Dibebani Biaya Sertifikasi yang Mahal, UMKM Sulit Tembus Ekspor

Rabu, 17 Februari 2021 - 17:01 WIB
loading...
Dibebani Biaya Sertifikasi yang Mahal, UMKM Sulit Tembus Ekspor
Foto/Ilustrasi/SINDOnews
A A A
JAKARTA - Menteri Koperasi dan UKM (MenkopUKM) Teten Masduki mengakui, saat ini kontribusi usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM/UKM) terhadap ekspor memang masih terbilang rendah. Angkanya berkisar 14,37%, lumayan tertinggal dari negara-negara APEC lain yang sudah mencapai 35%.

Menurutnya, mayoritas ekspor didominasi oleh para pelaku usaha atau perusahaan besar. Angkanya bisa mencapai 86% dari total ekspor.

( Baca juga:Demi UMKM Tembus Pasar Internasional, Kuncinya 'Keroyokan' Multistakeholder )

"UKM masih sulit menembus pasar ekspor, karena minimnya informasi pasar, dokumen persyaratan, kualitas produk yang tidak konsisten, kapasitas produksi, biaya sertifikasi yang tidak murah, hingga kendala logistik," ujar Teten di Jakarta, Rabu(17/2/2021).

Padahal, lanjut Teten, sebagai satu negara agraris terbesar, Indonesia memiliki keunggulan komparatif dibanding negara pesaing. Indonesia bisa menangkap peluang pasar global melalui produk potensial ekspor UKM Indonesia antara lain pertanian, perikanan, furniture home decor, kosmetik, herbal product, indigenous product, serta muslim fashion.

( Baca juga:Banjir Jalan Raya Porong Sidoarjo Meluas Ancam Jalur Kereta Api )

"Saya berharap UKM dibantu oleh pemerintah bisa turut berkonsolidasi untuk menangkap peluang ini, berkontribusi dalam ekspor nasional," pungkasnya.
(uka)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1580 seconds (0.1#10.140)