Gandeng Blibli, Kementerian Koperasi dan UKM Luncurkan KUMKM Hub

Kamis, 21 Mei 2020 - 12:02 WIB
loading...
Gandeng Blibli, Kementerian...
Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki. Foto/Ist
A A A
JAKARTA - Sejak kasus pertama Covid-19 dinyatakan masuk ke Indonesia di awal Maret 2020, sektor informal/UMKM merasakan dampak mendalam atas pandemi ini. Berbeda dengan krisis ekonomi 1998 atau krisis global 2008, dimana UMKM mampu bertahan bahkan menjadi pendorong perekonomian untuk bangkit.

Berdasarkan hasil pendataan dampak Covid-19 terhadap Koperasi dan UMKM (KUMKM), sebanyak 163.713 UMKM dan 1.785 Koperasi dilaporkan terdampak. Turunnya permintaan secara signifikan menjadi permasalahan utama dari aduan yang diterima oleh Kementerian Koperasi dan UKM (KemenKopUKM).

Dilatarbelakangi kondisi tersebut, KemenKopUKM menginisiasi program untuk membantu KUMKM menggerakkan roda perekonomian dengan pemanfaatan digitalisasi. Pasalnya, pandemi telah mengubah pola konsumsi masyarakat dari offline ke online.

"Pemenuhan kebutuhan yang awalnya dilakukan dengan cara konvensional bergeser ke digital. Adaptasi wajib dilakukan KUKM dan pemerintah berperan sebagai akselerator,” kata Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki melalui video Conference peluncuran KUMKM Hub di Jakarta, Rabu (20/5/2020). (Baca Juga : Menkop Teten: 40% UMKM Terpaksa Tutup Terdampak Virus Corona )

Menurut Teten, era digitalisasi, khususnya ekonomi digital, mendorong terjadinya sharing economy yang dapat meningkatkan peluang berbagai pelaku usaha, tidak terkecuali UMKM, untuk ikut serta dalam dunia usaha.

Apalagi, imbuhnya, Indonesia punya peluang sebagai pasar e-commerce terbesar di Asia Tenggara. Hal itu merupakan kesempatan emas untuk mengembangkan digitalisasi secara menyeluruh.

“Sejak pandemi Covid-19 ini, masyarakat diminta tinggal di rumah, beribadah, bekerja, serta belajar di rumah, sehingga mengubah perilaku ekonomi yang tadinya offline ke online. Sisi positifnya kita ambil, karena banyak manfaatnya," ucapnya.

Teten melanjutkan, empat hal manfaat yang bisa dipetik yaitu keuntungan finansial melalui peningkatan penjualan, peningkatan lapangan kerja khususnya sektor UMKM, keuntungan bagi pembeli karena bisa menghemat hingga 11-25% dari ritel, serta kesetaraan sosial di mana perempuan memiliki kesempatan yang sama untuk memperoleh pendapatan melalui e-commerce.

Dia pun mengapresiasi dukungan Blibli dalam program pemasaran produk KUMKM dalam bentuk satu laman khusus yang dapat diakses melalui aplikasi Blibli.com dari gadget.

Diharapkan, platform e-commerce seperti Blibli mampu mengoptimalkan perannya untuk memperluas jaringan pemasaran dan kesempatan bagi KUMKM tanpa terkecuali.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1307 seconds (0.1#10.140)