Sri Mulyani Tambah Lagi Anggaran PEN Capai Rp699,43 Triliun
loading...
A
A
A
JAKARTA - Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mencatat alokasi anggaran untuk program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) 2021 menjadi sebesar Rp699,43 triliun. Alokasi ini lebih tinggi dari realisasi tahun lalu yang sebesar Rp579,8 triliun.
Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengatakan anggaran program PEN tahun ini kembali meningkat nyaris mencapai Rp700 triliun. Sebelumnya anggaran PEN 2021 adalah Rp627,9 triliun.
"Kalau kita lihat 2021, desain dari PEN mengalami modifikasi. Kesehatan melonjak tinggi karena tim kesehatan pusat dan daerah dan antara kementerian sudah memiliki program baik 3 T dan vaksinasi," katanya dalam konferensi secara virtual, Selasa (23/2/2021).
Untuk anggaran kesehatan, pemerintah mengalokasikan sebesar Rp176,3 triliun. Jumlah ini mengalami lonjakan signifikan dari realisasi tahun lalu yang sebesar Rp63,5 triliun. "Kenaikan ini terjadi karena kebutuhan penanganan covid-19 dari sisi kesehatan juga meningkat," bebernya.
Ia menambahkan pergeseran anggaran PEN tahun ini memang disebabkan tantangan yang dihadapi serta fokus pemerintah untuk pemulihan ekonomi nasional. Meski begitu, Sri Mulyani menjamin pergeseran anggaran ini tidak akan mengurangi proteksi terhadap masyarakat.
"Kalau nanti kita lihat pemulihan ekonomi sudah mulai akseleratif, maka dengan sendirinya akan terjadi kesempatan kerja baru, tercipta demand supply mulai normal, maka dia akan bisa menciptakan tadi, penerimaan pendapatan bagi masyarakat dan termasuk untuk UMKM," pungkasnya.
Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengatakan anggaran program PEN tahun ini kembali meningkat nyaris mencapai Rp700 triliun. Sebelumnya anggaran PEN 2021 adalah Rp627,9 triliun.
"Kalau kita lihat 2021, desain dari PEN mengalami modifikasi. Kesehatan melonjak tinggi karena tim kesehatan pusat dan daerah dan antara kementerian sudah memiliki program baik 3 T dan vaksinasi," katanya dalam konferensi secara virtual, Selasa (23/2/2021).
Untuk anggaran kesehatan, pemerintah mengalokasikan sebesar Rp176,3 triliun. Jumlah ini mengalami lonjakan signifikan dari realisasi tahun lalu yang sebesar Rp63,5 triliun. "Kenaikan ini terjadi karena kebutuhan penanganan covid-19 dari sisi kesehatan juga meningkat," bebernya.
Ia menambahkan pergeseran anggaran PEN tahun ini memang disebabkan tantangan yang dihadapi serta fokus pemerintah untuk pemulihan ekonomi nasional. Meski begitu, Sri Mulyani menjamin pergeseran anggaran ini tidak akan mengurangi proteksi terhadap masyarakat.
"Kalau nanti kita lihat pemulihan ekonomi sudah mulai akseleratif, maka dengan sendirinya akan terjadi kesempatan kerja baru, tercipta demand supply mulai normal, maka dia akan bisa menciptakan tadi, penerimaan pendapatan bagi masyarakat dan termasuk untuk UMKM," pungkasnya.
(fai)