Blockchain Velas dan Solana Dukung Ethereum Virtual Machine
loading...
A
A
A
JAKARTA - Blockchain Velas asal Swiss, bekerjasama dengan Solana guna mendukung Ethereum Virtual Machine (EVM) agar skalabilitas bisa tanpa batas. Blockchain saat ini berada di era kejayaannya dengan perkembangan yang riuh dan cepat. World Economic Forum (WEF) bahkan menilai teknologi baru itu sebagai alat penting untuk mendorong Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs).
Terkait itu perusahaan Velas, sebagai penyedia blockchain Velas yang berbasis di Swiss, kini membuat terobosan besar untuk meningkatkan pasar blockchain dengan memadukan mengembangkan Solana codebase. Caranya adalah dengan mendukung Ethereum Virtual Machine (EVM) agar skalabilitas bisa tanpa batas.
Peningkatan kemampuan EVM berkat kerjasama antara Velas dan Solana guna mencapai teknologi blockchain yang cepat di industrinya. Velas sekarang memasang EVM yang memungkinkan aplikasi desentralistik (dApp) Ethereum bisa berjalan di blockchain Velas.
“Peningkatan itu memungkinkan Velas memiliki skalabilitas yang sangat cepat dan tak terbatas dengan hingga lebih dari 50.000 transaksi per detik dengan jaringan open source,” kata CEO Velas, Alex Alexandrov dalam keterangannya.
Menurut Alexandrov, peningkatan ini diharapkan dapat memperkuat blockchain Velas untuk menjangkau lebih banyak pengguna dan merambah ke sektor bisnis yang lebih luas dan lebih beragam. Kompatibilitas dengan bahasa pemograman Solidity pun kini akhirnya tercapai melalui kerja sama antara Velas dan Solana ini.
Jumlah transaksi per detik juga telah melampaui rekor jaringan pembayaran sentralistik milik VisaNet. Selain kecepatan, privasi juga menjadi prioritas utama yang dimiliki Velas dan terpadu dengan codebase Solana.
Lebih dari Sekadar Blockchain
Blockchain yang tergolong handal, bukan sekadar blockchain untuk sistem pembayaran tetapi yang bisa menambah nilai produk pengguna. Dengan blockchain yang dapat diskalakan tanpa batas, pengguna dapat membuat produk yang dapat membuat hidup orang lebih mudah menggunakan teknologi tersebut.
Velas telah memulai langkahnya dalam berkontribusi kepada masyarakat melalui produk andalannya, yakni platform media sosial terdesentralisasi, bernama BitOrbit. “Platform ini berorientasi pada perpaduan yang terbaik dari fungsi sosial dalam platform terpusat saat ini namun tetap menghormati privasi pengguna,” jelas Alexandrov.
Formula yang digunakan adalah mengambil basis pengguna solid Telegram, menambahkan fungsi sosial dan umpan video yang terinspirasi dari platform terpusat terkemuka seperti WeChat dan YouTube. Canggihnya, semua ini didukung oleh teknologi blockchain (Velas).
BitOrbit terdiri dari 3 modul pada intinya, yakni Modul Akun sebagai titik masuk yang mudah digunakan ke ekosistem Velas dan fungsi pembayaran seperti pembayaran sekali klik dengan dukungan multi-mata uang. Modul Konten, di mana streaming konten dengan fitur penerapan sensor desentralisasi, mendukung berbagai lapisan monetisasi, konten pribadi dan publik, serta pembayaran instan. Modul Obrolan, komunikasi pribadi dan aman dengan fungsi tambahan seperti dompet aset kripto, grup pribadi dan aplikasi mikro.
BitOrbit, Media Sosial Desentralistik
BitOrbit, media sosial desentralistik yang didukung oleh teknologi blockchain, juga diluncurkan untuk menyediakan jaringan media sosial dengan fitur kriptografi yang canggih. “Menggunakan basis pengguna Telegram, BitOrbit diharapkan menjadi platform yang aman, sederhana, dan ramah, di mana privasi pengguna dijamin,” kata Alexandrov.
BitOrbit menyematkan dompet aset kripto yang built-in, yang memungkinkan pengguna melakukan pembayaran menggunakan aset kripto dengan satu kali klik. BitOrbit juga menawarkan aplikasi built-in, sejauh yang kita tahu Telegram memiliki bot, tetapi kemampuannya sangat terbatas.
Peran BitOtbit adalah meningkatkan hal ini dengan menyediakan fitur untuk mengganti antarmuka nya dengan UI React Native Component, sehingga siapa pun dapat mengkonfigurasi UI/UX bot mereka sendiri.
Selanjutnya, Velas menambahkan video feed untuk menambahkan lebih banyak fungsi media sosial. “Lebih dari satu juta pengguna Velas diproyeksikan akan menjadi basis pengguna media sosial BitOrbit,” tegas Alexandrov.
Terkait itu perusahaan Velas, sebagai penyedia blockchain Velas yang berbasis di Swiss, kini membuat terobosan besar untuk meningkatkan pasar blockchain dengan memadukan mengembangkan Solana codebase. Caranya adalah dengan mendukung Ethereum Virtual Machine (EVM) agar skalabilitas bisa tanpa batas.
Peningkatan kemampuan EVM berkat kerjasama antara Velas dan Solana guna mencapai teknologi blockchain yang cepat di industrinya. Velas sekarang memasang EVM yang memungkinkan aplikasi desentralistik (dApp) Ethereum bisa berjalan di blockchain Velas.
“Peningkatan itu memungkinkan Velas memiliki skalabilitas yang sangat cepat dan tak terbatas dengan hingga lebih dari 50.000 transaksi per detik dengan jaringan open source,” kata CEO Velas, Alex Alexandrov dalam keterangannya.
Menurut Alexandrov, peningkatan ini diharapkan dapat memperkuat blockchain Velas untuk menjangkau lebih banyak pengguna dan merambah ke sektor bisnis yang lebih luas dan lebih beragam. Kompatibilitas dengan bahasa pemograman Solidity pun kini akhirnya tercapai melalui kerja sama antara Velas dan Solana ini.
Jumlah transaksi per detik juga telah melampaui rekor jaringan pembayaran sentralistik milik VisaNet. Selain kecepatan, privasi juga menjadi prioritas utama yang dimiliki Velas dan terpadu dengan codebase Solana.
Lebih dari Sekadar Blockchain
Blockchain yang tergolong handal, bukan sekadar blockchain untuk sistem pembayaran tetapi yang bisa menambah nilai produk pengguna. Dengan blockchain yang dapat diskalakan tanpa batas, pengguna dapat membuat produk yang dapat membuat hidup orang lebih mudah menggunakan teknologi tersebut.
Velas telah memulai langkahnya dalam berkontribusi kepada masyarakat melalui produk andalannya, yakni platform media sosial terdesentralisasi, bernama BitOrbit. “Platform ini berorientasi pada perpaduan yang terbaik dari fungsi sosial dalam platform terpusat saat ini namun tetap menghormati privasi pengguna,” jelas Alexandrov.
Formula yang digunakan adalah mengambil basis pengguna solid Telegram, menambahkan fungsi sosial dan umpan video yang terinspirasi dari platform terpusat terkemuka seperti WeChat dan YouTube. Canggihnya, semua ini didukung oleh teknologi blockchain (Velas).
BitOrbit terdiri dari 3 modul pada intinya, yakni Modul Akun sebagai titik masuk yang mudah digunakan ke ekosistem Velas dan fungsi pembayaran seperti pembayaran sekali klik dengan dukungan multi-mata uang. Modul Konten, di mana streaming konten dengan fitur penerapan sensor desentralisasi, mendukung berbagai lapisan monetisasi, konten pribadi dan publik, serta pembayaran instan. Modul Obrolan, komunikasi pribadi dan aman dengan fungsi tambahan seperti dompet aset kripto, grup pribadi dan aplikasi mikro.
BitOrbit, Media Sosial Desentralistik
BitOrbit, media sosial desentralistik yang didukung oleh teknologi blockchain, juga diluncurkan untuk menyediakan jaringan media sosial dengan fitur kriptografi yang canggih. “Menggunakan basis pengguna Telegram, BitOrbit diharapkan menjadi platform yang aman, sederhana, dan ramah, di mana privasi pengguna dijamin,” kata Alexandrov.
BitOrbit menyematkan dompet aset kripto yang built-in, yang memungkinkan pengguna melakukan pembayaran menggunakan aset kripto dengan satu kali klik. BitOrbit juga menawarkan aplikasi built-in, sejauh yang kita tahu Telegram memiliki bot, tetapi kemampuannya sangat terbatas.
Peran BitOtbit adalah meningkatkan hal ini dengan menyediakan fitur untuk mengganti antarmuka nya dengan UI React Native Component, sehingga siapa pun dapat mengkonfigurasi UI/UX bot mereka sendiri.
Selanjutnya, Velas menambahkan video feed untuk menambahkan lebih banyak fungsi media sosial. “Lebih dari satu juta pengguna Velas diproyeksikan akan menjadi basis pengguna media sosial BitOrbit,” tegas Alexandrov.
(akr)