Alat Deteksi Covid-19 Buatan UGM Dipakai untuk Deteksi Penumpang Bus Mulai 5 Februari

Senin, 25 Januari 2021 - 15:27 WIB
loading...
Alat Deteksi Covid-19 Buatan UGM Dipakai untuk Deteksi Penumpang Bus Mulai 5 Februari
Menhub Budi Karya Sumadi menargetkan alat deteksi Covid-19 karya anak bangsa, GeNose, akan mulai diterapkan pada moda transportasi bus secara acak (random) mulai 5 Februari 2021. Foto/Dok
A A A
JAKARTA - Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi menargetkan alat deteksi Covid-19 karya anak bangsa, GeNose, akan mulai diterapkan pada moda transportasi bus secara acak (random) mulai 5 Februari 2021. GeNose merupakan pendeteksi Covid-19 dari tim peneliti UGM.

“Sudah mendapat persetujuan edar dari Kemenkes dan Satgas Covid-19. Untuk itu, pada moda kereta api akan diterapkan wajib (mandatory) mulai 5 Februari 2021. Sedangkan untuk bus tidak wajib, tapi akan dilakukan secara random. Ini akan dimulai untuk Pulau Jawa dahulu,” ungkap Menhub Budi saat meninjau langsung penggunaan alat GeNose C19.



Menhub mengaku sudah meminta Dirjen Perhubungan Darat untuk berkoordinasi dengan para Kadishub di seluruh Indonesia. Dalam pengecekan secara acak (random) dan seseorang dinyatakan positif maka tidak dibolehkan untuk berangkat.

Menurutnya Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) berpesan agar dipastikan konektivitas tetap berjalan, tetapi protokol kesehatan juga dijalankan secara baik. "Kita ingin semua masyarakat tertib dan membantu pemerintah untuk menjaga protokol kesehatan dengan baik,” jelasnya.

Lebih lanjut Budi juga mengungkapkan, alasan mengapa moda transportasi kereta api dan bus menjadi yang pertama menggunakan GeNose. Karena harga tiket pada rute tertentu lebih murah daripada pengecekan tes Covid-19 melalui Rapid Antigen atau PCR Test.

“Kereta api ada jarak-jarak tertentu, Jakarta-Bandung misalnya Rp100 ribu, kalau mesti antigen 100 ribu lagi itu kan mahal. Apalagi tarif bus yang lebih murah lagi, ada yang cuma Rp40-50 ribu. Tapi dengan GeNose ini harganya hanya Rp20 ribu. Apalagi kalau nanti dengan skala besar bisa lebih murah menjadi Rp15 ribu, jadi lebih terjangkau. Kami sudah pesan 200 unit untuk 44 titik stasiun di seluruh jawa dan sumatera,” tutur Budi.



Sementara itu Dirjen Perhubungan Darat Budi Setiyadi mengatakan bahwa Terminal pertama yang akan menggunakan GeNose adalah Terminal Pulo Gebang.

"Dari SE Satgas Penanganan Covid-19, kita masih sepakat untuk masyarakat yang berpergian dengan bus itu sifatnya hanya random sampling. Untuk di Jakarta yang pertama kali dilaksanakan adalah di terminal Pulogebang, dan secara bertahap kita sudah pesan 100 alat GeNose yang akan segera kita distribusikan ke daerah-daerah,” kata Budi Setiyadi menambahkan.
(akr)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1940 seconds (0.1#10.140)