Kabar Baik! Kantor Pos Tambah Penerima BLT Rp300.000 per Bulan
loading...
A
A
A
JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) memutuskan tahun ini tetap menyalurkan Bantuan Sosial Tunai (BST) kepada masyarakat dalam upaya mendorong percepatan pemulihan ekonomi nasional. Berdasarkan laporan Bantuan Langsung Tunai (BLT) lewat Kantor Pos dilanjutkan hingga April 2021 dengan target penerima juga bertambah menjadi 10 juta keluarga penerima manfaat (KPM) dengan nominal yang sama, yakni Rp300.000 per bulan.
"Anggaran yang kita terima untuk mennyukseskan program BST ini sekitar Rp12 triliun," ujar Ketua Satgas BST Pos Indonesia, Senin (15/3/2021).
Menurut dia pelaksanaan program BST 2021 bebarengan dengan program Bantuan Pangan Non Tunai yang digulirkan Presiden Jokowi. Upaya itu diharapkan dapat membantu meringankan beban masyarakat di tengah pandemi Covid-19 terutama bagi kelompok miskin dan rentan miskin, sehingga penerima manfaat bisa memenuhi kebutuhan dasar. "Adanya BST ini masyarakat merasa sangat terbantu, banyak yang berharap bantuan bisa terus digulirkan," kata dia.
Terkait strategi pendistribusian, Pos Indonesia sudah melaksanakannya secara otomasi melalui penggunaan perangkat lunak menyesuaikan dengan data yang diberikan Kemensos. Sebab itu, pihaknya terus menyiapkan dengan baik dalam upaya meningkatkan tingkat akurasi data. "Inovasi teknologi tersebut digunakan untuk meningkatkan akurasi dan ketepatan target pendistribusian. Apalagi komando di bawah langsung oleh Mensos," katanya.
Secara khusus di Jakarta, imbuhnya, Pos Indonesia memverifikasi dengan mengantar langsung kepada keluarag penerima manfaat. Hal itu sebagai upaya serius dalam membantu perbaikan data. Sementara, di luar wilayah Jakarta penyaluran tetap dilakukan dengan tiga pola, yakni lewat Kantor Pos diantar langsung ke rumah penerima manfaaf khusus lansia, penerima manfaat yang sedang sakit serta melibatkan komunitas.
Dia menandaskan optimalisasi jaringan logistik yang dimiliki Pos Indonesia tidak lengkap tanpa mengintegrasikan pengukuran data dan analisis. Sebab itu, Pos Indonesia menerapkan strategi baru dalam sistem untuk pengukuran hasil. "Ini penting karena mengisyaratkan keberhasilan atau kegagalan strategi penyaluran bantuan ke seluruh wilayah Indonesia," kata Haris.
"Anggaran yang kita terima untuk mennyukseskan program BST ini sekitar Rp12 triliun," ujar Ketua Satgas BST Pos Indonesia, Senin (15/3/2021).
Menurut dia pelaksanaan program BST 2021 bebarengan dengan program Bantuan Pangan Non Tunai yang digulirkan Presiden Jokowi. Upaya itu diharapkan dapat membantu meringankan beban masyarakat di tengah pandemi Covid-19 terutama bagi kelompok miskin dan rentan miskin, sehingga penerima manfaat bisa memenuhi kebutuhan dasar. "Adanya BST ini masyarakat merasa sangat terbantu, banyak yang berharap bantuan bisa terus digulirkan," kata dia.
Terkait strategi pendistribusian, Pos Indonesia sudah melaksanakannya secara otomasi melalui penggunaan perangkat lunak menyesuaikan dengan data yang diberikan Kemensos. Sebab itu, pihaknya terus menyiapkan dengan baik dalam upaya meningkatkan tingkat akurasi data. "Inovasi teknologi tersebut digunakan untuk meningkatkan akurasi dan ketepatan target pendistribusian. Apalagi komando di bawah langsung oleh Mensos," katanya.
Secara khusus di Jakarta, imbuhnya, Pos Indonesia memverifikasi dengan mengantar langsung kepada keluarag penerima manfaat. Hal itu sebagai upaya serius dalam membantu perbaikan data. Sementara, di luar wilayah Jakarta penyaluran tetap dilakukan dengan tiga pola, yakni lewat Kantor Pos diantar langsung ke rumah penerima manfaaf khusus lansia, penerima manfaat yang sedang sakit serta melibatkan komunitas.
Dia menandaskan optimalisasi jaringan logistik yang dimiliki Pos Indonesia tidak lengkap tanpa mengintegrasikan pengukuran data dan analisis. Sebab itu, Pos Indonesia menerapkan strategi baru dalam sistem untuk pengukuran hasil. "Ini penting karena mengisyaratkan keberhasilan atau kegagalan strategi penyaluran bantuan ke seluruh wilayah Indonesia," kata Haris.
(nng)