Setelah Ditutup Menguat, IHSG Bakal Alami Ujian di Level 6.505
loading...
A
A
A
JAKARTA - Indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup menguat 0,33% ke level 6.359,2 pada penutupan perdagangan, Selasa (2/3).
Sektor konstruksi, sektor industri dasar dan kimia, serta sektor perdagangan menjadi pendorong indeks dengan menguat masing-masing 2,02%, 2,22%, dan 0,51%. ( Baca juga:Ditutup Hijau, IHSG Ngegas Lagi Guys! )
CEO & Founder ARA Hunter Hendra Martono mengatakan, IHSG sudah berhasil menembus level 6.313 dalam dua hari ini. Menurut dia, tantangan berikutnya IHSG masih akan diuji untuk naik ke level 6.505.
"Skenario berikutnya di level 6.505. Ini yang menurut saya tantangannya lebih berat," ujarnya pada closing market IDX Channel, Selasa (2/3/2021).
Hendra melanjutkan, pergerakan dari harga-harga saham saat ini sudah terealisasi semua dalam indeks. Selain itu, berbagai insentif yang mendorong pergerakan saham juga sudah dikeluarkan pemerintah dari berbagai sektor.
"Kalau seperti ini biasanya terjadi sideways. Kita tahu bahwa pasar modal adalah leading indicator. Jadi sudah jalan duluan," ungkapnya.
Menurut dia, pergerakan IHSG masih diwarnai oleh sentimen berita dalam negeri atas beberapa stimulus yang dikeluarkan pemerintah untuk mendorong pertumbuhan ekonomi. Oleh karena itu, untuk mencapai level 6.500 dibutuhkan sentimen yang lebih besar. ( Baca juga:Kasus Covid-19 Menurun, Ganjil Genap di Bogor Ditiadakan 2 Pekan )
"Untuk mencapai 6.500 perlu tenaga yang lebih besar lagi dan itu insentifnya sudah keluar semua. Jadi menurut saya masih ada kemungkinan sampai ke 6.605," tuturnya.
Sektor konstruksi, sektor industri dasar dan kimia, serta sektor perdagangan menjadi pendorong indeks dengan menguat masing-masing 2,02%, 2,22%, dan 0,51%. ( Baca juga:Ditutup Hijau, IHSG Ngegas Lagi Guys! )
CEO & Founder ARA Hunter Hendra Martono mengatakan, IHSG sudah berhasil menembus level 6.313 dalam dua hari ini. Menurut dia, tantangan berikutnya IHSG masih akan diuji untuk naik ke level 6.505.
"Skenario berikutnya di level 6.505. Ini yang menurut saya tantangannya lebih berat," ujarnya pada closing market IDX Channel, Selasa (2/3/2021).
Hendra melanjutkan, pergerakan dari harga-harga saham saat ini sudah terealisasi semua dalam indeks. Selain itu, berbagai insentif yang mendorong pergerakan saham juga sudah dikeluarkan pemerintah dari berbagai sektor.
"Kalau seperti ini biasanya terjadi sideways. Kita tahu bahwa pasar modal adalah leading indicator. Jadi sudah jalan duluan," ungkapnya.
Menurut dia, pergerakan IHSG masih diwarnai oleh sentimen berita dalam negeri atas beberapa stimulus yang dikeluarkan pemerintah untuk mendorong pertumbuhan ekonomi. Oleh karena itu, untuk mencapai level 6.500 dibutuhkan sentimen yang lebih besar. ( Baca juga:Kasus Covid-19 Menurun, Ganjil Genap di Bogor Ditiadakan 2 Pekan )
"Untuk mencapai 6.500 perlu tenaga yang lebih besar lagi dan itu insentifnya sudah keluar semua. Jadi menurut saya masih ada kemungkinan sampai ke 6.605," tuturnya.
(uka)