Kompak, Tiga Menteri Panen Padi di Kabupaten Gresik

Jum'at, 12 Maret 2021 - 19:43 WIB
loading...
Kompak, Tiga Menteri Panen Padi di Kabupaten Gresik
Menteri Pertanian Syarul Yasin Limpo mengoperasikan alat pemanen padi (combine harvester) saat panen raya di Desa Tambakreja, Kecamatan Duduksampean, Kabupaten Gresik, Jawa Timur, Jumat (12/3/2021). (Foto/Humas Kementan)
A A A
JAKARTA - Tiga menteri kompak lakukan panen raya padi di Desa Tambakreja, Kecamatan Duduksampean, Kabupaten Gresik, Jawa Timur, Jumat (12/3/2021). Ketiganya yakni Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo , Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi dan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir.

Mentan Syahrul Yasin Limpo mengharapkan kepada provinsi dan kabupaten/kota melakukan gerakan di lapangan dan menggerakkan Kostraling di kecamatan sebagai ujung tombaknya dalam mengoptimalkan masa panen raya padi. Komitmen yang kuat semua pihak yang terlibat di masing-masing tingkatan akan menjadi indikator keberhasilan pencapaian sasaran tanam padi, jagung dan kedelai.

(Baca juga:Asyik, Panen Raya di Surabaya Dapat 14,6 Ton Padi)

“Pertanian itu harus dimulai dari hulu dan hilir, budidaya dan pascapanen, cara-cara terampil untuk menghilangkan kerugian serta mekanisasi pengolahan lahan,” kata Syahrul dalam keterangan tertulisnya, Jumat (12/3/2021).

Ia menyebutkan salah satu bentuk kepedulian pemerintah pusat untuk mendukung swasembada pangan adalah bantuan benih, bantuan alat mesin pertanian serta sarana dan prasarana lainnya (pupuk, jaringan irigasi). Tahun 2021 Kabupaten Gresik menerima bantuan benih padi untuk 2.500 hektare (ha) dan benih jagung untuk lahan seluas 1.000 ha. “Bantunan ini untuk mendukung distribusi dan stabilitas harga pangan pada tahun 2021 ini,” ucapnya.

(Baca juga:Gelar Panen Raya, Produksi Padi Intani dan TaniHub Meningkat 30%)

Lebih lanjut Syahrul menuturkan sinergi antara Kementerian Perdagangan (Kemendag) dan Kementerian BUMN harus terus dilakukan karena memiliki tugas dan fungsi yang berbeda. Saat dikolaborasikan dapat menciptakan kebijakan yang tepat guna dan tepat sasaran.

“Karena ini menyangkut harga itu ada di Kemendag sehingga harus distrategikan itu. Sedangkan Kementerian BUMN akan menyerap hasil panen. Kita harus sama-sama pikirkan negara ini tidak boleh satu orang saja. Jangan cuma cari salahnya, tapi kita lihat apa yang bisa kita lakukan bersama,” katanya.

(Baca juga:Tanda Sukses, Minggu Ini Food Estate Pulang Pisau Panen Raya)

Syahrul menekankan pentingnya akselerasi sektor pertanian agar terus dilakukan dari hulu hingga hilir. Mulai dari budidaya benih dilanjutkan petik pada pascapanennya, kemudian pengolahan hasil, packaging hingga penentuan marketplace yang tepat guna memasarkan produk pertanian.

“Keseluruhan ini harus di koorporasikan dengan baik, maka akselerasinya makin tinggi. Pertanian itu tidak pernah mengingkari janjinya sepanjang dilakukan dengan kerja keras pasti menghasilkan,” terangnya.

(Baca juga:Gubernur Babel Hadiri Panen Raya di Desa Kepoh Bangka Selatan)

Tak hanya itu, Syahrul juga mendorong pihak perbankan untuk terus menggulirkan dana kredit usaha rakyat (KUR) kepada para petani guna menopang sektor permodalan. Ke depan diharapkan Kabupaten Gresik menjadi daerah yang mampu menjadi lokomotif hadirnya ketahanan pangan yang lebih baik.

Wakil Bupati Gresik Aminatun Habibah yang hadir menyampaikan apresiasi atas kunjungan tiga pejabat negara ke wilayahnya. Ia menyebutkan pada 2021 ini telah diprogramkan sasaran produksi padi sebesar 412.549 ton, jagung 166.322 ton, dan kedelai 105 ton. Varietas Ciherang, Inpari 42 dan Inpari 32 yang paling umum digunakan petani saat ini.

“Alhamdulillah di sini provitasnya cukup tinggi sekitar 6,4 ton per ha. Menghadapi panen raya ini, Pemda Gresik telah menyiapkan kostraling yang siap mengamankan harga gabah petani,” ucapnya.

(Baca juga:Dari Elite Jadi Petani, Setya Novanto hingga Dada Rosada Panen Raya Padi di Lapas Sukamiskin)

Direktur Jenderal Tanaman Pangan Suwandi menyebutkan dalam operasionalnya, kostraling ini sudah mampu mengakses KUR. Sudah tiga tahap yang diambil. Tahap pertama Rp500 juta sudah lunas, tahap kedua Rp350 juta sudah lunas dan tahap tiga dapat Rp150 juta tinggal sisa pengembalian Rp10 juta.

“Ini menunjukkan bahwa penggilingan-penggilingan ini bisa jalan dengan baik, mampu mengakses KUR berkali-kali dan bisa meningkatkan kapasitasnya. Selanjutnya yang diperlukan adalah hilirisasi. Perlunya menambah combine harvester, dryer, RMU, serta packaging beras,” ujarnya.
(dar)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1519 seconds (0.1#10.140)