Transmisi Bawah Tanah Beroperasi, Listrik PLN Mamminasata Semakin Andal
loading...
A
A
A
MAKASSAR - PLN terus berupaya mendorong peningkatan pertumbuhan investasi melalui pemenuhan kebutuhan listrik di nusantara. Kali ini, PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangunan (UIP) Sulawesi Bagian Selatan (Sulbagsel) berhasil merampungkan pembangunan infrastuktur ketenagalistrikan, Jaringan Transmisi Bawah Tanah.
Infrastruktur tersebut menghubungkan dua gardu induk di Sulawesi Selatan sebagai gerbang Kawasan Timur Indonesia (KTI), yakni Gardu Induk (GI) 150 kilo volt (kV) Daya Baru di Kabupaten Maros dengan GI 150 kV Kawasan Industri Makassar (KIMA) Kota Makassar .
Pekerjaan pembangunan transmisi bawah tanah 150kV Kima – Daya Baru mulai dikerjakan pada petengahan tahun 2019. Sempat mengalami kendala karena adanya pandemi Covid-19, PLN tetap berjuang menyelesaikan pekerjaan ini dengan protokol Kesehatan yang ketat.
"Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Rampungnya jaringan transmisi bawah tanah ini, suplai pasokan daya ke beberapa lokasi pusat kegiatan roda ekonomi di Sulawesi Selatan semakin andal,” tutur General Manager PLN UIP Sulbagsel, Defiar Anis.
Menurutnya, sistem kelistrikan saat ini siap menopang kebutuhan masyarakat serta mendukung peningkatan investasi di Sulawesi Selatan sebagai gerbang KTI, khususnya kawasan Mamminasata (Kota Makassar, Kabupaten Maros, Kabupaten Takalar, dan Kabupaten Gowa).
"Terima kasih kepada seluruh stakeholder terkait, utamanya segenap masyarakat, Pemerintah Provinsi, kota dan kabupaten, Kejaksaan Tinggi Sulsel, Polda Sulsel , PT KIMA (Persero), rekan media dan seluruh insan PLN yang telah bersinergi dalam mewujudkan infrastruktur ketenagalistrikan," katanya.
Kedepannya, jaringan ini akan memberikan suplai ke KIMA dan pengembangan kawasan Mamminasata serta meningkatkan keandalan pelayanan untuk bandara Sultan Hasanuddin International Airport (SHIA) yang sebelumnya hanya dipasok dari GI 70 kV Mandai.
Selain meningkatkan kapasitas suplai, mutu dan keandalan sistem kelistrikan di Sulawesi Selatan, PLN akan berpotensi menigkatkan jumlah pelanggan.
“Peningkatan keandalan sistem kelistrikan ini, PLN semakin siap memenuhi kebutuhan listrik masyarakat. Nantinya akan disalurkan melalui penyulang Moncongloe, dengan potensi sebanyak 4.147 pelanggan sebesar 10.387 kVA dan penyulang Palisi dengan potensi sebanyak 11.004 pelanggan sebesar 17.235 kVA,” General Manager PLN UIW Sulselrabar , Awaluddin Hafid.
"Pembangunan jaringan transmisi bawah tanah 150 kV Kima – Daya Baru ini membentang sejauh 32,62 kilo meter sirkit (kms), memiliki 34 joint pit (JP), dengan menggunakan kabel 1 x 1000 mm2, sebanyak 2 sirkit," tambah Manager PLN Unit Pelaksana Proyek Pembangkit dan Jaringan Sulawesi Selatan (UPP Kitring Sulsel) Husni Wardana.
Dengan rampungnya jaringan transmisi bawah tanah 150 kV Kima – Daya Baru, ini menjadi komitmen PLN untuk menyelesaikan program Proyek Strategis Nasional (PSN) sesuai Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 109 Tahun 2020.
PLN senantiasa meningkatkan keandalan sistem kelistrikan untuk memenuhi kebutuhan listrik masyarakat dan mendukung peningkatan pertumbuhan investasi guna mendorong roda ekonomi.
Infrastruktur tersebut menghubungkan dua gardu induk di Sulawesi Selatan sebagai gerbang Kawasan Timur Indonesia (KTI), yakni Gardu Induk (GI) 150 kilo volt (kV) Daya Baru di Kabupaten Maros dengan GI 150 kV Kawasan Industri Makassar (KIMA) Kota Makassar .
Pekerjaan pembangunan transmisi bawah tanah 150kV Kima – Daya Baru mulai dikerjakan pada petengahan tahun 2019. Sempat mengalami kendala karena adanya pandemi Covid-19, PLN tetap berjuang menyelesaikan pekerjaan ini dengan protokol Kesehatan yang ketat.
"Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Rampungnya jaringan transmisi bawah tanah ini, suplai pasokan daya ke beberapa lokasi pusat kegiatan roda ekonomi di Sulawesi Selatan semakin andal,” tutur General Manager PLN UIP Sulbagsel, Defiar Anis.
Menurutnya, sistem kelistrikan saat ini siap menopang kebutuhan masyarakat serta mendukung peningkatan investasi di Sulawesi Selatan sebagai gerbang KTI, khususnya kawasan Mamminasata (Kota Makassar, Kabupaten Maros, Kabupaten Takalar, dan Kabupaten Gowa).
"Terima kasih kepada seluruh stakeholder terkait, utamanya segenap masyarakat, Pemerintah Provinsi, kota dan kabupaten, Kejaksaan Tinggi Sulsel, Polda Sulsel , PT KIMA (Persero), rekan media dan seluruh insan PLN yang telah bersinergi dalam mewujudkan infrastruktur ketenagalistrikan," katanya.
Kedepannya, jaringan ini akan memberikan suplai ke KIMA dan pengembangan kawasan Mamminasata serta meningkatkan keandalan pelayanan untuk bandara Sultan Hasanuddin International Airport (SHIA) yang sebelumnya hanya dipasok dari GI 70 kV Mandai.
Selain meningkatkan kapasitas suplai, mutu dan keandalan sistem kelistrikan di Sulawesi Selatan, PLN akan berpotensi menigkatkan jumlah pelanggan.
“Peningkatan keandalan sistem kelistrikan ini, PLN semakin siap memenuhi kebutuhan listrik masyarakat. Nantinya akan disalurkan melalui penyulang Moncongloe, dengan potensi sebanyak 4.147 pelanggan sebesar 10.387 kVA dan penyulang Palisi dengan potensi sebanyak 11.004 pelanggan sebesar 17.235 kVA,” General Manager PLN UIW Sulselrabar , Awaluddin Hafid.
"Pembangunan jaringan transmisi bawah tanah 150 kV Kima – Daya Baru ini membentang sejauh 32,62 kilo meter sirkit (kms), memiliki 34 joint pit (JP), dengan menggunakan kabel 1 x 1000 mm2, sebanyak 2 sirkit," tambah Manager PLN Unit Pelaksana Proyek Pembangkit dan Jaringan Sulawesi Selatan (UPP Kitring Sulsel) Husni Wardana.
Dengan rampungnya jaringan transmisi bawah tanah 150 kV Kima – Daya Baru, ini menjadi komitmen PLN untuk menyelesaikan program Proyek Strategis Nasional (PSN) sesuai Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 109 Tahun 2020.
PLN senantiasa meningkatkan keandalan sistem kelistrikan untuk memenuhi kebutuhan listrik masyarakat dan mendukung peningkatan pertumbuhan investasi guna mendorong roda ekonomi.
(agn)