Antam Berkilau, Laba Meroket 492% di Tengah Pandemi Covid-19
loading...
A
A
A
JAKARTA - PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) mencatatkan kenaikan laba bersih sepanjang tahun 2020. Pada laporan keuangan kuartal IV-2020 perseroan mencatatkan laba bersih sebesar Rp1,14 triliun atau lebih tinggi 492,90% dibanding tahun 2019 sebesar Rp193,85 miliar.
Dikutip dari keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), penjualan Perseroan di kuartal IV-2020 tercatat sebesar Rp27,37 triliun atau turun 16,33 persen dari tahun sebelumnya sebesar Rp32,71 triliun, dengan laba per saham dasar Rp47,83.
Adapun pendapatan perseroan terdiri atas emas, feronikel, bijih nikel, alumina, bijih bauksit, perak, batubara, logam mulia lainnya. Pendapatan emas tercatat Rp19,35 triliun atau lebih rendah dari sebelumnya Rp22,46 triliun; feronikel tercatat Rp4,65 triliun atau lebih rendah dari sebelumnya Rp4,87 triliun; bijih nikel tercatat Rp1,86 triliun atau lebih rendah dari sebelumnya Rp3,70 triliun.
Alumina tercatat Rp583,45 miliar atau lebih tinggi dari sebelumnya Rp547,33 miliar; bijih bauksit tercatat Rp557,24 miliar atau lebih rendah dari sebelumnya Rp758,04 miliar; perak tercatat Rp146,45 miliar atau lebih rendah dari sebelumnya Rp151,96 miliar.
Batubara tercatat Rp32,71 miliar atau lebih rendah dari sebelumnya Rp50,40 miliar; logam mulia lainnya tercatat Rp831,50 juta atau lebih rendah dari sebelumnya Rp2,21 miliar.
Perseroan mencatatkan adanya penurunan beban pokok pendapatan di kuartal IV-2020 menjadi Rp22,89 triliun dari periode yang sama tahun sebelumnya Rp28,27 triliun. Beban umum dan administrasi juga mengalami penurunan menjadi Rp1,91 triliun dari sebelumnya Rp2,04 triliun dan beban penjualan dan pemasaran juga menurun menjadi Rp533,06 miliar dari sebelumnya Rp1,44 triliun.
ANTM mencatatkan liabilitas sebesar Rp12,69 triliun dan ekuitas Rp19,03 triliun. Adapun total aset perseroan meningkat menjadi Rp31,72 triliun dibanding tahun 2019 sebesar Rp30,19 triliun.
Dikutip dari keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), penjualan Perseroan di kuartal IV-2020 tercatat sebesar Rp27,37 triliun atau turun 16,33 persen dari tahun sebelumnya sebesar Rp32,71 triliun, dengan laba per saham dasar Rp47,83.
Adapun pendapatan perseroan terdiri atas emas, feronikel, bijih nikel, alumina, bijih bauksit, perak, batubara, logam mulia lainnya. Pendapatan emas tercatat Rp19,35 triliun atau lebih rendah dari sebelumnya Rp22,46 triliun; feronikel tercatat Rp4,65 triliun atau lebih rendah dari sebelumnya Rp4,87 triliun; bijih nikel tercatat Rp1,86 triliun atau lebih rendah dari sebelumnya Rp3,70 triliun.
Alumina tercatat Rp583,45 miliar atau lebih tinggi dari sebelumnya Rp547,33 miliar; bijih bauksit tercatat Rp557,24 miliar atau lebih rendah dari sebelumnya Rp758,04 miliar; perak tercatat Rp146,45 miliar atau lebih rendah dari sebelumnya Rp151,96 miliar.
Batubara tercatat Rp32,71 miliar atau lebih rendah dari sebelumnya Rp50,40 miliar; logam mulia lainnya tercatat Rp831,50 juta atau lebih rendah dari sebelumnya Rp2,21 miliar.
Perseroan mencatatkan adanya penurunan beban pokok pendapatan di kuartal IV-2020 menjadi Rp22,89 triliun dari periode yang sama tahun sebelumnya Rp28,27 triliun. Beban umum dan administrasi juga mengalami penurunan menjadi Rp1,91 triliun dari sebelumnya Rp2,04 triliun dan beban penjualan dan pemasaran juga menurun menjadi Rp533,06 miliar dari sebelumnya Rp1,44 triliun.
ANTM mencatatkan liabilitas sebesar Rp12,69 triliun dan ekuitas Rp19,03 triliun. Adapun total aset perseroan meningkat menjadi Rp31,72 triliun dibanding tahun 2019 sebesar Rp30,19 triliun.
(akr)