Indonesia Pasang Target Jadi Lima Negara Berkembang dengan Tol Terpanjang

Rabu, 03 Februari 2021 - 08:31 WIB
loading...
Indonesia Pasang Target...
foto/SINDOnews
A A A
JAKARTA - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) terus melaksanakan pengembangan jalan tol di tahun 2021 yang dilakukan melalui dukungan percepatan penyelesaian konstruksi hingga pelaksanaan lelang jalan tol.

Dalam mendukung pengembangan konektivitas dan aksesibilitas antar-wilayah di Indonesia, ketersediaan ruas-ruas baru akan menghasilkan nilai investasi yang cukup besar, penciptaan lapangan kerja, maupun efisiensi biaya logistik di setiap daerah yang semakin lebih baik.

Kepala BPJT Kementerian PUPR Danang Parikesit mengatakan, pihaknya pada tahun ini terus berupaya untuk meningkatkan pelayanan infrastruktur jalan tol untuk mendukung konektivitas logistik dalam rangka pemulihan ekonomi nasional. ( Baca juga:Simak! Begini Cara Bayar Tol Tanpa Setop )

“Penyelenggaraan jalan tol di seluruh Indonesia juga harus diiringi dengan inovasi yang terus-menerus dikembangkan guna menghasilkan pelaksanaan pembangunan hingga pengelolaan infrastruktur yang berkualitas," ujar dia dalam telekonfrensi, Selasa (2/2/2021).

Kemudian, kata Danang, transformasi, inovasi, dan modernisasi (TIM) menjadi pedoman Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian PUPR guna menghasilkan target capaian jalan tol yang berkelanjutan di masa depan dengan mengacu pada teknologi toll road 4.0.

"Hingga akhir 2020, panjang jalan tol beroperasi di seluruh Indonesia adalah 2.346 kilometer (km). Target rencana startegis (renstra) Kementerian PUPR antara 2019-2024 adalah pembangunan 2.500 km jalan tol baru," ungkap dia. ( Baca juga:Arab Saudi Cegah Masuk Warga Asing dari 20 Negara, Termasuk Indonesia )

Dengan demikian, lanjut dia, panjang jalan tol operasional di tahun 2024 akan melebih 4.500 km, yang artinya masuk dalam lima besar negara berkembang yang memiliki ruas jalan bebas hambatan terpanjang.

"Jumlah transaksi harian di tahun 2020 sebanyak 3,4 juta (turun 26% dibandingkan tahun 2019), diperkirakan pada tahun 2024 jumlah ini akan mencapai 7 juta transaksi harian, untuk itu diperlukan sistem pengoperasian jalan tol yang modern," jelas dia.
(uka)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1597 seconds (0.1#10.140)