Terapkan ESG, Pertamina Dorong Daya Saing Perusahaan di Ajang Hannover Messe 2021
loading...
A
A
A
JAKARTA - PT Pertamina (Persero) terus berkomitmen untuk mengimplementasikan aspek Environmental, Social, and Governance (ESG) di seluruh lini bisnis dan operasinya. Ketiga isu global ini merupakan aspek penting yang mendukung keberlanjutan bisnis perusahaan dalam jangka panjang.
Dalam momentum penyelenggaraan Hannover Messe 2021 , Direktur Keuangan Pertamina Emma Sri Martini menegaskan implementasi ESG dalam strategi perusahaan akan mendorong meningkatnya daya saing perusahaan baik di dalam negeri maupun di kancah global.
"Implementasi ESG di seluruh lini bisnis, akan mendorong keseimbangan dan kelestarian alam, berkontribusi untuk penyediaan akses energi dan pemberdayaan masyarakat serta sekaligus melaksanakan tata kelola perusahaan dengan baik," ujar Emma sekaligus salah satu Ketua Tim Implementasi ESG dalam keterangan tertulis, Rabu (14/4/2021).
Dalam aspek lingkungan, lanjut Emma, Pertamina telah berhasil menurunkan emisi gas rumah kaca sebesar 27,08% di tahun 2020. Ke depannya, Pertamina menargetkan untuk meningkatkan penurunan gas rumah kaca sebesar 30% pada tahun 2030, sesuai dengan komitmen Indonesia untuk menurunkan emisi berdasarkan Paris Agreement. Pertamina juga menargetkan peningkatan kapasitas EBT total menjadi 10,2 Gigawatt pada tahun 2026.
"Kami ingin mencapai target dengan melaksanakan berbagai program seperti peningkatan pemanfaatan gas, pemanfaatan biofuel dan pengembangan energi hijau. Selain itu, pengembangan energi baru dan terbarukan juga akan menjadi salah satu prioritas Pertamina untuk menjawab isu lingkungan dan trend transisi energi pada tahun 2030," jelas Emma.
Pertamina juga telah menjalankan berbagai inisiatif untuk melestarikan flora dan fauna di seluruh area operasinya, dengan melestarikan dan menjaga 87 jenis hewan endemik dan 52 spesies tanaman langka yang terancam punah.
Menurut Emma, dalam aspek sosial, Pertamina memiliki tugas menjaga ketahanan energi nasional dan menyediakan energi ke seluruh pelosok negeri melalui program unggulannya seperti BBM Satu Harga dan implementasi One Village One Outlet (OVOO). Program OVOO sekaligus akan mendorong penggunaan BBM ramah lingkungan ke wilayah perdesaan dengan harga terjangkau.
Dalam aspek Governance, Pertamina telah meluncurkan Piagam Pertamina Clean pada bulan Juni 2020 sebagai salah satu implementasi dari ISO 37001:2016 dalam sistem manajemen anti suap. Hal ini sejalan dengan nilai-nilai Pertamina yang tidak mentolerir terhadap suap serta menjunjung tinggi profesionalitas, kepercayaan, dan integritas.
"Dengan dukungan stakeholder, Pertamina akan terus mengimplementasikan ESG untuk mendorong Pertamina tampil sebagai perusahaan migas kelas dunia yang memberikan manfaat sebesar-besarnya untuk rakyat, bangsa dan negara," pungkas Emma.
Dalam momentum penyelenggaraan Hannover Messe 2021 , Direktur Keuangan Pertamina Emma Sri Martini menegaskan implementasi ESG dalam strategi perusahaan akan mendorong meningkatnya daya saing perusahaan baik di dalam negeri maupun di kancah global.
"Implementasi ESG di seluruh lini bisnis, akan mendorong keseimbangan dan kelestarian alam, berkontribusi untuk penyediaan akses energi dan pemberdayaan masyarakat serta sekaligus melaksanakan tata kelola perusahaan dengan baik," ujar Emma sekaligus salah satu Ketua Tim Implementasi ESG dalam keterangan tertulis, Rabu (14/4/2021).
Dalam aspek lingkungan, lanjut Emma, Pertamina telah berhasil menurunkan emisi gas rumah kaca sebesar 27,08% di tahun 2020. Ke depannya, Pertamina menargetkan untuk meningkatkan penurunan gas rumah kaca sebesar 30% pada tahun 2030, sesuai dengan komitmen Indonesia untuk menurunkan emisi berdasarkan Paris Agreement. Pertamina juga menargetkan peningkatan kapasitas EBT total menjadi 10,2 Gigawatt pada tahun 2026.
"Kami ingin mencapai target dengan melaksanakan berbagai program seperti peningkatan pemanfaatan gas, pemanfaatan biofuel dan pengembangan energi hijau. Selain itu, pengembangan energi baru dan terbarukan juga akan menjadi salah satu prioritas Pertamina untuk menjawab isu lingkungan dan trend transisi energi pada tahun 2030," jelas Emma.
Pertamina juga telah menjalankan berbagai inisiatif untuk melestarikan flora dan fauna di seluruh area operasinya, dengan melestarikan dan menjaga 87 jenis hewan endemik dan 52 spesies tanaman langka yang terancam punah.
Menurut Emma, dalam aspek sosial, Pertamina memiliki tugas menjaga ketahanan energi nasional dan menyediakan energi ke seluruh pelosok negeri melalui program unggulannya seperti BBM Satu Harga dan implementasi One Village One Outlet (OVOO). Program OVOO sekaligus akan mendorong penggunaan BBM ramah lingkungan ke wilayah perdesaan dengan harga terjangkau.
Dalam aspek Governance, Pertamina telah meluncurkan Piagam Pertamina Clean pada bulan Juni 2020 sebagai salah satu implementasi dari ISO 37001:2016 dalam sistem manajemen anti suap. Hal ini sejalan dengan nilai-nilai Pertamina yang tidak mentolerir terhadap suap serta menjunjung tinggi profesionalitas, kepercayaan, dan integritas.
"Dengan dukungan stakeholder, Pertamina akan terus mengimplementasikan ESG untuk mendorong Pertamina tampil sebagai perusahaan migas kelas dunia yang memberikan manfaat sebesar-besarnya untuk rakyat, bangsa dan negara," pungkas Emma.
(ind)