Direkomendasi Bea Cukai, Lazada Indonesia Raih WCO Certificate of Merit 2021

Rabu, 03 Februari 2021 - 05:43 WIB
loading...
Direkomendasi Bea Cukai,...
Lazada Indonesia (Lazada) meraih WCO Certificate of Merit 2021 dari World Customs Organization (WCO) atas komitmen jalankan proses kepabeanan menggunakan teknologi. Foto/Dok
A A A
JAKARTA - Lazada Indonesia (Lazada), bagian dari Lazada Group yang berkomitmen mempercepat pertumbuhan ekonomi digital melalui ekosistem ecommerce dan teknologi, baru-baru ini (29/01) menerima penghargaan WCO Certificate of Merit 2021 dari World Customs Organization (WCO).

Lazada merupakan satu-satunya perusahaan swasta yang dianugerahi penghargaan ini, menunjukkan komitmen perusahaan untuk jalankan proses kepabeanan menggunakan teknologi yang tidak hanya efisien, namun juga transparan dan taat aturan.



Penghargaan global ini diberikan atas rekomendasi Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC), Kementerian Keuangan Republik Indonesia, karena Lazada merupakan platform eCommerce pertama di Indonesia yang bergabung dengan skema “Delivery Duty Paid” untuk penyelesaian kepabeanan atas impor barang kiriman eCommerce.

Penghargaan WCO Certificate of Merit 2021 ini diserahkan kepada Country Logistics Officer, Lazada Indonesia, Philippe Auberger, pada acara virtual gathering dalam peringatan Hari Pabean Internasional 2021 yang bertajuk ‘Customs Bolstering Recovery, Renewal and Resilience for Sustainable Supply Chain’, dengan disaksikan oleh Menteri Keuangan Republik Indonesia, Sri Mulyani Indrawati dan Sekretaris Jenderal Organisasi Kepabeanan Dunia (WCO), Kunio Mikuriya serta Direktur Jenderal Bea dan Cukai, Kementerian Keuangan Republik Indonesia, Heru Pambudi.

“Menjadi kebanggaan besar bagi kami bisa menerima WCO Certificate of Merit 2021 ini. Selalu menjadi komitmen kami untuk mendukung setiap inisiatif pemerintah dalam merampingkan proses kepabeanan dan cukai, termasuk diantaranya dengan mengimplementasikan skema “Delivery Duty Paid” untuk barang kiriman eCommerce," ucap Country Logistics Officer, Lazada Indonesia, Philippe Auberger.

"Kami percaya bahwa inisiatif yang dicanangkan oleh Direktorat Jenderal Bea dan Cukai, Kementerian Keuangan Republik Indonesia ini menunjukkan bahwa proses yang lebih efisien bisa membantu pelaku bisnis, terutama di masa yang penuh tantangan sekarang ini," sambungnya saat menerima penghargaan secara virtual.

Dalam sambutannya, Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani Indrawati menjelaskan, bagaimana situasi pandemi telah mengubah segala aspek sisi kesehatan dan sosial masyarakat, termasuk dari sisi perekonomian. Karena itu ia menegaskan pentingnya meningkatkan operasi logistik nasional, termasuk dengan memanfaatkan teknologi digital untuk memfasilitasi kolaborasi antara seluruh pemangku kepentingan dalam ekosistem logistik.

Menurut Sri Mulyani, Ekosistem Logistik Nasional yang baru-baru ini didirikan bertujuan untuk menciptakan ekosistem logistik yang lebih efisien, sederhana, terjangkau, dan transparan. Platform digital memfasilitasi kolaborasi sistem informasi antara pemerintah dan sektor swasta untuk menyederhanakan dan menyelaraskan alur informasi dan dokumen dalam kegiatan ekspor atau impor di pelabuhan, serta perdagangan domestik melalui pertukaran data.

Sejak awal masa pandemi di bulan April 2020, dengan dukungan dari tim Teknis Kepabeanan Impor dan IKC Pusat, Lazada mulai mengimplementasikan skema “Delivery Duty Paid” untuk mempercepat dan meningkatkan layanan dan pengawasan atas impor barang kiriman eCommerce. Melalui skema yang merupakan inisiatif dari DJBC ini, Lazada mampu menyelesaikan proses customs clearance untuk barang impor kiriman eCommerce dalam kurun waktu rata-rata 1 jam, lebih cepat dibandingkan proses manual.

Komitmen kuat yang dijalankan Lazada juga ditegaskan oleh Head of Public Policy Lazada Indonesia, Waizly Darwin. “Sudah sejak lama kami menjalin kerja sama erat dengan Direktorat Jenderal Bea dan Cukai untuk memastikan kelancaran arus barang kiriman lintas negara. Penerapan skema “Delivery Duty Paid” ini tidak hanya untuk mempercepat proses customs clearance atas barang impor kiriman eCommerce sehingga menjadikan proses customs yang efisien dari sisi waktu dan biaya, namun juga menjadi bentuk komitmen kami untuk mendukung Pemerintah Indonesia menjalankan sistem informasi yang transparan dan taat peraturan,” ungkap Waizly.


“Kami mengajak seluruh elemen lainnya di ekosistem eCommerce Indonesia untuk bersama dukung pemerintah wujudkan proses kepabeanan yang tidak hanya efisien, namun juga sesuai dengan peraturan yang berlaku. Kami percaya dengan dukungan dan kerja sama semua pemangku kepentingan, kita bisa wujudkan ekosistem eCommerce Indonesia yang lebih baik, lebih kuat, serta lebih aman,” tutup Waizly.

Lazada Indonesia (Lazada) telah menghadirkan ekosistem logistik sejak tahun 2015 lalu. Ekosistem logistik milik Lazada terus berkembang dengan dukungan infrastruktur teknologi canggih Alibaba, dan sejak 2019 lalu, telah terintegrasi sepenuhnya dalam ekosistem eCommerce di Lazada.

Saat ini, unit usaha logistik Lazada, melalui Lazada Logistics Indonesia, memiliki 12.000 mitra kurir yang siap mengantar hingga 3,3 juta paket per hari ke seluruh Indonesia. Di warehouse utama Lazada di Cimanggis yang berada di bangunan seluas 70.000m2, pergerakan pengiriman paket dimonitor secara ketat oleh sistem teknologi logistik terintegrasi yang dimanfaatkan oleh ratusan penjual Lazada.
(akr)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1294 seconds (0.1#10.140)