Menhub-KNKT Umumkan Temuan CVR Sriwijaya Air SJ-182 Siang Ini

Rabu, 31 Maret 2021 - 09:36 WIB
loading...
Menhub-KNKT Umumkan Temuan CVR Sriwijaya Air SJ-182 Siang Ini
Pencarian CVR Sriwijaya Air oleh tim penyelam Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT). Foto/Dok SINDOnews/Kontributor MPI
A A A
JAKARTA - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) akan menggelar jumpa pers terkait penemuan kotak hitam berisi Cockpit Voice Recorder (CVR) atau perekam suara kokpit pesawat Sriwijaya Air SJ-182 pada hari ini. Keterangan pers akan dilakukan di Dermaga JICT Tanjung Priok, Jakarta Utara.

Keterangan pers akan dilakukan pada pukul 11.00 WIB, di mana keterangan akan dilakukan oleh Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi, Ketua Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) Soerjanto Tjahjono serta pejabat terkait.

“Sudah (ditemukan CVR Sriwijaya Air SJ-182). Nanti pengumuman jam 11,” ujar Juru Bicara Kementerian Perhubungan Adita Irawati saat dihubungi MNC Portal Indonesia, Rabu (31/3/2021).



Sebagai informasi sebelumnya, Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) merilis laporan awal kecelakaan Pesawat Sriwijaya Air SJ-182. Perilisan tersebut setelah KNKT melakukan investigasi pada kotak hitam atau black box berisi Flight Data Recorder (FDR).

Ketua Sub Komite Investigasi Kecelakaan Penerbangan KNKT Nurcahyo Utomo mengatakan, setelah pihaknya melakukan penelitian pada FDR, ditemukan masalah pada tuas pengatur tenaga mesin atau autothrottle. Masalah pada autothrottle terjadi setelah pesawat berusaha naik ke ketinggian 13.000.

"FDR merekam ketinggian tertinggi SJ-182 yaitu 10.900 kaki. Kemudian pesawat mulai turun, autopilot tidak aktif (disengage) ketika arah pesawat di 016 derajat, sikap pesawat posisi naik (pitch up), dan pesawat miring ke kiri (roll). Tuas pengatur tenaga mesin sebelah kiri kembali berkurang sedangkan yang kanan tetap," jelasnya.



Menurut Nurcahyo, FDR mencatat autothrottle. Dan posisi pesawat menunduk setelah itu, beberapa detik kemudian black box berisi FDR berhenti merekam data. "FDR mencatat autothrottle tidak aktif (disengage) dan sikap pesawat menunduk (pitch down). Sekitar 20 detik kemudian, FDR berhenti merekam data," ucapnya.

Namun, lanjut Nurcahyo, dirinya belum bisa memastikan bagian autothrottle mana yang mengalami kerusakan. Sebab, kondisi autothrottle saat itu sangat berlainan. Paslnya, autothrottle sebelah kiri terus mundur jauh. Sedangkan untuk autothrottle yang sebelah kanan memang tidak mundur tapi tak bergerak alias macet.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.4504 seconds (0.1#10.140)