Waduh! Stok Daging Defisit Jelang Lebaran, Kemendag Bilang Bakal Impor

Senin, 29 Maret 2021 - 22:21 WIB
loading...
Waduh! Stok Daging Defisit...
Ketersediaan daging sapi dari bulan Maret hingga Bulan April untuk wilayah Jabodetabek dan juga Bandung Raya masih cukup aman. Namun, akan terjadi defisit pada bulan Mei 2021. Foto/SINDO Photo
A A A
JAKARTA - Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan (Kemendag), Syailendra menyatakan, bahwa ketersediaan daging sapi dari bulan Maret hingga Bulan April untuk wilayah Jabodetabek dan juga Bandung Raya masih cukup aman. Namun, ketersediaan sapi akan terjadi defisit pada bulan Mei 2021.



Dari data yang dipaparkan, stok daging sapi di Maret surplus sebanyak 7.427 ton, sementara pada April surplus 1.104 ton. Akan tetapi pada Mei masih defisit 9.424 ton.

Ia menjelaskan, wilayah Jabodetabek dan juga Bandung Raya merupakan daerah yang cukup banyak mengkonsumsi daging sapi. Namun, sejatinya dengan adanya populasi sapi di daerah yang banyak sebenarnya sudah memenuhi kebutuhan dua wilayah tersebut. Hanya saja masalahnya ada di pendistribusian.

"Saya keliling-keliling daerah betulan, itu sapi luar biasa banyaknya, jadi nggak perlu takut. Cuma persoalan mobilisasi saja. Kalau ada apa-apa, karena jujur saja yang kita amankan untuk rakyat Jabodetabek, Bandung Raya," kata Syailendra dalam webinar HIPMI secara virtual, Senin (29/3/2021).

Ia menjelaskan, untuk menutupi kekurangan stok pada Mei 2021, akan ada impor daging baik sapi atau pun kerbau. Kemendag berharap daging impor tersebut bisa masuk sebelu Mei atau menjelang Lebaran. "Tapi Mei ini kita berharap akan masuk sebelum hari raya, karena kalau lewat ya sudah lewat momennya," ujarnya.



Dari data yang dipaparkan, akan terjadi impor dari Asosiasi Pengusaha Importir Daging Indonesia (Aspidi) sebanyak 2.000 ton. Kemudian Asosiasi Pengusaha Protein Hewan Indonesia (APPHI) 3.830 ton, PT Berdikari 893 ton, dan Perum Bulog sebanyak 20.000 ton.

Syailendra menambahkan, masuknya daging impor itu akan membantu menstabilkan harga. Sebab saat lebaran harga daging sapi pasti cenderung meningkat. "Dengan adanya impor sapi dan kerbau tentu aka sangat-sangat membantu untuk menyeimbangkan harga pasar," tutupnya.
(akr)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2117 seconds (0.1#10.140)