Sinabung Erupsi, Bagaimana Dampaknya ke Penerbangan?
loading...
A
A
A
JAKARTA - Gunung Sinabung mengalami erupsi pada hari ini. Sebanyak tiga wilayah kecamatan di Kabupaten Karo, Sumatera Utara (Sumut), diselimuti abu vulkanis hasil erupsi Gunung Sinabung sejak pagi tadi.
Menanggapi hal tersebut, Manager Hubungan Masyarakat AirNav Indonesia Yohanes Harry Douglas Sirait mengatakan, tidak ada dampak yang signfikan terhadap navigasi penerbangan . Dia menyebut pelayanan navigasi penerbangan oleh AirNav Indonesia masih berjalan baik.
“Tidak ada dampak signifikan aktivitas erupsi Gunung Sinabung terhadap operasional pelayanan navigasi penerbangan oleh AirNav Indonesia, baik di Cabang Jakarta Air Traffic Service Center (JATSC) maupun Cabang Medan,” ujarnya dalam keteranganya, Selasa (2/3/2021).
Namun, meskipun tidak ada dampak yang besar, AirNav Indonesia tetap melakukan langkah antisipasi. Misalnya, JATSC membuat plotting area untuk pesawat terbang menghindari area di sekitar Gunung Sinabung melalui Radar Vector.
Kemudian, Cabang Medan dengan mengarahkan pesawat yang terbang dari dan menuju Bandar Udara Internasional Kuala Namu menjauhi area di sekitar Gunung Sinabung melalui Radar Vector.
Selanjutnya, AirNav Indonesia juga akan terus berkoordinasi dengan stakeholder penerbangan. Koordinasi yang dimaksud seperti bersiaga terkait perkembangan aktivitas erupsi Gunung Sinabung yang berpotensi memengaruhi kegiatan operasional penerbangan. “Informasi terkini akan selalu kami perbaharui sesuai kondisi di lapangan," ucap Yohanes.
Pilot Wings Air Penerbangan 1248 rute Medan Kuala Namu – Nias Binaka yang melakukan melalui observasi visual pada pukul 08.45 WIB melaporkan bahwa abu vulkanik Gunung Sinabung terlihat sampai dengan ketinggian 12,000 kaki di atas permukaan air laut. Abu tersebut mengarah ke barat. “Namun dinyatakan tidak signifikan terhadap pergerakan dan jarak pandang pesawat,” jelasnya.
Menanggapi hal tersebut, Manager Hubungan Masyarakat AirNav Indonesia Yohanes Harry Douglas Sirait mengatakan, tidak ada dampak yang signfikan terhadap navigasi penerbangan . Dia menyebut pelayanan navigasi penerbangan oleh AirNav Indonesia masih berjalan baik.
“Tidak ada dampak signifikan aktivitas erupsi Gunung Sinabung terhadap operasional pelayanan navigasi penerbangan oleh AirNav Indonesia, baik di Cabang Jakarta Air Traffic Service Center (JATSC) maupun Cabang Medan,” ujarnya dalam keteranganya, Selasa (2/3/2021).
Namun, meskipun tidak ada dampak yang besar, AirNav Indonesia tetap melakukan langkah antisipasi. Misalnya, JATSC membuat plotting area untuk pesawat terbang menghindari area di sekitar Gunung Sinabung melalui Radar Vector.
Kemudian, Cabang Medan dengan mengarahkan pesawat yang terbang dari dan menuju Bandar Udara Internasional Kuala Namu menjauhi area di sekitar Gunung Sinabung melalui Radar Vector.
Selanjutnya, AirNav Indonesia juga akan terus berkoordinasi dengan stakeholder penerbangan. Koordinasi yang dimaksud seperti bersiaga terkait perkembangan aktivitas erupsi Gunung Sinabung yang berpotensi memengaruhi kegiatan operasional penerbangan. “Informasi terkini akan selalu kami perbaharui sesuai kondisi di lapangan," ucap Yohanes.
Pilot Wings Air Penerbangan 1248 rute Medan Kuala Namu – Nias Binaka yang melakukan melalui observasi visual pada pukul 08.45 WIB melaporkan bahwa abu vulkanik Gunung Sinabung terlihat sampai dengan ketinggian 12,000 kaki di atas permukaan air laut. Abu tersebut mengarah ke barat. “Namun dinyatakan tidak signifikan terhadap pergerakan dan jarak pandang pesawat,” jelasnya.
(ind)