Pasca BCAP Akuisisi Sekuritas di Wall Street, Hary Tanoesoedibjo: MNC Sekuritas Bersiap jadi Nomor 1!
loading...
A
A
A
JAKARTA - MNC Sekuritas tengah bersiap untuk menjadi perusahaan sekuritas nomor satu pasca induk usahanya, yaitu PT MNC Kapital Indonesia Tbk (BCAP) mengakuisisi perusahaan sekuritas di Wall Street, AS.
"Pertumbuhan ke depannya akan eksponensial. Jadi, siap-siaplah," kata Executive Chairman MNC Group Hary Tanoesoedibjo pada Rapat Koordinasi Sales MNC Sekuritas 2021, Sabtu (23/1/2021).
Seperti diketahui, BCAP baru saja mencapai kesepakatan untuk mengakuisisi mayoritas saham Auerbach Grayson & Company LLC (AGCO), broker saham yang berpusat di New York, Amerika Serikat (AS), khususnya dalam perdagangan global dan riset mendalam secara eksklusif untuk investor institusi AS.
Sebelumnya, AGCO dimiliki oleh Beltone Financial Holding (BTFH), bank investasi berpusat di Mesir. Dengan mengakuisisi saham AGCO, MNC Kapital Indonesia akan mendapatkan keuntungan dari kuatnya jaringan internasional AGCO, serta akses ke 126 mitra lokal di seluruh dunia.
Akuisisi ini bertujuan melengkapi jaringan distribusi kegiatan pasar modal MNC Sekuritas ( placement dan broker saham), pasar utang, investment banking, riset dan online trading. Tak hanya di Indonesia, tetapi menjangkau komunitas investasi global, terutama AS, Inggris dan Eropa.
Selain itu, memperluas jaringan distribusi riset MNC Sekuritas di antara fund manager internasional. MNC Sekuritas juga akan menjembatani seluruh transaksi AGCO di Indonesia. Hary melanjutkan pasar modal di Indonesia akan semakin besar seiring dengan pertumbuhan ekonomi dan meningkatnya pendapatan per kapita.
Ke depan, kata Hary, jumlah orang yang berinvestasi di pasar saham akan semakin besar. Para influencer dan selebritis juga memiliki pengaruh bagi para pemain baru di pasar modal. Porsi dana pihak ketiga ke pasar modal akan bertambah. Bila saat ini berkisar hanya 10% dari DPK di perbankan, ke depan akan lebih besar lagi.
Selain itu, jumlah perusahaan yang melantai di bursa akan semakin banyak. Sebagai gambaran, saat ini jumlah yang melantai di bursa lebih dari 700 perusahaan. Ke depan, lanjut Hary, riset dari MNC Sekuritas harus menjangkau minimal 20% dari total jumlah emiten di pasar. Bukan hanya fokus pada indeks LQ-45. "Semakin banyak, semakin bagus tentunya yang likuid supaya bisa memberikan informasi yang memadai kepada nasabah kita," jelasnya.
Sebagai gambaran, di China permintaan lebih besar daripada persediaan. Hal itu tercermin dari price to earning ratio di China yang terhitung tinggi. Hal tersebut pun bisa terjadi di Indonesia saat pasar modal sudah menjadi top of mind dari masyarakat. "The market is big potentially, bigger and bigger. Jadi, kita sendiri yang harus mampu mengkapitalisasi, memanfaatkan situasi yang ada," katanya.
MNC Group bukanlah pemain baru di pasar modal. Justru merupakan satu-satunya grup yang tumbuh secara nasional, yang latar belakangnya pasar modal. "Jadi, our history is basically capital market. Mulai dari trading, underwriting, asset management, M & A. Kita the only group yang paling banyak melakukan M & A dan set up new business," tuturnya.
Hary berpesan kepada jajaran manajemen MNC Sekuritas untuk selalu memperhatikan product, price, place, promotion dan people. Kesepakatan ini telah diselesaikan setelah mendapat persetujuan dari Financial Industry Regulatory Authority (FINRA) Amerika Serikat.
BCAP, melalui anak perusahaan yang dimiliki sepenuhnya, Winfly Ltd menjadi pengendali saham AGCO, sedangkan Co-Founder AGCO, David Grayson membeli kembali sisa saham. Akuisisi ini bertujuan untuk melengkapi jaringan distribusi kegiatan pasar modal MNC Sekuritas (placement dan broker saham), pasar utang, investment banking, riset dan online trading, tidak hanya di Indonesia, tetapi menjangkau hingga komunitas investasi global, terutama untuk wilayah Amerika Serikat, Inggris dan Eropa serta memperluas jaringan distribusi riset MNC Sekuritas di antara fund manager internasional.
MNC Sekuritas juga akan menjembatani seluruh transaksi AGCO di Indonesia. “Dengan mengakuisisi saham AGCO, BCAP akan mendapatkan keuntungan dari kuatnya jaringan internasional AGCO serta akses ke 126 mitra lokal di seluruh dunia,” kata Executive Chairman of MNC Group Indonesia Hary Tanoesoedibjo dalam keterangannya, Senin (4/1/2021).
Hary memaparkan ekosistem yang dimiliki oleh MNC Group bisa dimanfaatkan dengan maksimal. Misalnya, sebagai sarana promosi bisa beriklan di televisi, portal maupun Pay TV MNC Group. Sebagai gambaran, setiap hari audience share dari free to air 4 televisi MNC Group lebih dari 50%.
Dengan kata lain, MNC memiliki basis pemirsa 140 juta orang. Di portal, memiliki 71 juta monthly active users, di Vision+ dan RCTI+ memiliki pengguna yang teregister 7 juta, pelanggan Pay TV 7 juta. Dengan media sosial yang memiliki pengikut lebih dari 200 juta dari YouTube, Facebook, Tik Tok, Instagram dan Twitter. Menurutnya, perusahaan sekuritas bisa menjadi perusahaan raksasa, seperti halnya Mirae di Korsel.
"Pertumbuhan ke depannya akan eksponensial. Jadi, siap-siaplah," kata Executive Chairman MNC Group Hary Tanoesoedibjo pada Rapat Koordinasi Sales MNC Sekuritas 2021, Sabtu (23/1/2021).
Seperti diketahui, BCAP baru saja mencapai kesepakatan untuk mengakuisisi mayoritas saham Auerbach Grayson & Company LLC (AGCO), broker saham yang berpusat di New York, Amerika Serikat (AS), khususnya dalam perdagangan global dan riset mendalam secara eksklusif untuk investor institusi AS.
Sebelumnya, AGCO dimiliki oleh Beltone Financial Holding (BTFH), bank investasi berpusat di Mesir. Dengan mengakuisisi saham AGCO, MNC Kapital Indonesia akan mendapatkan keuntungan dari kuatnya jaringan internasional AGCO, serta akses ke 126 mitra lokal di seluruh dunia.
Akuisisi ini bertujuan melengkapi jaringan distribusi kegiatan pasar modal MNC Sekuritas ( placement dan broker saham), pasar utang, investment banking, riset dan online trading. Tak hanya di Indonesia, tetapi menjangkau komunitas investasi global, terutama AS, Inggris dan Eropa.
Selain itu, memperluas jaringan distribusi riset MNC Sekuritas di antara fund manager internasional. MNC Sekuritas juga akan menjembatani seluruh transaksi AGCO di Indonesia. Hary melanjutkan pasar modal di Indonesia akan semakin besar seiring dengan pertumbuhan ekonomi dan meningkatnya pendapatan per kapita.
Ke depan, kata Hary, jumlah orang yang berinvestasi di pasar saham akan semakin besar. Para influencer dan selebritis juga memiliki pengaruh bagi para pemain baru di pasar modal. Porsi dana pihak ketiga ke pasar modal akan bertambah. Bila saat ini berkisar hanya 10% dari DPK di perbankan, ke depan akan lebih besar lagi.
Selain itu, jumlah perusahaan yang melantai di bursa akan semakin banyak. Sebagai gambaran, saat ini jumlah yang melantai di bursa lebih dari 700 perusahaan. Ke depan, lanjut Hary, riset dari MNC Sekuritas harus menjangkau minimal 20% dari total jumlah emiten di pasar. Bukan hanya fokus pada indeks LQ-45. "Semakin banyak, semakin bagus tentunya yang likuid supaya bisa memberikan informasi yang memadai kepada nasabah kita," jelasnya.
Sebagai gambaran, di China permintaan lebih besar daripada persediaan. Hal itu tercermin dari price to earning ratio di China yang terhitung tinggi. Hal tersebut pun bisa terjadi di Indonesia saat pasar modal sudah menjadi top of mind dari masyarakat. "The market is big potentially, bigger and bigger. Jadi, kita sendiri yang harus mampu mengkapitalisasi, memanfaatkan situasi yang ada," katanya.
MNC Group bukanlah pemain baru di pasar modal. Justru merupakan satu-satunya grup yang tumbuh secara nasional, yang latar belakangnya pasar modal. "Jadi, our history is basically capital market. Mulai dari trading, underwriting, asset management, M & A. Kita the only group yang paling banyak melakukan M & A dan set up new business," tuturnya.
Hary berpesan kepada jajaran manajemen MNC Sekuritas untuk selalu memperhatikan product, price, place, promotion dan people. Kesepakatan ini telah diselesaikan setelah mendapat persetujuan dari Financial Industry Regulatory Authority (FINRA) Amerika Serikat.
BCAP, melalui anak perusahaan yang dimiliki sepenuhnya, Winfly Ltd menjadi pengendali saham AGCO, sedangkan Co-Founder AGCO, David Grayson membeli kembali sisa saham. Akuisisi ini bertujuan untuk melengkapi jaringan distribusi kegiatan pasar modal MNC Sekuritas (placement dan broker saham), pasar utang, investment banking, riset dan online trading, tidak hanya di Indonesia, tetapi menjangkau hingga komunitas investasi global, terutama untuk wilayah Amerika Serikat, Inggris dan Eropa serta memperluas jaringan distribusi riset MNC Sekuritas di antara fund manager internasional.
MNC Sekuritas juga akan menjembatani seluruh transaksi AGCO di Indonesia. “Dengan mengakuisisi saham AGCO, BCAP akan mendapatkan keuntungan dari kuatnya jaringan internasional AGCO serta akses ke 126 mitra lokal di seluruh dunia,” kata Executive Chairman of MNC Group Indonesia Hary Tanoesoedibjo dalam keterangannya, Senin (4/1/2021).
Hary memaparkan ekosistem yang dimiliki oleh MNC Group bisa dimanfaatkan dengan maksimal. Misalnya, sebagai sarana promosi bisa beriklan di televisi, portal maupun Pay TV MNC Group. Sebagai gambaran, setiap hari audience share dari free to air 4 televisi MNC Group lebih dari 50%.
Dengan kata lain, MNC memiliki basis pemirsa 140 juta orang. Di portal, memiliki 71 juta monthly active users, di Vision+ dan RCTI+ memiliki pengguna yang teregister 7 juta, pelanggan Pay TV 7 juta. Dengan media sosial yang memiliki pengikut lebih dari 200 juta dari YouTube, Facebook, Tik Tok, Instagram dan Twitter. Menurutnya, perusahaan sekuritas bisa menjadi perusahaan raksasa, seperti halnya Mirae di Korsel.
(nng)