Hannover Messe 2021, Momentum Industri Tanah Air Unjuk Gigi Pada Dunia

Senin, 12 April 2021 - 12:27 WIB
loading...
Hannover Messe 2021, Momentum Industri Tanah Air Unjuk Gigi Pada Dunia
Partisipasi Indonesia sebagai official partner country Hannover Messe 2021: Digital Edition dipercaya akan memberikan manfaat luar biasa, terutama bagi sektor industri dan perekonomian. Foto/Dok
A A A
JAKARTA - Partisipasi Indonesia sebagai official partner country Hannover Messe 2021 : Digital Edition dipercaya akan memberikan manfaat luar biasa, terutama bagi sektor industri dan perekonomian.



Pameran teknologi industri terbesar di dunia yang digelar pada 12-16 April 2021 bakal dimanfaatkan Indonesia dalam melakukan national branding atas posisinya sebagai salah satu kekuatan baru ekonomi dunia dan pemain manufaktur global.

"Momentum ini juga dapat menjadi ajang menunjukkan kepada dunia tentang kemampuan sektor manufaktur di Indonesia dalam upaya bertransformasi menuju era industri 4.0," kata Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita melalui keterangan tertulisnya, Senin (12/4/2021).

Hannover Messe merupakan, pameran dagang terkemuka dunia untuk teknologi industri, dengan tradisi yang telah berjalan selama lebih dari 72 tahun. Eksibisi ini memiliki eksposur internasional yang kuat, sebagaimana dicirikan dalam penyelenggaraan pada 2019 yang mencatat lebih dari 6.500 exhibitors dari 75 negara di seluruh dunia dan menempati lahan seluas 227 ribu meter persegi.

Agus menuturkan, keikutsertaan Indonesia sebagai official partner country Hannover Messe 2021: Digital Edition yang pertama dari ASEAN ini menjadi salah satu bagian dari implementasi transformasi industri 4.0 yang arah kebijakannya dituangkan dalam Making Indonesia 4.0.

Sasaran utama inisiatif Making Indonesia 4.0 adalah menjadikan Indonesia sebagai 10 negara ekonomi terbesar dunia pada 2030 dengan tiga aspirasi utama, yaitu 10% kontribusi ekspor netto terhadap PDB, dua kali peningkatan produktivitas terhadap biaya, dan dua pengeluaran penelitian dan pengembangan (R&D) terhadap Produk Domestik Bruto (PDB).

Tujuh sektor industri telah ditetapkan sebagai fokus prioritas Making Indonesia 4.0, yaitu industri makanan dan minuman, industri tekstil dan busana, industri otomotif, industri kimia, industri elektronika, industri farmasi, dan industri alat kesehatan.

Ketujuh sektor ini dipilih karena dapat memberikan kontribusi sebesar 70 persen dari total PDB manufaktur, 65 persen ekspor manufaktur, dan 60 persen pekerja industri.

"Kemenperin menjalankan strategi prioritas untuk menyukseskan Making Indonesia 4.0 meliputi, perbaikan alur aliran material, mendesain ulang zona industri, akomodasi standard sustainability, pemberdayaan Industri Kecil Menengah (IKM), membangun infrastruktur digital nasional, menarik investasi asing, peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM), pembentukan ekosistem inovasi, menerapkan insentif investasi teknologi, dan harmonisasi aturan dan kebijakan," papar Agus.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1903 seconds (0.1#10.140)