Farma (Persero) menggandeng sejumlah produsen farmasi. Foto/Dok
A A A
JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir , menginginkan Indonesia bisa membangun pabrik vaksin secara mandiri. Dia pun meminta, agar Holding BUMN Farmasi, PT Bio Farma (Persero) menggandeng sejumlah produsen farmasi dalam negeri untuk merealisasikan keinginan tersebut.

Keinginan serupa juga datang dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dan Kementerian Riset dan Teknologi atau Badan Riset dan Inovasi Nasional (Kemenristek/BRIN). Hal ini diutarakan Direktur Utama Bio Farma, Honesti Basyir saat Rapat Dengar Pendapat bersama dengan Komisi IX DPR.

"Sesuai dengan arahan Pak Menteri BUMN, Menkes dan Menristek, bagaimana Bio Farma bisa melakukan koordinasi dengan beberapa perusahaan farmasi untuk bisa meng-upgrade kemampuan mereka untuk bisa membangun industri vaksin di Indonesia," kata Honesti di Jakarta, Kamis (14/1/2021).



Dia bilang, proses produksi vaksin berbeda dengan produksi bahan farmasi lainnya. Dalam memproduksi vaksin, perusahaan harus memiliki kualitas yang sangat tinggi. Bahkan, perseroan juga harus memiliki pabrik vaksin untuk mendukung hal tersebut. Sementara, di Indonesia belum ada satu produsen farmasi yang memiliki tempat memproduksi vaksin.

"Jadi ini harus kita lakukan karena kita tahu memproduksi vaksin ini berbeda dengan produk farmasi lainnya, di mana, quality grat yang paling tinggi, dan proses produksinya juga proses yang semuanya harus steril sehingga memang kalau kita lihat dan ini menyambung pertanyaan Bapak Ibu kemarin, apakah tidak ada industri farmasi yang sanggup? Memang sampai hari ini, belum ada satupun industri farmasi di Indonesia yang mampu memiliki sertifikasi untuk membuat vaksin," kata dia

Karenanya, manajemen Bio Farma meminta dukungan kepada DPR agar harapan adanya pabrik vaksin bisa terealisasikan. Di mana, perseroan akan memulai langkah awal dengan melakukan koordinasi dengan sejumlah perusahaan farmasi termasuk dengan Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM).

"Kami juga mohon dukungan, Bio Farma akan melakukan pendampingan terhadap industri farmasi yang lain yang bisa memproduksi vaksin ini. Tentunya nanti kami juga berkoordinasi dengan BPOM untuk melanjutkan audit karena memang tidak ada satupun proses produksi yang bisa dilakukan sebelum mendapat sertifikasi dari BPOM," ujar Honesti.

Saat ini, Bio Farma telah mulai memproduksi 15 juta bulk atau bahan baku vaksin Sinovac. Holding BUMN Farmasi itu menargetkan proses proses akan berakhir pada Februari 2021 mendatang. Bahkan, emiten plat merah itu mampu memproduksi 1 juta dosis vaksin Sinovac dalam satu hari. Dengan begitu hingga Februari mendatang, 15 juta bulk akan siap dikonversi menjadi vaksin Covid-19.



Realisasi dari target itu seiring dengan pihaknya yang sudah mengantongi izin berupa sertifikasi cara produksi yang baik dari Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) pada Desember 2020 lalu.

"Kita impor bahan baku dari Sinovac yang sudah datang senin kemarin itu, sebanyak 15 juta dosis, dan Alhamdulillah, barusan saya dapat informasi dari teman-teman di Bandung, kita sudah mulai produksi pertama vaksin ini. Kemampuan kami dalam satu hari, kita bisa memproduksi hampir 1 juta dosis. Jadi kami berharap 15 juta ini akan selesai secepatnya," kata dia.

Usai diproduksi, vaksin akan targetkan akan diproduksi pada Februari tahun ini untuk diikutsertakan dalam program vaksinasi.
(akr)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Mudik Gratis Bio Farma...
Mudik Gratis Bio Farma Lebaran 2025, Ini Syarat dan Cara Daftarnya
Ini Kuasa Erick Thohir...
Ini Kuasa Erick Thohir usai BUMN Ditarik ke Danantara
Garap Program Pemerintah,...
Garap Program Pemerintah, Menteri BUMN Gandeng Kementerian UMKM, Menteri PKP, dan BPOM
Intip 100 Hari Kerja...
Intip 100 Hari Kerja Kementerian BUMN: Gandeng 16 Kementerian dan 6 Badan demi Dukung Asta Cita
Tarif Transportasi Dipastikan...
Tarif Transportasi Dipastikan Tidak Naik Selama Periode Natal dan Tahun Baru 2024/2025
Siap Kerja Keras Dukung...
Siap Kerja Keras Dukung Visi Prabowo, Erick Thohir Bakal Sisakan 30 BUMN
1.000 Produk Tersertifikasi...
1.000 Produk Tersertifikasi Halal, Dexa Medica Diganjar Penghargaan oleh Kemenperin
Menteri BUMN Era Prabowo-Gibran...
Menteri BUMN Era Prabowo-Gibran Jangan Lagi Dijabat Tim Sukses
Mendorong Transformasi...
Mendorong Transformasi Industri Kimia dan Farmasi di Asia Tenggara
Rekomendasi
Hamas Senang Trump Cabut...
Hamas Senang Trump Cabut Rencana AS Usir Warga Gaza
3 Foto Bahagia Bobon...
3 Foto Bahagia Bobon Santoso dan Cheryl Ruan, Saling Unfollow usai Suami Mualaf
Suparman Reborn 4: Anting...
Suparman Reborn 4: Anting Aneu Dicuri oleh Duo Maling, Suparman Segera Bertindak
Berita Terkini
Transaksi Pembelian...
Transaksi Pembelian Beton Kini Lebih Mudah dengan Dompet Digital
3 menit yang lalu
Sri Mulyani Memohon...
Sri Mulyani Memohon Penurunan Penerimaan Pajak Tak Didramatisir
16 menit yang lalu
THR PNS Cair 17 Maret...
THR PNS Cair 17 Maret 2025 , Pemerintah Siapkan Anggaran Rp49,9 Triliun
37 menit yang lalu
Realisasi Program Makan...
Realisasi Program Makan Bergizi Gratis Capai Rp710,5 Miliar, Jangkau 2 Juta Penerima
1 jam yang lalu
Pabrik MinyaKita Tak...
Pabrik MinyaKita Tak Sesuai Takaran Resmi Ditutup, Ini Pemiliknya
1 jam yang lalu
TBS Energi Tumbuh Positif...
TBS Energi Tumbuh Positif di Tengah Transformasi Bisnis Berkelanjutan
2 jam yang lalu
Infografis
Penyebab Kasus Covid-19...
Penyebab Kasus Covid-19 di Indonesia Naik, Salah Satunya Mutasi Virus
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved