Cermati, Perubahan Prilaku Konsumen hingga PascaPandemi
loading...
A
A
A
Ira Noviarti, menjelaskan Unilever Indonesia memprediksi, setidaknya delapan perubahan perilaku konsumen akan terus bertahan bahkan setelah pandemi berakhir. perubahan prilaku konsumen ini juga didorong juga oleh gaya hidup konsumen yang kini serba digital.
Delapan perubahan perilaku konsumen yang diperkirakan akan bertahan dalam jangka waktu panjang dan saling terkait satu sama lain. Pertama, Gaya Hidup Bersih dan Sehat. Kesehatan akan tetap menjadi perhatian konsumen, tidak hanya di dalam tetapi juga di luar rumah sebagai bentuk proteksi diri. itu sebabnya, produk dengan brand yang terpercaya dan berkualitas akan semakin dicari.
Kedua, semua aspek keseharian menjadi lebih fluid. Oleh karena itu, konsumen akan mencari produk yang membantu mereka tetap produktif di dalam rumah, dan produk yang dapat melindungi diri mereka secara efisien dan praktis di luar rumah.
Ketiga, In Home Romance atau in home experience menjadi semakin penting: Setelah setahun beraktivitas dari rumah, konsumen mencari cara dan produk agar tidak bosan dan terus menjaga kesehatan mental mereka di rumah.
Keempat, Komunitas yang lebih kuat. Pandemi telah memperkuat rasa solidaritas sebagai sebuah bangsa. Dukungan untuk wirausaha lokal semakin banyak, komunitas yang ada di masyarakat juga semakin banyak.
Berubah 10 Kali Lebih Cepat
Kelima, munculnya Fenomena Reverse Maslow. Kebutuhan psikologis dan rasa aman termasuk lingkungan yang sehat dan higienis, dan juga keamanan finansial kini menjadi prioritas utama konsumen.
Keenam, Konsumen semakin teliti akan konsumsi dan pembelian yang mereka lakukan. prilaku ini dicirikan dengan makin banyak konsumen yang mencari value dari sebuah produk, dan bukan harga semata.
Ketujuh, Gaya hidup serba digital. Internet tidak hanya membantu konsumen untuk membeli secara online tetapi juga untuk menjual dan berkegiatan. Hal ini akan terus belanjut di masa depan karena konsumen sudah mulai terbiasa menggunakan platform online dan digital dalam semua jenis kegiatan.
Delapan, Lahirnya smart opportunist. Ditunjukkan dengan social selling terutama dari media sosial meningkat. Mulai dari barang-barang yang berhubungan dengan perlindungan kesehatan, hingga makanan/minuman.
Delapan perubahan perilaku konsumen yang diperkirakan akan bertahan dalam jangka waktu panjang dan saling terkait satu sama lain. Pertama, Gaya Hidup Bersih dan Sehat. Kesehatan akan tetap menjadi perhatian konsumen, tidak hanya di dalam tetapi juga di luar rumah sebagai bentuk proteksi diri. itu sebabnya, produk dengan brand yang terpercaya dan berkualitas akan semakin dicari.
Kedua, semua aspek keseharian menjadi lebih fluid. Oleh karena itu, konsumen akan mencari produk yang membantu mereka tetap produktif di dalam rumah, dan produk yang dapat melindungi diri mereka secara efisien dan praktis di luar rumah.
Ketiga, In Home Romance atau in home experience menjadi semakin penting: Setelah setahun beraktivitas dari rumah, konsumen mencari cara dan produk agar tidak bosan dan terus menjaga kesehatan mental mereka di rumah.
Keempat, Komunitas yang lebih kuat. Pandemi telah memperkuat rasa solidaritas sebagai sebuah bangsa. Dukungan untuk wirausaha lokal semakin banyak, komunitas yang ada di masyarakat juga semakin banyak.
Berubah 10 Kali Lebih Cepat
Kelima, munculnya Fenomena Reverse Maslow. Kebutuhan psikologis dan rasa aman termasuk lingkungan yang sehat dan higienis, dan juga keamanan finansial kini menjadi prioritas utama konsumen.
Keenam, Konsumen semakin teliti akan konsumsi dan pembelian yang mereka lakukan. prilaku ini dicirikan dengan makin banyak konsumen yang mencari value dari sebuah produk, dan bukan harga semata.
Ketujuh, Gaya hidup serba digital. Internet tidak hanya membantu konsumen untuk membeli secara online tetapi juga untuk menjual dan berkegiatan. Hal ini akan terus belanjut di masa depan karena konsumen sudah mulai terbiasa menggunakan platform online dan digital dalam semua jenis kegiatan.
Delapan, Lahirnya smart opportunist. Ditunjukkan dengan social selling terutama dari media sosial meningkat. Mulai dari barang-barang yang berhubungan dengan perlindungan kesehatan, hingga makanan/minuman.