Rupiah Keok Lawan Dolar AS, Ini Pemicunya

Rabu, 24 Maret 2021 - 16:28 WIB
loading...
Rupiah Keok Lawan Dolar AS, Ini Pemicunya
Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) ditutup melemah pada perdagangan hari ini. Foto/Dok SINDOphoto/Yorri Farli
A A A
JAKARTA - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) ditutup melemah pada perdagangan hari ini. Mata uang Garuda melemah 28 poin di level Rp14.425 per dolar AS.

Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan, indeks dolar AS mengalami pergerakan yang cukup tinggi selama empat bulan terakhir, terakhir di level 92,5.

Selain itu, stimulus besar-besaran terjadi di AS dan berdampak terhadap kenaikan yield obligasi AS bertenor 10 tahun. "Menguatnya indeks dolar mengakibatkan mata uang rupiah terus mengalami pelemahan," katanya dalam riset hariannya, Rabu (24/3/2021).



Meski begitu, menurutnya, Bank Indonesia sudah cukup baik dalam menjaga kondisi ini, terlihat pelemahan mata uang rupiah tidak menimbulkan kepanikan. "Ini dikarenakan sudah tidak adalagi amunisi bank sentral untuk menahan rupiah agar tidak melemah," terangnya.

Dia menambahkan, ada bebarapa pilihan buat BI untuk menstabikan mata uang rupiah yaitu menaikkan suku bunga, melepaskan rupiah atau mengontrol modal. Kalau menaikkan suku bunga untuk saat ini belum bisa dijalankan karena saat ini Indonesia dalam masa pemulihan dan akan memperburuk ekonomi dalam negeri. Mengontrol modal juga belum bisa karena pengaturan modal bertentangan dengan undang-undang.

Selain itu, sambung dia, guna menopang pertumbuhan ekonomi kembali berjalan perlu ada keberanian untuk membuka PPKM Mikro terutama di Jawa-Bali berdasarkan wilayah yang sudah mengalami penurunan dalam Covid-19. "Karena ini jalan satu-satunya untuk menuju kebangkitan ekonomi dan pemerintah terus melakukan vaksinasi guna untuk mengimbanginya," tandasnya.



Sedangkan untuk perdagangan besok Kamis (15/3), mata uang rupiah kemungkinan dibuka berfluktuasi namun ditutup melemahdi rentang Rp14.400-Rp.14.470 per dolar AS.
(ind)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.6157 seconds (0.1#10.140)