Amankan Harga, BUMN Siap Serap Beras Hasil Panen Petani
loading...
A
A
A
JAKARTA - Kementerian Pertanian (Kementan) menggalakkan gerakan serap gabah petani di beberapa wilayah di Indonesia. Program serap gabah petani itu digelar pertama kalinya di Kabupaten Banyuwangi oleh PT Pertani di Tahun 2021 dan selanjutnya akan digelar juga di kabupaten serta kota lainnya secara berkelanjutan.
Kepala Badan Ketahanan Pangan (BKP) Kementerian Pertanian RI Agung Hendriadi mengatakan, guna menjalankan program tersebut, pihaknya bekerja sama dengan perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yakni PT Pertani (Persero). Kerjasama ini bertujuan juga mengamankan harga beras di tingkat petani.
“Kementerian Pertanian dalam hal ini bekerja sama dengan PT Pertani melakukan penyerapan gabah produksi petani kita, dan tentunya diatas HPP sehingga petani dapat menikmati keuntungan yang wajar,” ujarnya dalam keterangannya, dikutip Senin (29/3/2021).
Menurut Agung, kerjasama ini merupakan suatu bentuk kepedulian pemerintah terhadap stabilisasi harga gabah di tingkat petani. Diharapkan dengan kolaborasi antara Kementerian Pertanian RI dan PT Pertani dapat mensejahterakan petani dan menstabilkan harga. “Ini adalah suatu bentuk kepedulian dan kehadiran Pemerintah merespon ketidakstabilan harga gabah di tingkat petani,” ucapnya.
Agung menargetkan PT. Pertani mampu menyerap gabah petani saat panen raya sekitar 300 ribu ton GKP. Mengingat, kapasitas dryer rata-ratanya adalah 30 ton per hari dengan kapasitas RMU sekitar 2 hingga 3 ton per jamnya.
“Dengan kapasitas dryer rata-rata 30 ton/hari dan kapasita RMU 2-3 ton/jam, serta peluang pasar beras yang masih terbuka lebar khususnya antar pulau ke wilayah timur Indonesia, saya yakin PT Pertani bisa menyerap gabah petani hingga 300 ribu ton,” kata Agung.
Sementara itu, Direktur Utama PT Pertani (Persero) Maryono, menjelaskan pihaknya akan mengambil gabah petani dengan harga yang potensial. Pihaknya ingin agar harga gabah petani tidak anjlok saat panen raya karena kenyataanya hasil panen gabah petani yang sudah diserap pihaknya sangat berkualitas.
“Sebagai BUMN di bidang pangan, kami ingin hadir di tengah masyarakat, khususnya petani yang intinya tidak boleh dirugikan. Ketika panen raya kita juga mengambil gabah dengan harga komersial. Petani jangan sampai merugi, kita siap untuk offtake menyerap gabah petani,” ucap Maryono.
Kepala Badan Ketahanan Pangan (BKP) Kementerian Pertanian RI Agung Hendriadi mengatakan, guna menjalankan program tersebut, pihaknya bekerja sama dengan perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yakni PT Pertani (Persero). Kerjasama ini bertujuan juga mengamankan harga beras di tingkat petani.
“Kementerian Pertanian dalam hal ini bekerja sama dengan PT Pertani melakukan penyerapan gabah produksi petani kita, dan tentunya diatas HPP sehingga petani dapat menikmati keuntungan yang wajar,” ujarnya dalam keterangannya, dikutip Senin (29/3/2021).
Menurut Agung, kerjasama ini merupakan suatu bentuk kepedulian pemerintah terhadap stabilisasi harga gabah di tingkat petani. Diharapkan dengan kolaborasi antara Kementerian Pertanian RI dan PT Pertani dapat mensejahterakan petani dan menstabilkan harga. “Ini adalah suatu bentuk kepedulian dan kehadiran Pemerintah merespon ketidakstabilan harga gabah di tingkat petani,” ucapnya.
Agung menargetkan PT. Pertani mampu menyerap gabah petani saat panen raya sekitar 300 ribu ton GKP. Mengingat, kapasitas dryer rata-ratanya adalah 30 ton per hari dengan kapasitas RMU sekitar 2 hingga 3 ton per jamnya.
“Dengan kapasitas dryer rata-rata 30 ton/hari dan kapasita RMU 2-3 ton/jam, serta peluang pasar beras yang masih terbuka lebar khususnya antar pulau ke wilayah timur Indonesia, saya yakin PT Pertani bisa menyerap gabah petani hingga 300 ribu ton,” kata Agung.
Sementara itu, Direktur Utama PT Pertani (Persero) Maryono, menjelaskan pihaknya akan mengambil gabah petani dengan harga yang potensial. Pihaknya ingin agar harga gabah petani tidak anjlok saat panen raya karena kenyataanya hasil panen gabah petani yang sudah diserap pihaknya sangat berkualitas.
“Sebagai BUMN di bidang pangan, kami ingin hadir di tengah masyarakat, khususnya petani yang intinya tidak boleh dirugikan. Ketika panen raya kita juga mengambil gabah dengan harga komersial. Petani jangan sampai merugi, kita siap untuk offtake menyerap gabah petani,” ucap Maryono.