Hodwitch, Berharap Tuah Penyihir di Saat Pandemi Covid-19

Selasa, 23 Februari 2021 - 14:56 WIB
loading...
Hodwitch, Berharap Tuah Penyihir di Saat Pandemi Covid-19
Memulai usaha konveksi pada 2017 dengan mengusung brand HODWITCH, dan berjaya di saat pandemi merupakan hadiah yang didapat Bayu setelah merasakan kegetiran hidup. Foto/Dok
A A A
JAKARTA - Keluar dari bangku kuliah hingga ditipu ratusan juta rupiah menjadi pengalaman hidup tersendiri bagi pebisnis muda bagi Kresna Bayu. Memulai usaha konveksi pada 2017 dengan mengusung brand HODWITCH, dan berjaya di saat pandemi merupakan hadiah yang didapat Bayu setelah merasakan kegetiran hidup.

Pria yang sempat mengenyam pendidikan di Universitas Gunadharma ini menceritakan perjalanan bisnisnya mulai dari saat merintis, hingga saat ini bisa menerima pesanan ratusan kaos per bulan. Bayu mengatakan, dirinya mulai menekuni bisnis konveksi tahun 2017 saat dirinya memutuskan keluar dari tempatnya bekerja yakni di sebuah perusahaan fesyen ternama kelas dunia.


Saat keluar, Bayu menekuni pekerjaan barunya yakni menjual kaos yang di desainnya sendiri. "Awalnya saya tidak pakai brand, namun melihat pangsa pasar yang tinggi, akhirnya saya memberanikan diri memberi brand," ujar Bayu saat diwawancarai.

Melihat peluang tersebut Bayu langsung membuat brand yakni Hodwitch, dimana produk unggulannya yakni hoodie dan kaos. Sebelum pandemi Covid-19 melanda, Bayu memilih untuk memasarkan produknya secara daring di beberapa marketplace ternama di Indonesia.

Mendapat respon bagus dari masyarakat, Bayu mulai meningkatkan kualitas produk, mulai dari bahan dasar yang dibuat, pola penjahitan bahan, hingga pengemasan.

Harga yang ditawarkan juga terbilang ramah di kantong anak muda. Dengan uang Rp 180.000, pembeli bisa mendapatkan Produk hoodie ataupun baju berkualitas. "Dengan harga tersebut pembeli bisa mendapatkan produk berkualitas dari HODWITCH," ujar mantan mahasiswa jurusan sistem informasi ini.

Meski terbilang mulus menjalani bisnis konveksi, bukan berarti tidak ada hambatan yang ditemui Bayu. Dengan penjualan daring yang dipilihnya, proses produksi menjadi hambatan yang cukup serius bagi Bayu.

Menurutnya dengan daring, semua orang bisa melihat produknya kapan saja. Sehingga sewaktu ada banyaknya permitaan terkadang stoknya tidak memadai.

"Selalu ada plus minus dari pilihan yang kita buat, namun yang lebih penting dari itu adalah bagaimana kreativitas kita menghadapi hambatan menjadi sebuah peluang," tuturnya.

Lebih lanjut Bayu mengatakan, meski masalah produksi menjadi hambatan, namun hal tersebut juga yang menjaga kualitas produknya. Pasalnya HODWITCH selalu menggunakan bahan super premium dalam memproduksi kaos maupun hoodie.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1811 seconds (0.1#10.140)