Urutan K/L Paling Doyan Belanja, Sri Mulyani: Posisi Pertama Mudah Ditebak

Selasa, 23 Maret 2021 - 21:47 WIB
loading...
Urutan K/L Paling Doyan Belanja, Sri Mulyani: Posisi Pertama Mudah Ditebak
Menkeu Sri Mulyani menyebutkan bahwa belanja barang untuk K/L hingga akhir Februari 2021 mencapai Rp 18,2 triliun. Berikut urutan K/L dengan belanja paling besar. Foto/Dok
A A A
JAKARTA - Akibat pandemi Covid-19, pemerintah berusaha menggerakkan roda perekonomian dengan mendorong seluruh kementerian dan lembaga (K/L) untuk agar gencar meningkatkan aktivitas belanja , khususnya belanja barang.

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani menyebutkan bahwa belanja barang untuk K/L hingga akhir Februari 2021 mencapai Rp 18,2 triliun. Angka tersebut naik sebesar 13,5% dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp16 triliun. Dia menyebutkan ada 4 K/L yang realisasi belanja barangnya cukup tinggi.

"Tentunya yang paling mudah ditebak di posisi pertama adalah Kementerian Kesehatan (Kemenkes) yang realisasi belanja barangnya naik 398,3% dari Rp900 miliar menjadi Rp4,4 triliun," ujar Menkeu Sri Mulyani dalam konferensi pers APBN KITA di Jakarta, Selasa (23/3/2021).



Hal ini karena Kemenkes membelanjakan untuk berbagai kebutuhan vaksinasi dan untuk 3T yang memang meningkat sangat tinggi, yaitu sampai 400% dibandingkan Februari tahun lalu.

Menyusul di posisi kedua adalah Kementerian PUPR yang telah mengeluarkan anggaran belanja barang di Februari 2021 sebesar Rp2 triliun. Angkanya naik 107,5% dari capaian di periode yang sama tahun lalu sebesar Rp1 triliun.

"Ini juga hampir sama tingginya sama dengan Kemenkes. Belanja PUPR itu terutama untuk belanja sarana dan prasarana jembatan dan jalan," paparnya.



Menempati posisi ketiga adalah Kementerian Pertahanan (Kemenhan) di bawah Prabowo Subianto. Kemenhan telah mengeluarkan anggaran belanja barang Rp1,8 triliun. Angkanya naik 12,9% dibandingkan capaian di Februari 2020.

Kemudian, posisi keempat adalah Polri yang mencatatkan pertumbuhan anggaran belanja barang yang naik 9,5% dari Rp2,1 triliun menjadi Rp2,3 triliun. "Perlu diingat Kemenhan dan Polri diminta turun untuk menangani Covid-19 ini melalui pembatasan skala mikro, di mana kita mobilisasi sampai level desa, yang ada babinsa dan bhabinkamtibmas," tuturnya.
(akr)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.6991 seconds (0.1#10.140)