Demi Ekonomi, Jokowi: Jangan Sampai yang Kena Virus Satu Orang dalam Satu RT yang Di-lockdown Seluruh Kota
loading...
A
A
A
JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta agar pemerintah daerah (pemda) meningkatkan terus testing, tracing, treatment (3T). Menurutnya hal ini sudah disampaikannya berkali-kali, tapi yang paling penting adalah pelaksanaanya di lapangan.
“Jadi kalau ditemukan yang terinfeksi virus langsung diisolasi. Siapkan isolasi terpusat bekerja sama sekali lagi dengan Kemenkes, BNPB, TNI dan Polri,” katanya dalam Peresmian Pembukaan Musyawarah Nasional VI Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (Apeksi) 2021 di Istana Negara, Kamis (11/2/2021). ( Baca juga: Jokowi Sebut Pedagang Pasar hingga Karyawan Mall Bisa Didahulukan Vaksinasinya )
Bahkan menurutnya, jika dirasa perlu pemda dapat melakukan pemberlakukan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) mikro atau micro lockdown. Kebijakan itu dilakukan dalam lingkup yang kecil. Baik itu dalam skala kampung, skala desa, RW atau RT saja.
“Jangan sampai yang terkena virus hanya satu orang dalam satu RT yang di-lockdown seluruh kota. Jangan sampai yang terkena misalnya satu kelurahan yang di-lockdown seluruh kota. Untuk apa? Ini yang sering kita keliru di sini,” ujarnya.
Dia mengatakan bahwa micro lockdown inilah yang jadi fokus pemerintah saat ini. Dengan begitu tidak akan merusak pertumbuhan ekonomi.
“Lockdown skala mikro. Micro lockdown. Tidak merusak pertumbuhan ekonomi. Tidak merusak kegiatan ekonomi masyarakat. Karena yang kita lockdown adalah dalam skala kelurahan, RW,RT,” ujarnya.
Maka dari itu Jokowi meminta wali kota maupun wakil wali kota untuk melakukan pemetaan zonasi penyebaran covid secara detail. Pasalnya melihat pengalaman negara lain yang me-lockdown satu kota atau satu negara berdampak pada jatuhnya pertumbuhan ekonomi. ( Baca juga: Merugi Rp150 Miliar, Ini Kronologis Raibnya Sertifikat Rumah Milik Ibu Dino Patti Djala l)
“Ngerti betul di mana barang itu ada. Sampai di tingkat kelurahan RW atau RT. Nggak bisa lagi satu kota langsung di-lockdown. Melihat proses-proses yang dilakukan negara lain me-lockdown seluruh negara, me-lockdown satu provinsi, satu kota, ekonominya jatuh. Jadi hati-hati mengenai ini,” pungkasnya.
“Jadi kalau ditemukan yang terinfeksi virus langsung diisolasi. Siapkan isolasi terpusat bekerja sama sekali lagi dengan Kemenkes, BNPB, TNI dan Polri,” katanya dalam Peresmian Pembukaan Musyawarah Nasional VI Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (Apeksi) 2021 di Istana Negara, Kamis (11/2/2021). ( Baca juga: Jokowi Sebut Pedagang Pasar hingga Karyawan Mall Bisa Didahulukan Vaksinasinya )
Bahkan menurutnya, jika dirasa perlu pemda dapat melakukan pemberlakukan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) mikro atau micro lockdown. Kebijakan itu dilakukan dalam lingkup yang kecil. Baik itu dalam skala kampung, skala desa, RW atau RT saja.
“Jangan sampai yang terkena virus hanya satu orang dalam satu RT yang di-lockdown seluruh kota. Jangan sampai yang terkena misalnya satu kelurahan yang di-lockdown seluruh kota. Untuk apa? Ini yang sering kita keliru di sini,” ujarnya.
Dia mengatakan bahwa micro lockdown inilah yang jadi fokus pemerintah saat ini. Dengan begitu tidak akan merusak pertumbuhan ekonomi.
“Lockdown skala mikro. Micro lockdown. Tidak merusak pertumbuhan ekonomi. Tidak merusak kegiatan ekonomi masyarakat. Karena yang kita lockdown adalah dalam skala kelurahan, RW,RT,” ujarnya.
Maka dari itu Jokowi meminta wali kota maupun wakil wali kota untuk melakukan pemetaan zonasi penyebaran covid secara detail. Pasalnya melihat pengalaman negara lain yang me-lockdown satu kota atau satu negara berdampak pada jatuhnya pertumbuhan ekonomi. ( Baca juga: Merugi Rp150 Miliar, Ini Kronologis Raibnya Sertifikat Rumah Milik Ibu Dino Patti Djala l)
“Ngerti betul di mana barang itu ada. Sampai di tingkat kelurahan RW atau RT. Nggak bisa lagi satu kota langsung di-lockdown. Melihat proses-proses yang dilakukan negara lain me-lockdown seluruh negara, me-lockdown satu provinsi, satu kota, ekonominya jatuh. Jadi hati-hati mengenai ini,” pungkasnya.
(uka)