Menkop Teten: 40% UMKM Terpaksa Tutup Terdampak Virus Corona

Selasa, 19 Mei 2020 - 14:31 WIB
loading...
Menkop Teten: 40% UMKM Terpaksa Tutup Terdampak Virus Corona
Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (Menkop UKM) Teten Masduki mengatakan, pada bulan April tercatat sudah 40% UKM berhenti beroperasi. Foto/Dok
A A A
JAKARTA - Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (Kemenkop dan UKM) mencatat sektor Usaha Mikro Kecil dan Menengah telah tertekan selama pandemi virus corona (Covid-19). Bahkan Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (Menkop UKM) Teten Masduki mengatakan, pada bulan April tercatat sudah 40% UKM berhenti beroperasi.

Lalu ada survey fakultas ekonomi dan bisnis Universitas Padjadjaran menunjukkan datanya hampir sama yakni 47% UMKM di Jawa Barat terpaksa tutup. "Kalau dirata-ratakan dengan survey lain yakni 40% UMKM yang akan berhenti. Kita tahu 99% pelaku usaha Indonesia adalah UMKM, dan yang mayoritas itu Mikro dan ultra mikro yang mencapai 98%," kata Teten di Jakarta, Selasa (19/5/2020)

Lebih lanjut Ia menerangkan, tekanan yang dirasakan UMKM nampak berbeda dengan tahun 1998. Hal ini terlihat dari dua sisi yang terdampak, yakni sisi supply dan demand.

"Walaupun kita tahu konsumsi sudah disampaikan oleh Sri Mulyani turun tinggal 2,7%, dan investasi juga tinggal 1,7%. Jadi saya kira tepat sekali, sebenarnya kalau mau menyelesaikan masalah ini yang tepat memang kita harus mengaddress UMKM ini karena UMKM merupakan mayoritas pelaku usaha di Indonesia dengan penyerapan angka tenaga kerja 97% dan share ke PDB 60%," katanya.

Dia menambahkan, sebagian UMKM terus jeli melihat peluang saat pandemi dengan melakukan banting setir memproduksi beberapa barang dan kebutuhan yang sedang tumbuh. Contohnya seperti kebutuhan bahan pokok, makanan, APD untuk sedikit banyak membantu sektor UMKM untuk tetap bertahan.

"Nah yang menarik juga melihat UMKM yang sudah terhubung dengan ekosistem digital dan marketplace online itu memang meningkat. Hanya disayangkan jumlah UMKM yang sudah terhubung dengan marketplace itu baru 13% atau 8 juta pelaku usaha. 87% masih offline," paparnya.
(akr)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1188 seconds (0.1#10.140)